part 14

15.2K 1.3K 3
                                    

Setelah kembali dari rumah sakit, Mark tidak bisa kembali pulang ke mansionnya untuk menemui Jeno karena ia harus mendatangi suatu tempat terkait dengan pekerjaan gelapnya. Jeno sempat merengut dan tidak ingin bicara dengannya. Namun sekali lagi Chenle berhasil menenangkannya. Bahkan Mark mengirim Renjun untuk menenangkan puppy kecilnya itu.

Ruang tamu keluarga itu berisi kedua nyonya Lee yaitu Clara dan juga Aria yang tengah bercengkramah di ruang tamu. Mengabaikan Amilia yang sedari tadi berusaha bergabung. Sangat terlihat jelas jika Clara sangat menyayangi Aria layaknya anaknya sendiri. Ia juga tidak salah memilih Aria untuk menjadi istri dari anaknya, karena Aria memang lah anak yang sangat baik, namun nasibnya saja yang tidak baik. Gadis itu sudah menyukai Mark sejak ia masih remaja. Mark yang begitu terkenal dalam sisi baiknya mengurus perusahaan di usia muda, tidak termasuk bisnis gelapnya. Membuatnya sangat menyukai pria itu. Bahkan ketika mereka dijodohkan Aria berpikir bahwa itu hanyalah mimpi. Tapi ternyata tidak, ia yang berdiri di altar sambil mengucapkan janji suci yang sayangnya sudah Mark rusak saat ini. Amilia paham rasa sakit akan terus ia rasakan saat pertama kali ia menginjakan kakinya di mansion mewah ini.

Mark yang selalu membawa jalang yang berbeda-beda setiap hari. Bahkan ia pernah meniduri Amilia saat wanita itu menggodanya.

Namun Mark tidak penah menyakitinya. Ia tidak pernah menunjukan kelakuan bejatnya, Arialah yang mencari taunya sendiri.
Ia juga tidak tau mengapa Mark seperti itu. Tapi untungnya Chenle menjelaskan semuanya. Sahabat kecil Mark itu sangat paham dengan sifat yang di miliki Mark.

Chenle menjelaskan kepadanya jika Mark sudah memiliki kelakuan seperti itu sebelum mereka menikah, dan akan seperti itu sampai kapan pun. Hanya ada satu hal yang akan membuatnya berubah, yaitu jika ia jatuh cinta. Itu sebabnya Aria terus berusaha membuat Mark mencintainya, agar ia tidak terus merasa sakit setiap harinya.

Namun hal itu percuma, sudah lima tahun berlalu. Mark tetaplah sama, tidak ada yang berubah.

Sampai akhirnya Jeno datang ke dalam kehidupan rumah tangga mereka.

Merubah semua yang ada di dalam diri Mark. Pria tampan yang selama ini selalu bersikap baik kepadanya, memperlakukannya layaknya istri yang sebenarnya, harus sirna karena bocah itu. Aria ingin mengumpat menyumpah serapahi Jeno, namun ia tidak bisa. Karena ia tau bahwa Mark lah yang mencintainya.

Tapi tetap saja! Bukankah ini tidak adil untuknya!? Ia istri sah nya! Lalu apa yang sedang suaminya ini lakukan!? Hanya karena bocah 16 tahun itu, rumah tangga mereka yang sudah berantakan semakin berantakan. Ini bahkan jauh lebih sakit dari pada ketika Mark bertunangan dengan kakak kandungnya sendiri, Amilia. Terlalu sakit sampai Aria tidak tau harus melakukan apapun lagi selain menangis.

Bolehkah ia menyalahkan Jeno atas semua kejadian ini!?

Tentu saja tidak!

Aria tidak tau yang sebenarnya. Seandainya saja ia tau jika jauh sebelum Mark menikahinya, pria itu sudah jatuh hati dengan bocah 16 tahun itu. Bahkan saat Jeno masih berusia 10 tahun. Bukan karena keturunan ataupun cinta. Meskipun Aria melahirkan anak kandung Mark. Pria tampan itu akan tetap membawa Jeno tinggal bersamanya. Karena memang itulah tujuannya selama ini.

Apa yang kalian harapkan dari seorang ketua mafia berdarah dingin sepertinya? Cinta yang hangat? Cinta yang sewajarnya? Itu tidak akan pernah terjadi. Mark bahkan mencintai bocah berusia 10 tahun!? Apa menurutmu cintanya normal!?

Bagaimana bisa ia berpikir untuk menikahi bocah yang bahkan belum tahu dunia luar itu seperti apa. Bagaimana ia bisa menahan dirinya jika sampai pada saat usia Jeno 10 tahun ia membawanya pergi untuk tinggal bersamanya? Mark tidak telalu bodoh untuk menyakiti bocah itu. Hingga akhirnya ia memilih menunggu. Ia tau Jeno tidak akan bisa memberikannya keturunan karena anak itu masih sangat bocah. Rahim Jeno tidak akan sanggup menampung benih Mark untuk sekarang, itu sebabnya ia menerima Aria. Biarlah jika ia di sebut bajingan, tapi ia tidak pernah ingin menyakiti gadis itu lebih dalam. Seharusnya Aria tau pada siapa ia menjalani dan membangun rumah tangga.

Mark tidak memaksanya tidak meminta dengan memohon ataupun mengancamnya agar mau menikah dengannya. Ia sendiri yang menyerahkan dirinya. Gadis itu sendiri yang mengatakan jika ia mencintai Mark. Lalu apa yang bisa Mark lakukan? Jika keuntungan seperti ini ada di depan matanya. Ia bahkan tidak pernah berpikir akan membuang Aria setelah wanita itu melahirkan keturunannya. Kecuali jika wanita itu yang memintanya.

Namun ternyata semua tidak sesuai yang di perkirakan Mark, saat tau bahwa Aria belum bisa memberikannya keturunan sampai sekarang. Dan dari sini kalian bisa melihat perlakuan Mark padanya, ia tetap menjaga wanita itu tidak membuang nya bahkan menghina harga dirinya ia tetap merawat wanita itu seperti sebelum-belumnya.

Bahkan ia menuruti keinginan Aria untuk bertunangan dengan kakak kandungnya yang sangat licik itu.

Ia melakukannya karena Aria lebih berharga jika harus mati karena wanita itu.

Tapi jika itu berhubungan dengan Jeno. Ia bahkan rela membunuh wanita ular itu jika ia berani menyentuh atau bahkan melukai Jeno. Dan untuk Aria, ia masih berpikir wanita itu tidak akan melukai Jeno karena hatinya yang masih terbilang cukup baik, berbeda dengan Amilia.

Inti dari semuanya adalah, Mark yang sudah mencintai Jeno jauh sebelum ia menikah dengan Aria. Ia menikahi Aria karena hanya membutuhkan keturunan. Ia menunggu selama enam tahun agar bisa membawa Jeno untuk hidup bersamanya. Namun ia tidak melupakan kewajibannya sampai sekarang.

Namun tetap Jeno akan selalu menjadi prioritas untuknya.

Hanya perlu mengingat itu saja.






























VannoWilliams

Mafia Obsession (Markno)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang