part 42

6.8K 640 0
                                    

Mansion mewah milik ketua mafia terkenal bernama Mark Lee itu tengah di penuhi oleh banyaknya anak-anak di dalamnya.

Terlihat dua pangeran tampan milik keluarga besar itu yang tengah bertanding catur saat ini.

Lee Minhyung, anak pertama dari Mark dan Jeno. Anak tampan itu sangat terlihat mirip dengan sang ayah. Namun ia jauh lebih dari hanya kata pendiam. Ia sangat pendiam. Tatapannya begitu tajam dan perintahnya seakan tidak bisa ditolak. Meskipun ia dan saudaranya hanya berbeda beberapa menit namun ia sangat menjaga sang adik. Ia sangat menyayangi dan menghormati kedua orang tuanya. Kakek buyutnya merupakan panutannya dan Abigail merupakan bibi kesayangannya. Serta seluruh anggota utama Tiger adalah keluarganya.

Mark Lee, anak kedua dari Mark dan Jeno. Biarlah mereka terlihat tidak kreatif dalam memberikan nama. Tapi itu semua atas permintaan dari Jeno. Ia ingin ada nama anggota keluarga untuk salah satu anaknya, padahal nama Minhyung yaitu nama korea milik Mark seharusnya sudah cukup, tapi Jeno ingin nama keluarga yang lain. Tadinya ia ingin mengambil nama Valckry. Namun Mark dan sifat kecemburuannya menolak hal itu. Dan dengan senang hati dan dengan penuh kehormatan ia menawarkan namanya saja. Lagipula itu adalah anaknya, darah dagingnya dan semoga saja kelak anak itu akan mirip dengannya.

Tapi sepertinya tidak, karena Mark kecil mereka, terlihat lebih lembut dari Minhyung. Ia bahkan lebih ekspresif dari pada sang kakak. Mark merupakan anak yang manis dan tampan dalam bersamaan. Tatapannya begitu lembut dan penuh kasih sayang. Namun tetap saja ia juga pendiam tapi tidak sependiam sang kakak.

Kedua penerus dari keluarga Lee itu terlihat tengah bermain catur bersama. Usia mereka masih enam tahun, namun keduanya sudah sangat mahir dalam melakukan kegiatan yang memusingkan itu.

Sang kakek yang menjadi wasit tengah menatap serius kedua cicitnya. Sedangkan Jeno yang sedari tadi memperhatikan anak-anaknya hanya bisa menghela nafas lelah. Sudah dua jam mereka seperti ini. Namun tidak ada satupun yang menang.

Ia melirik kearah Yangyang yang juga melirik kearahnya.

"Kau tidak membawa Yejoon bekerja?"
Tanya Jeno bermaksud mencari anak manis Yangyang dan Lucas itu.

"Tidak, papanya ingin mengajarinya menembak hari ini"
Ucap Yangyang. Jeno menggelengkan kepalanya pelan.

"Dia anak yang manis, jangan ajarkan dia memegang barang kasar itu"

"Itu untuk pertahanannya.."

"Tapi tetap saja-"

"Aunty!"






















VannoWilliams

Mafia Obsession (Markno)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang