part 43

6.4K 634 0
                                    

"Aunty!"

Terdengar suara anak kecil yang sudah memotong perkataan Jeno.

Minhyung dan Mark yang mendengar suara itu langsung menghela nafas dan sedikit terganggu konsentrasinya. Sedangkan Jeno dan sang kakek menatap bahagia kearah gadis kecil yang tengah berlari kearah mereka.

"Zoey!"
Teriak Jeno sambil merentangkan tangannya. Si manis yang berusia empat tahun itu tersenyum bahagia sambil berhambur kepelukan Jeno.

"Apa kabar, sayang?"
Tanyanya pada gadis manis itu.

"Atu baik aunty!"
Ucapnya sambil mengangguk lucu. Jeno tersenyum lalu mengecup pipi gembil itu.

Terlihat Abigail yang berjalan kearah mereka dengan beberapa tas belanjaan yang ia beli tadi.

"Kita jadi barbeque an, kan?"
Tanyanya yang sudah duduk di salah satu sofa. Para pelayan segera memindahkan bahan belanjaan Abigail ke dapur.

"Hm, Mark juga akan pulang malam ini"
Ucap Jeno yang kini memangku Zoey.

"Kapan kau pulang?"
Tanya Jeno yang kembali menoleh kearah Abigail.

"Tadi pagi, trus langsung pergi ke pusat perbelanjaan dulu, jadinya baru sampai kesini sore"
Ucap Abigail. Jeno mengangguk lalu menurunkan Zoey yang sedari tadi ingin turun dari gendongannya.

Jeno menurunkan anak itu dan gadis manis itu langsung menghampiri kedua kakaknya. Melupakan sang kakek yang sedari tadi merentangkan tangannya menunggu untuk di peluk.

Jeno dan Abigail hanya bisa tertawa melihat ekspresi merengut sang kakek karena tertolak cicit.

Zoey merupakan anak dari Abigail. Ia menikah dengan salah satu pengusaha muda di kanada. Dan memiliki Zoey di bulan kedua pernikahan mereka.

Mereka memutuskan tinggal di kanada. Karena memang perusahaan sang suami dan juga bisnis yang tengah Abigail jalankan berada di kanada, mereka hanya akan kembali ketika ada acara keluarga seperti sekarang atau tengah liburan.

"Minyung oppa..Malk oppa.."

Zoey memanggil kedua nama sang kakak yang masih fokus dengan papan catur yang ada di depan mereka dengan lirih.

"Zoi ada di cini!"
Ucapnya sambil memasang pose imut di hadapan sang kakak.

Merasa di hiraukan Zoey langsung menarik kemeja putih yang tengah Mark pakai.

"Malk oppa..liyat Zoi.."
Rengeknya pelan masih sambil menarik-narik baju sang kakak. Namun Mark masih mengabaikannya. Zoey merengut kesal lalu berpindah kearah Minhyung. Ia melakukan hal yang sama, yaitu menarik kemeja hitam yang tengah Minhyung pakai.

"Minyung oppa..liyat Zoi.."
Kembali anak itu merengek meminta perhatian. Namun baik itu Mark maupun Minhyung tidak memperhatikannya.

Zoey hampir saja menangis jika Minhyung tidak tiba-tiba saja mencium pipinya.

"Jangan menangis, aku tidak suka"
Ucapnya dengan dingin. Zoey menghapus air matanya yang sempat ingin jatuh lalu mengangguk pelan.

"Kemari!"
Mark memanggil sang adik agar mendekat kearahnya.

Mark mengelus rambut sang adik, lalu mencium sebelah pipinya yang belum terkena ciuman.

"Kami sedang sibuk. Kamu main dengan yang lain dulu, ya.."
Ucapnya dengan lembut dan berusaha untuk tersenyum.

Zoey kembali mengangguk dan kali ini bocah itu tersenyum. Ia mencium pipi Mark dan Minhyung secara bergantian dan langsung berlari pergi dari sana untuk menemui teman-temannya yang lain, yaitu anak Haechan, Yangyang dan Renjun yang ada di ruang bermain. Sedangkan Mark dan Minhyung melanjutkan acara bermain caturnya.

Jeno yang melihat kejadian itu tersenyum tipis. Melihat betapa miripnya kedua anaknya dengan sang suami. Ia bahkan berpikir. Apa salah satu dari mereka ada yang menuruni sifatnya?








































VannoWilliams

Mafia Obsession (Markno)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang