Jeno dan juga teman baru minum tehnya. Sedang asik bermain di dalam kamar utama meninggalkan Guanlin yang berjaga di depan pintu itu.
"Baiklah princess Haechan"
Jeno menatap penuh drama kearah Haechan."Bagaimana pertunangan mu dengan pangeran Jaemin?"
Ucapnya yang kini mendalami perannya."Saya tidak tau yangmulia, dia sudah di jodohkan dengan putri dari kerajaan sebelah"
Ucap Haechan dengan wajah sedihnya."Lalu, bagaimana dengan mu Yangyang? Apakah pangeran Lucas belum melamar mu juga?"
"Dia tidak mungkin melamar ku! sekarang dia sedang bertugas, dan tidak ingat waktu untuk pulang!"
Ucap Yangyang yang malah terbawa suasana.Plak!
Haechan memukul belakang leher Yangyang dengan kesal.
"Kita lagi main drama di sini. Kenapa malah jadi curhat, sih!?"
"Ya sorry, kebawa kehidupan asli soalnya"
Ucapnya sambil mengusap tengkuknya yang sedikit nyeri akibat pukulan dari Haechan tadi. Jeno hanya tersenyum manis. Lalu menoleh kearah Renjun yang menatap datar kedua temannya."Bagaimana dengan anda princess Renjun?"
Tanya Jeno yang kembali mendalami perannya."Saya lebih baik mati saja dari pada di lamar sama dia!"
Jawab Renjun dengan wajah ketusnya. Guanlin yang mendengar hal itu langsung terbatuk.Microphone kecil yang ada di dalam kamar itu masih terus aktif. Itu sebabnya ia bisa mendengar seluruh percakapan mereka di dalam sana. Dan Renjun yang tau itu, tidak akan menyianyiakan kesempatan ini untuk menggoda kekasihnya, yaitu Guanlin.
Acara minum teh itu terus berlanjut, dengan canda tawa di antara mereka.
Lalu dimana Aria? Ia di paksa pulang oleh kedua orang tuanya. Kembali ke rumah lamanya. Aria terus menolak karena ia ingin bersama Mark. Namun orang tuanya masih sakit hati dengan pria tampan itu. Jadi mereka memilih mengurung Aria di dalam kamarnya sampai suaminya menjemputnya kembali. Itupun jika Mark ingat untuk menjemputnya.
Jendral pemimpin pasukan tentara angkatan darat di korea selatan itu. Berjalan dengan angkuh ke dalam mansion milik salah satu musuh beratnya, yang sayangnya tidak bisa ia tangkap dan kalahkan sampai sekarang.
Beberapa pasukan berjaga di luar dan beberapa juga ikut masuk ke dalam.
Saat ia masuk, ia di sambut dengan baik oleh beberapa pengawal dan pelayan yang ada di rumah itu.
Hingga dari jarak jauh, ia bisa melihat seseorang yang sangat ia rindukan tengah berjalan kearahnya.
Alih-alih mendapat pelukan. Pukulan lembut dari Chenle atau lebih tepatnya tamparan penuh benci dari Chenle yang ia dapat.
"Kenapa kau kesini!?"
Tanyanya dengan kesal"Mark mengundang ku"
Ucap Jisung masih dengan tatapan tegasnya. Chenle mendengus kesal. Jika Jeno melihat adegan ini. Ia pasti akan terus mengejek Chenle karena terlihat manja dengan kekasihnya sekarang.Manja model seperti apa ini!?
"Pergi keatas! Mark sudah menunggu mu di sana!"
Ucapnya yang masih saja kesal."Aku ingin bicara dengan mu nanti"
"Aku sibuk!"
Chenle kembali memalingkan wajahnya.
Jisung menghela nafas dan sedikit menggeleng pelan. Ia memilih menghiraukan Chenle dan segera bergegas pergi keruangan Mark.
VannoWilliams
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Obsession (Markno)
Teen FictionJeno, seorang remaja 16 tahun yang tinggal di panti asuhan. Harus rela terjerat dalam kehidupan yang membingungkan milik seorang ketua mafia yang terobsesi dengannya. Story from grandson (MAFIA)