Kabar kehamilan Aria menyebar ke segala penjuru korea selatan dan juga kanada. Semuanya menyambut bahagia kabar itu. Bahkan kedua orang tua Mark sampai membuat acara besar untuk menyambut anggota baru keluarga mereka.
Lalu bagaimana dengan keadaan Jeno saat ini? Anak malang itu tidak melakukan apapun, selain mengurung dirinya di dalam kamar.
Seluruh pusat perhatian tertuju kearah Aria, bahkan Chenle tidak memperhatikannya lagi. Ia harus mengurus Aria yang tengah hamil. Dan ini semua atas perintah Irene.
Bibi Mark itu sangat menjaga menantunya dengan baik. Karena ia juga menginginkan keturunan di keluarga Lee. Ia tidak bisa memiliki anak, tapi Mark sudah seperti anaknya sendiri.
Lalu dimana Mark? Pria tampan itu tengah di sibukkan dengan kematian Amilia yang terjadi beberapa hari lalu setelah satu bulan wanita itu dalam keadaan koma di rumah sakit karena kekurangan darah setelah ia di bawa ke rumah sakit setelah insiden malam dimana Mark menghabisinya.
Mark menjelaskan pada bibinya jika dalang dari insiden tempo lalu adalah ulah Amilia, wanita itu meminta tolong pada salah satu kaki tangan pamannya.
Kelompok mafia Dragon itu merupakan milik pamannya namun salah satu kaki tangannya berkhianat dengan membawa beberapa anggota untuk membantu Amilia dengan imbalan uang. Dan dengan bodohnya ayahnya juga membantu wanita itu hanya karena ia tidak menyukai Jeno.
Irene yang mendengar hal itu, tidak mempermasalahkannya sama sekali. Malah memang seharusnya, itulah yang di lakukan Mark sejak lama. Menyingkirkan wanita itu dari hidupnya.
Dan mengenai ayah Mark. Ia di buat bungkam dengan tindakkan yang Mark lakukan. Mark menarik seluruh saham miliknya yang berada di perusahaan sang ayah. dan membiarkannya membangun perusahaannya dari nol kembali. Namun Mark masih berbaik hati dengan membiarkannya tetap hidup sampai sekarang. Dan membiarkannya berbahagia dengan kehamilan menantu kesayangannya itu.
"Kak Renjun.."
Panggilan lirih dari Jeno membuat Renjun yang sedari tadi melamun menoleh kearahnya. Mereka sedang ada di dalam kamar Jeno saat ini. Sudah satu bulan setelah insiden itu, Jeno merasa sangat kesepian. Tapi untungnya Renjun masih bersamanya. Ia menolak seluruh perintah Irene hanya untuk Jeno. Dan Irene menurutinya karena Chenle sudah berpihak padanya sekarang. Meskipun secara terpaksa."Aku ingin ke taman"
Ucapnya dengan lirih. Setelah mendengar permintaan Jeno. Renjun langsung menoleh kearah jendela, memastikan cuacanya bagus untuk Jeno."Baiklah, ayo!"
Jeno tersenyum senang dan langsung bergegas pergi ke taman belakang mansion milik Mark yang sangat luas itu.
VannoWilliams
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Obsession (Markno)
Teen FictionJeno, seorang remaja 16 tahun yang tinggal di panti asuhan. Harus rela terjerat dalam kehidupan yang membingungkan milik seorang ketua mafia yang terobsesi dengannya. Story from grandson (MAFIA)