part 21 🔞

16.1K 1.3K 0
                                    

Tangan Mark menjamah apa yang seharusnya tidak terjamah. Bergerilya pada lekuk indah, membawa Jeno terbuai dan lengah. Tungkai mulai lunglai dengan nafas terengah. Mark menyeringai dengan penuh gairah.

Menggigit bibirnya dengan kuat, memperhatikan dada bidang milik Mark terlihat mempesona. Tangannya perlahan menjamah. Bergerak menyusuri hingga terasa gairah menimpah Mark. Mark menangkap tangan Jeno. Kembali memagut rakus bibir menggoda anak manis itu.

Kening bersinggungan, Mark melepas pagutan ketika nafas Jeno kembali terengah. Anak itu mendekapnya begitu erat, seolah tak ingin kehilangan.

"Aku akan melakukannya jika kau menginginkan hal yang sama Jeno"

"Maksud Magu, apa?"
Tanyanya polos. Mark menciumi seluruh wajah manis sang kekasih hingga membuatnya merengek merdu.

"Menjadikan mu milik ku"
Bisiknya seduktif.

"Nono mau Magu.."
Seru Jeno. Mark tidak akan menyianyiakan kesempatan. Dirinya menarik Jeno hingga tubuh mereka kembali bersentuhan. Berbatas helai pakaian milik Jeno, Mark mengerjai seluruh tubuh sang kekasih. Menyentuh bagian nikmat yang dibutuhkan. Jeno hanya bisa pasrah karena Mark menahan segala pergerakannya.

Menyesalinya atau tidak, Mark akan pikirkan setelahnya.

Menggoda pusat gairah Jeno, Mark mulai menanggalkan celana tidur milik Jeno beserta dalaman yang dikenakan.

Lidah Mark kembali menelusup mulut Jeno. Mengobrak-abrik sesuka hati, Mark menggantikannya dengan dua jemari miliknya. Jeno mengulumnya seperti manisan.

Tidak dibiarkan menganggur, bibir Mark menjamah dada Jeno. Sesekali menarik benda mungil itu dengan gemas, membawa punggung turut melengkung mengikuti kemauan Mark. Menekan jemari hingga kerongkongan, kemudian menariknya keluar.

"Ahh!"

Desahan seketika mengudara.

Tangan yang telah berlumur saliva, Mark turunkan untuk menyentuh bagian bawah sang kekasih.

"Magu..masukan.."
Pinta Jeno saat jemari Mark hanya bermain mengitari di bawah sana.

Jeno menggeliat geli tidak tahan dengan sensasi menyenangkan yang Mark coba berikan.

Tidak berhenti menggoda, sesekali Mark menyelipkan jari tengah miliknya kemudian mengeluarkannya lagi.

"Hngghh!"
Jeno merengek dengan netra terpejam frustasi.

"Magu mohon..Nono! No..akhh!"

Jeno memekik keras, tubuhnya menggeliat agresif.

Mark berusaha menahannya dengan satu tangan.

"Sakit..hiks-hiks sakit.."

"Tahan, sayang"

Mark kemudian mendorong jarinya masuk semakin dalam. Hanya satu jari, namun tubuh Jeno menjepitnya begitu erat. Mark menggeram, membayangkan bagaimana hangat dan nikmatnya tubuh Jeno ketika kejantanan miliknya yang memasukinya.

"Akh! Magu..keluarkan!"

Mark mendorong jarinya masuk semakin dalam menyentuh satu titik yang berhasil membuat Jeno menggelinjang.

"Ouhhhngghh.."

"Lagi..lagi!"
Pinta Jeno.

Mark terlihat tersenyum. Membawa jarinya menyentuh berulang pada titik yang sama hingga tanpa Jeno sadari Mark telah memasuki tiga jarinya di bawah sana.

Jeno memekik kencang ketika cairan hangat menyembur dari kemaluannya. Si manis itu merengek nikmat.

Bergerak mendekat, memagut Jeno penuh gairah. Membawa tangan Jeno menyentuh dada bidang, kemudian bergerak ke bawah membantu Mark membuka handuk yang melilit di pinggangnya. Tanpa perlu memahami, Jeno belajar dengan lihai. Sesekali merengek pada sang kekasih membuat Mark semakin tidak sabaran.

Mafia Obsession (Markno)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang