part 28

9.5K 865 0
                                    

Mark membaringkan Jeno di tempat tidur. Ia sudah tertidur sedari tadi. Ia meminta Abigail untuk menjaga Jeno selama ia mengurus masalah yang sedang terjadi di lantai bawah mansionnya dan dengan senang hati Abigail menyanggupi permintaan itu. Mark menelpon Chenle yang tengah di sibukkan dengan beberapa kegiatan di pesta itu. Demi apapun Chenle sangat membenci pesta seperti ini. Ia ini seorang sekretaris mafia yang di segani! Mengapa ia bisa berada di tengah-tengah orang yang sangat menggilai uang ini.

"Rasanya aku ingin mati saja!"
Itu Yangyang yang bicara. Ia juga di minta Irene untuk membantu yang lainnya.

"Boss beri aku perintah. Akan ku tembaki mereka satu persatu"
Sahut Lucas dari belakang tubuh Yangyang. Mereka tengah berada di ruangan Mark saat ini.

"Suruh Jaemin membawa beberapa anggota untuk mengusir mereka"
Ucap Mark dengan raut wajah datarnya. Chenle yang sedari tadi tengah menahan kekesalannya langsung mengangguk cepat dan langsung menghubungi Jaemin.

Dan tidak butuh waktu lama, para anggota mafia milik Mark sudah berhasil mengusir manusia-manusia yang tidak berguna itu dari mansionnya.

Seluruh anggota inti milik Mark keluar secara bersamaan dari ruangan sang boss.

"Dimana Mark!?"
Terlihat Clara yang tengah berjalan cepat kearah mereka dengan wajah penuh amarahnya. Chenle dan yang lainnya hanya menatap datar kearahnya.

"Dia ada di dalam"
Ucap Chenle dengan malas. Chenle hanya akan bersifat sopan pada wanita ini saat di depan Jeno saja. Karena ia tidak ingin anak itu takut padanya. Namun sekarang ia mulai bosan, lagi pula Jeno juga sudah mengetahui segalanya, jadi untuk apa ia berpura-pura lagi.

"Minggir kalian!"
Teriaknya yang ingin mendorong tubuh para bawahan setia Mark itu.

"Berani maju, ku bolongi kepala mu!"
Ucap Lucas yang sudah mengeluarkan pistolnya. Clara membulatkan kedua matanya.

"Dia anak ku! Dan dia juga boss kalian! Tidak seharusnya kalian melakukan hal itu pada ku!"
Teriaknya antara kesal dan takut.

"Kau benar. Dia boss kami, dan bukan kau. Hubungan darah tidak di terapkan di kontrak kerja kami. Jadi membunuhmu bukan hal yang masalah sepertinya"
Ucap Lucas dengan raut wajah santainya. Clara membulatkan kedua matanya, dan menelan ludahnya kasar.

"Kau menakutinya"
Ucap Yangyang menyentuh pelan lengan Lucas. Lucas hanya bergedik acuh.

"Aku akan menelpon Irene!"
Ucapnya dengan kesal dan langsung berbalik. Chenle yang mendengar hal itu langsung berdelik kaget dan menoleh ke arah kedua rekannya.

"Beritahu boss, masalah akan segera tiba. Aku akan ke kamar Jeno untuk melihatnya"
Ucapnya yang langsung di angguki Yangyang, sedangkan Lucas sudah pergi dari sana untuk meminta Jaemin dan Guanlin kembali ke mansion.

Kali ini wanita itu pasti akan membawa suaminya.














































Dan benar saja, tidak butuh waktu satu jam. Serangan brutal terjadi di depan mansion Mark.

Kamar Jeno yang memang pada dasarnya kedap suara tidak membuat si manis itu terganggu dalam tidurnya.

Chenle berjaga di depan pintu, sedangkan Abigail hanya menatap sendu kearah Jeno.

"Bisa tidak biarkan saja mereka hidup bahagia"
Gumamnya pelan namun terdengar cukup tegas. Chenle yang mendengar hal itu hanya diam saja. Ia juga menginginkan hal yang sama. Namun itu sangat sulit untuk di dapatkan.

















































VannoWilliams

Mafia Obsession (Markno)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang