part 25

12.7K 1.2K 3
                                    

Ruangan bernuansa putih itu adalah hal yang pertama kali Jeno lihat setelah ia membuka kedua matanya. Rasa sakit mulai menyerang kepalanya saat ia mulai menggerakkan tubuhnya.

"Kau baik-baik saja?"
Sebuah suara mengagetkannya. Ia menoleh kearah samping tubuhnya lalu menemukan seorang gadis cantik yang tengah menatap kearahnya.

"S-Siapa kau?"
Tanya Jeno dengan takut-takut. Gadis itu tersenyum, lalu menatap Jeno dengan berbinar.

"Nama ku Abigail, Abigail Lee. Aku adik ipar mu!"
Ucapnya dengan senyuman lebar. Jeno yang mendengar hal itu sempat kaget, namun akhirnya ia malah merasa bingung.

"Adik ipar?"
Tanyanya masih dengan ekspresi bingungnya.

"Iya. Aku adik kandung si brengsek Mark"
Ucapnya yang awalnya tersenyum jadi sedikit kesal saat menyebut nama kakaknya.

"Aku..aku Jeno"
Ucapnya dengan terbata-bata. Abigail tersenyum lalu mengambil tangan Jeno untuk ia elus lembut.

"Bagaimana keadaan mu?"
Tanyanya dengan penuh kekhawatiran.

"Sedikit pusing. Tapi sudah tidak apa"
Jawab Jeno.

"Syukurlah"
Abigail tersenyum legah. Jeno juga ikut tersenyum. Gadis di depannya ini sangat cantik dan baik. Apa benar dia adik Mark?

"Kakak ipar, aku ada berita penting untuk mu"
Ucap Abigail dengan tiba-tiba. Jeno memiringkan kepalanya dengan ekspresi bingungnya.

"Berita apa?"

"Astaga jangan lucu-lucu!"
Pekiknya gemas. Namun Jeno masih menunjukan ekspresi yang sama.

"Di sini!"
Ia menunjuk kearah perut Jeno. Jeno menoleh kearah perutnya, saat Abigail menunjuknya.

"Di sini ada baby!"
Pekiknya nyaring. Jeno yang masih terlihat bingung, tidak merespon apapun.

Abigail yang melihat ekspresi biasa dari Jeno, menghela nafas pelan. Ia tau kakak iparnya itu terlalu polos.

"Kau sedang hamil"
Ucapnya sekali lagi, namun kali ini dengan nada datarnya. Jeno yang mendengar hal itu, langsung membolakan kedua matanya.

"Hamil? Aku hamil?"
Tanyanya yang masih saja kaget dan bingung.

"Iya kakak ipar, kau sedang hamil! Di dalam sini ada keponakan ku!"
Ucap Abigail bersemangat sambil menyentuh perut Jeno. Jeno yang sudah mulai mengerti, langsung tersenyum haru. Ia juga menangis dengan tersedu-sedu.

Abigail yang melihat hal itu juga ikut tersenyum, dan langsung memeluk Jeno.

Namun adegan harmonis itu harus terhenti, saat pintu ruangan itu tiba-tiba saja terbuka.

"Sayang!"




























VannoWilliams

Mafia Obsession (Markno)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang