Jeno memperhatikan banyaknya kupu-kupu yang berterbangan di sela-sela bunga yang di tanam disana. Renjun hanya memperhatikannya dari kejauhan tidak ingin merusak fantasi anak itu.
Saat ini hanya Renjun lah yang menjaga Jeno. Guanlin bahkan sudah berganti tugas menjadi pengawal Aria. Mark tidak mempermasalahkan hal itu. Asalkan Jeno tetap ada di dalam mansionnya, maka semua akan baik-baik saja.
Jeno yang masih di sibukkan dengan beberapa bunga di tangannya, mulai merasa pusing di kepalanya. Namun ia masih bisa menahannya.
Renjun yang juga menyadari hal yang sama ingin menghampiri Jeno. Namun sebuah panggilan menghentikannya.
Renjun menoleh ke sumber suara itu, dan menatap kaget kearahnya.
Jeno masih terus memetik beberapa bunga untuk nanti ia rangkai dan akan ia letakkan di kamarnya.
Rasa pusing kembali menghampirinya, Jeno rasanya sudah hampir tidak tahan lagi. Sampai ia sedikit oleng. Ia menggelengkan kepalanya pelan untuk menghilangkan rasa sakit itu, namun percuma.
Hingga akhirnya ia menyelesaikan acara memetik bunganya. Ia bangkit dari acara berjongkoknya dan langsung kembali kearah tempat duduknya. Ia melihat Renjun seperti tengah mengobrol dengan seseorang, tapi ia tidak bisa melihatnya dengan jelas.
Jeno bergedik acuh dan kembali fokus dengan bunga-bunganya.
Lagi-lagi pusing itu menderanya. Dan ini semakin parah, bahkan rasa mual tiba-tiba menyelimutinya.
Hingga sebuah tepukan ia rasakan di bahunya, membuatnya menoleh kearah samping tubuhnya.
"Hai kakak ipar!"
Setelahnya Jeno pingsan.
VannoWilliams
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Obsession (Markno)
Fiksi RemajaJeno, seorang remaja 16 tahun yang tinggal di panti asuhan. Harus rela terjerat dalam kehidupan yang membingungkan milik seorang ketua mafia yang terobsesi dengannya. Story from grandson (MAFIA)