part 13

17.5K 1.4K 1
                                    

Dan selama Mark dan Aria pergi keluar, Jeno memutuskan untuk mengajak sekretaris pribadi Mark itu bicara berdua dengannya.

"Sekretaris Chenle, boleh aku bertanya?"
Ucap Jeno memulai percakapan, saat ini mereka sedang berada di dalam kamar Jeno. Tenang saja, disana ada cctv yang selalu Mark pantau, jadi Chenle tidak akan berani macam-macam dengan makhluk manis itu. Walaupun sepertinya tidak akan mungkin, karena Chenle sangat menyayangi Jeno.

"Tanyakan saja, saya akan menjawab semampu saya"
Ucap Chenle mempersilahkan Jeno hadir dengan keingintahuannya.

"Ini tentang Mark dan Aria, bagaimana mereka berdua bisa menikah?"
Tanya Jeno penasaran. Chenle terdiam sebentar sampai akhirnya ia membuka suara.

"Tuan besar dan juga nyonya Aria di jodohkan oleh kedua orang tua mereka, atau lebih tepatnya hanya nyonya Lee yang menginginkan pernikahan itu dari pihak tuan Mark. Sedangkan ayah tuan Mark tidak terlalu mempedulikan hal itu, dan juga adik tuan Mark"

"Adik?"
Tanya Jeno yang sedikit terkejut saat tau jika ternyata Mark mempunyai adik.

"Iya, adik perempuan tuan Mark sedang berada di kanada saat ini. Dia baru saja menyelesaikan kuliahnya disana"
Ucap Chenle menjelaskan. Jeno mengangguk paham lalu meminta Chenle melanjutkan ucapannya yang terpotong tadi.

"Pernikahan tuan Mark dan nyonya Aria terjadi karena kedua orang tua nyonya Aria merupakan sahabat dekat dari nyonya Lee, dan juga keluarga mereka dari keluarga yang terpandang di kanada. Terlebih lagi nyonya Aria merupakan gadis yang baik dan penuh dengan sopan santun, siapa saja bisa di buat terpikat olehnya"
Ucap Chenle melanjutkan ceritanya.

"Karena itu Magu memutuskan untuk menikahinya?"
Tanya Jeno yang mulai cemberut. Chenle tertawa pelan, lalu menggeleng.

"Bukan karena itu, tuan besar mau menikahi nyonya Aria karena dia memerlukan keturunan untuk penerus bisnis gelapnya atau bisnisnya yang lain. Dan karena nyonya Arialah yang di anggap ibunya yang paling tepat, membuat tuan Mark memutuskan untuk menikahinya"
Lanjut Chenle menjelaskan. Jeno yang mendengarnya mengangguk paham.

"Lalu? Apa mereka sudah punya anak?"
Tanya Jeno penasaran.

"Apa anda pernah melihat anak kecil di rumah ini?"
Chenle balik bertanya. Jeno menggelengkan kepalanya, karena ia hanya bisa melihat orang dewasa di sekitar sini. Bahkan hanya dia yang berada di bawah umur di sini.

"Tuan besar dan nyonya Aria tidak memiliki anak sampai sekarang"
Ucap Chenle menjawab keterbingungan Jeno.

"Mengapa?"

"Rahim nyonya Aria bermasalah, itu sebabnya ia selalu mengecek kesehatannya setiap bulan, agar ia tidak kehilangan rahimnya. Dokter bilang ia masih bisa memiliki anak, tapi butuh beberapa prosedur dulu, dan sebentar lagi pengobatan itu akan berakhir. Dan semoga saja ia bisa memiliki anak bersama tuan besar"
Setelah mengatakan hal itu, tanpa Chenle sadari ia sudah membuat Jeno merasa sangat sedih.

"Jeno..?"
Tegur Chenle saat melihat Jeno menunduk sedih. Jeno menatap Chenle dengan sendu, membuat Chenle merasa tidak tega.

"Sekretaris Chenle, aku sangat bingung"
Ucapnya di sela-sela dengusannya.

"Bingung kenapa?"
Tanya Chenle yang berusha menenangkan Jeno.

"Sebenarnya mengapa aku ada di sini? Bukankah ini seperti aku yang menjadi selingkuhan terang-terangan Mark? Aku seperti hama yang harus segera di singkirkan"
Ucapnya dengan lirih. Chenle yang mendengar hal itu ingin sekali berteriak di depan Jeno.

JIKA BOSSNYA SENDIRILAH YANG MENCINTAI ANAK ITU, DAN MENGINGINKANNYA. BAHKAN TIDAK ADA YANG BISA MENYENTUHNYA, TERMASUK KELUARGA MARK SENDIRI!

Namun Chenle hanya bisa mengelus bahu sempit bocah 16 tahun itu dengan lembut. Mengerti bagaimana perasaan anak kecil sepertinya yang harus tinggal satu rumah dengan istri kekasihnya dan juga tunangannya. Apalagi ia yang tidak pernah merasakan cinta sebelumnya, harus terjerat dengan pesona pria dewasa seperti Mark.

Anak yang malang.

























VannoWilliams

Mafia Obsession (Markno)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang