APLOMB

424 72 18
                                    

My Queenjim's!!!! Happy new yearrrr sayangku.

Ini update terakhir di tahun 2021. Besok aku update lagi udah ganti tahun.

Semoga kalian suka dan terhibur ya, Queen.

Jangan lupa vote sama komen kalian, ya. Aku seneng kalau kalian pada komen hihi. Tencuuuuu💜

.

.

.


Malam ini, udara dingin menusuk kulit. Sangat tidak bersahabat. Terlebih beberapa kabar silih berganti mulai berdatangan. Raisya kini tengah menyiapkan makan malam untuk dirinya dan Jimin. Ia sudah memisahkan makanan ia dan Jimin serta untuk para sikmo di rumahnya.

Di musim gugur ini, Raisya tidak lagi sering meminum minuman dingin. Ia lebih memproteksi dirinya. Mengkonsumsi vitamin setiap harinya dan juga makan makanan yang bergizi.

Seperti malam ini, Raisya menyiapkan kalguksu hangat. Udara di luar sedang cukup dingin, dan memakan makanan hangat adalah hal yang sangat pas untuk menyapa lambung.

Namun, bukannya sebuah kelegaan yang hinggap di benak Raisya kala Jimin sudah memunculkan batang hidungnya, melainkan sebuah ketakutan yang ia dapatkan. Pria itu sudah pulang dari kantornya. Pakaiannya berantakkan sambil sesekali melempar barang yang ada di ruang tengah sampai berantakkan.

Raisya tidak tahu, mengapa Jimin kembali dengan kondisi yang seperti ini. Raisya sangat terkejut, bahkan sangat takut sekarang. Ia benar-benar tidak pernah melihat sisi Jimin yang seperti ini. Ia tidak pernah melihat Jimin yang nampak sangat marah nyaris terlihat seperti monster sekarang.

Raisya mengejar Jimin yang kini masuk ke dalam kamar sambil membanting pintu. Raisya harus bisa menahan Jimin untuk tidak melakukan hal buruk lebih dari ini. Meski sesekali dirinya terlonjak mendengar pecahan barang, Raisya tetap melangkahkan kakinya. Memberanikan diri untuk menghampiri Jimin yang kini sudah menjadi monster di kamarnya.

Pria itu membanting semua barang yang bisa ia raih. Meluluh lantakkan barang yang ada di meja sampai semuanya berceceran.

Raisya berlari menghampiri Jimin. Menggenggam pergelangan tangan pria itu. Berdoa supaya Jimin bisa sedikit meredakan emosinya. "PERGI KAU DARI SINI!!!"

Teriakkan Jimin begitu memekakkan telinganya. Bahkan pria itu menghempaskan tangan Raisya hingga ia mundur beberapa langkah. Jimin berteriak. Mengamuk layaknya monster. Emosinya membuncah. Tidak terkendali. Membuat Raisya gemetar takut. Membuat Raisya ingin menangis dan pergi saja.

Namun ia tidak bisa melakukan itu. Ia takut Jimin melukai dirinya sendiri. Raisya tidak ingin melihat sesuatu terjadi pada Jimin.

Raisya kembali menahan tubuh pria itu untuk tidak memecahkan barang lebih banyak. Namun tubuhnya malah tersungkur karena tepisan Jimin yang begitu kuat. Membuat pergelangan tangannya berdarah karena terkena ujung kuku Jimin yang sedikit runcing dan kakinya juga betisnya yang tergores serpihan kaca.

Keringat membanjiri tubuhnya. Jantungnya berpacu lebih kencang. Raisya ketakutan. Namun lagi dan lagi Raisya kini bangkit. Menerjang tubuh Jimin dan memeluk pria itu dari belakang. Mencoba bertahan kala Jimin terus menerus berontak dan mencoba melepaskan pelukan Raisya dari tubuhnya.

"Tenangkan diri anda, Sajang-nim!" Raisya mencoba untuk mendekap Jimin erat.

"LEPASKAN AKU SIALAN! PERGI!!!" teriak Jimin lagi bersamaan dengan Raisya yang lagi dan lagi terhempas. Keningnya terbentur ujung guci yang ada di kamar Jimin sekarang. Rasa pening mulai menjalar. Raisya benar-benar tidak bisa mengontrol emosinya juga sekarang.

HAN JIMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang