Selamat malam Queen. Ini update sesuai janji ya. Happy reading!!!!!
Raisya tidak mau memperpanjang masalah ia dan sekretaris Jimin dua hari lalu. Namun hari ini, seolah sengaja diperlihatkan di depan matanya, Seyon terlihat dengan sengaja membuat kakinya terjerat oleh kakinya yang lain hingga minuman yang sedang ia pegang untuk Jimin itu tumpah tepat di dada Jimin.
yang lebih picisan lagi adalah Seyon yang terus meminta maaf sambil menepuk-nepuk dada Jimin dengan kedua tangannya. Namun, Raisya benar-benar merasa lega karena Jimin menahan kedua tangan seyon dan meminta agar sekretarisnya untuk berhenti.
"Maafkan saya sajang-nim, saya akan mencuci pakaian anda," ucap Seyon yang kini berdiri di sebelah bangku Jimin. Sengaja karena sebenarnya Raisya tengah memperhatikan di depan pintu masuk. Ia belum masuk. Ia masih di depan pintu. Namun, di pintu ada kaca yang menembus langsung ke dalam ruangan. Tirainya tidak di tutup.
"Iya, pergilah, lanjutkan kembali pekerjaanmu," jawab Jimin. Jimin tidak berpikir macam-macam. Kejadian seperti ini sebenarnya bukan hanya sekali atau dua kali terjadi. Alasan mengapa Jimin lebih bisa mengandalkan Taehyung daripada Seyon untuk bisa menemani dirinya adalah karena Seyon yang lebih ceroboh.
Jika saja ayah Seyon bukanlah anak dari sekretaris lama ayahnya, Jimin sudah memecat Seyon karena kinerjanya. Anak itu memang pintar, gerakannya juga cepat, namun memang sedikit ceroboh. Jimin juga tidak menutup mata sebab dirinya tahu Seyon sejak dulu memang menyukai dirinya.
Bahkan, saat kasus ia dan Taehyung menyebar luas saat itu dan menjadi isu tidak benar, Seyon sempat dijadikan kandidat agar bisa menjadi istrinya atas permintaan ayahnya Seyon yang berbicara langsung pada ayah Jimin.
"Tidak Sajang-nim, biarkan saya bertanggung jawab untuk hal ini," tolak Seyon yang kukuh ingin bertanggung jawab.
Namun tepat di saat Seyon selesai mengatakan hal itu, Raisya sudah membuka pintu ruangan Jimin dengan akses masuk yang ia miliki. Dua langkah maju sambil menunggu pintu yang ada di belakangnya tertutup otomatis.
"Istrinya sudah di sini, biar saya yang mengurus Sajang-nim. Kau boleh keluar dan kembali lanjutkan pekerjaanmu," ucap Raisya yang kini membuat Jimin tersenyum senang karena kehadiran istrinya.
"Tidak Nyonya, saya yang menumpahkan kopinya, jadi saya harus bertanggung jawab," ucap seyon.
Raisya tersenyum, ia lantas melangkahkan kakinya mendekat ke arah keduanya dan berdiri di seberang meja Jimin. Mendudukkan diri di sana lantas meletakkan paperbag yang ia bawa di atas meja Jimin.
"Lalu? Dengan cara apa kau akan bertanggung jawab? Membuka baju suami saya dan mencucinya?"
Perkataan Raisya barusan membuat Jimin terbelalak. Pernyataan yang Raisya utarakan tadi membuat Jimin benar-benar kehilangan akalnya. Kenapa saat ini Raisya malah terlihat sangat bossy sekali? Kenapa auranya jadi sangat dominan? Padahal, ia ada di hadapannya dan biasanya Raisya tidak menampilkan sisinya yang seperti itu saat bersama dengan dirinya.
Raisya sendiri tahu jika ini adalah hal yang harus ia lakukan. Maksud dari Seyon benar-benar sudah jelas. Ia dan Seyon sama-sama wanita. Jadi sedikitnya Raisya bisa mengerti apa yang tengah Seyon coba lakukan.
Seyon sendiri kini cukup gelagapan karena terkejut dengan penuturan Raisya. Tidak menyangka jika Raisya akan sangat terang-terangan seperti itu di hadapan suaminya sendiri. Seyon pikir, Raisya akan marah atau minimal mengusirnya secara berlebihan yang akan membuat Jimin mengetahui sisi buruk wanita yang sudah ia nikahi.
Namun melihat respons Raisya yang begitu santai bahkan masih bisa tersenyum membuat Seyon memilih untuk mengalah. Seyon juga tidak menyangka jika aura yang Raisya tampilkan bisa sekuat itu. Layaknya harimau, Raisya seolah tengah mempertegas wilayahnya dan apa yang menjadi miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAN JIMIN
RomanceE N D Eight story by: Jim_Noona Pria itu datang saat aku memang sedang membutuhkan uluran tangannya. Kupikir dia hanya ingin sekedar membantuku, tapi ternyata dia juga ingin aku membantunya. "Menikah denganku, maka aku akan menyuntikkan dana sebanya...