DISPUTE

258 43 4
                                    

Raisya tidak tahu harus bersikap bagaimana. Keluarga Im Seokjin sudah tidak mau menganggap Seokjin sebagai keluarga setelah kejadian Seokjin menghamili ibu dari Hyoreum.

Iya, Seokjin tak sengaja menghamili seorang wanita asal Callifornia itu saat mabuk. Seharusnya Seokjin bisa membatasi dirinya. Seharusnya Seokjin tidak minum wine dengan kadar alkohol tinggi terlalu banyak.

Seokjin tidak tahu jika dirinya sampai melakukan hubungan badan dengan wanita yang memang sedang berada di club untuk menenangkan pikiran. Mungkin saja kata Brengsek sudah tersemat di belakang namanya.

Seokjin juga tidak ingin mengelak. Itu adalah kesalahannya. Seokjin meyadari itu.

Hanya saja, sekarang wanita yang menjadi istrinya itu meninggal tepat saat Hyoreum lahir karena mengalami pendarahan saat persalinan. Seokjin yang mulanya mau menerima sosok itu sebagai pendamping hidupnya kembali goyah.

Baru saja ia ingin belajar untuk menerima dan mencintai wanita itu, tuhan malah membawanya pergi. Seokjin benar-benar tidak mengerti. Dosa besar macam apa yang Seokjin lakukan hingga takdir begitu jahat kepadanya.

Seokjin tahu, menghamili Feith adalah kejahatannya, hanya saja Seokjin tanpa sadar melakukannya. Ia juga sudah mempertanggungjawabkannya. Lantas kenapa takdir malah semakin membuat Seokjin jadi terpuruk?

Kali ini bukan hanya Seokjin. Tapi putrinya juga. Ia benar-benar semakin dilanda perasaan bersalah. Sebab putrinya tumbuh tanpa kasih sayang seorang ibu. Apalagi keluarga Seokjin sudah memutuskan hubungan dengannya.

Seokjin bingung. Ia membesarkan Hyoreum dengan bantuan baby sitter. Hanya saja di kondisinya yang seperti ini, Seokjin tak mampu untuk mempekerjakan orang lain. Apalagi kini dirinya memiliki penyakit yang berisiko tinggi pada kematian dan sudah tak sanggup untuk bekerja.

Mau tidak mau ia harus segera mencari wali untuk Hyoreum. Dan harapannya jatuh pada Raisya.

Anggap saja Seokjin egois. Anggap saja Seokjin tidak memiliki akal. Karena Seokjin tidak tega meninggalkan Hyoreum sebelum anaknya itu memiliki wali. Seokjin tidak ingin hidup Hyoreum jadi berantakan karena kesalahannya.

Setidaknya, Seokjin tidak ingin menambah rasa bersalahnya jika membiarkan Hyoreum tidak terurus.

Namun kini, permintaannya lagi dan lagi menyebabkan masalah besar dalam rumah tangga Raisya. Percakapan Raisya dengan Jimin di luar sana terdengar sampai ke rungunya. Terdengar jelas jika Jimin, suami Raisya tidak ingin membantu dirinya.

Seokjin cukup mengerti alasan pria itu tidak menginginkan Raisya menolongnya. Hanya saja Seokjin juga sudah tidak punya pilihan lain. Hidupnya tidak lama lagi dan hanya Raisya yang bisa ia mintai pertolongan. Apalagi mungkin setelah ini dirinya akan banyak mengalami kritis karena kondisinya.

Seokjin khawatir pada Hyoreum.

Raisya sendiri kini masih terdiam di tempatnya. Tangisnya semakin pecah namun tidak lagi ada suara. Hatinya kacau, pikirannya juga kacau. Terlebih Jimin membentaknya tadi.

Raisya memang tidak ingin mencari pembelaan, namun posisinya juga sulit. Ia tidak bisa mengabaikan permintaan Seokjin. Bukan karena alasan pribadi, ia hanya terpikirkan Hyoreum kedepannya.

Anak perempuan itu masih terlalu kecil untuk berada di posisi seperti ini. kepalanya berdenyut nyeri belum lagi perutnya terasa mual.

"Sajang-nim kumohon mengertilah. Anak perempuan itu masih terlalu kecil untuk bisa hidup sendirian," ucap Raisya mencoba untuk membujuk Jimin.

Jimin membuang wajahnya dari Raisya. Hatinya terasa panas nan berkecamuk. Bagaimana bisa ia mengizinkan Raisya begitu saja? Bagaimanapun, anak itu adalah anak dari mantan orang yang pernah Raisya sukai dulu.

HAN JIMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang