Bab 1

714 45 4
                                    

Aruna Pov

"Selamat pagi Ayah"

Aku menyapa pria kesayanganku,Dia adalah Ayahku,setiap pagi Ayah akan menyiapkan sarapan untukku,Dia selalu memastikan Aku tercukupi oleh gizi.

"Pagi sayang"balasnya

"Hari ini Aku ujian,do'akan Aku yaa?"kataku

"Tentu saja,makanlah yang banyak"balas Ayah

"Semalam Ayah pulang jam berapa?"tanyaku sembari mengunyah nasi goreng yang di buat olehnya.

"Jam 12"jawabnya singkat

"Benarkah?"tanyaku penuh selidik.

Ayah hanya mengangguk tanpa menatapKu,dan Aku tahu jika Dia sedang berbohong.

"Aku akan jadi orang hebat,nanti Ayah tidak perlu bekerja lagi untukku"ucapku lagi

Ayah tertawa dan Aku hanya tersenyum,"Tentu saja Kamu harus jadi orang hebat,Ayah juga akan tetap bekerja"balasnya

"Tidak Ayah,Aku mau Ayah tidak bekerja lagi-"

"Apa Kamu malu?"potongnya

Aku terdiam,bagaimanapun pekerjaan Ayahku memang kotor,Dia sebagai mucikari,menyediakan wanita malam untuk pria hidung belang.

"Ayah-"

"Maafkan Ayah Nak,tapi Kamu harus tahu ini pekerjaan Ayah dari dulu"ucapnya

Aku hanya bisa mengangguk lemah,tidak ingin lagi berdebat masalah pekerjaannya,Aku tahu.Aku sudah melukai hatinya,namun percayalah tidak ada maksud apapun dariku selain ingin Ayah hidup normal,begitupun denganKu.

                                     ***

Aku Aruna,gadis berusia 20tahun,Aku kuliah jurusan psikolog,entahlah sejak kapan Aku menyukai dunia ini,tapi Aku sadar jika hidupku tidak baik-baik saja,Aku perlu mengenal lebih jauh siapa Aku?lalu siapa Ayahku?kemudian siapa Ibuku?

Rifat adalah Ayahku,Dia Ayah yang sangat baik,Dia malaikatKu,beberapa wanitanya mengatakan jika Aku bukan anak kandungnya,Rifat menemukan Aku di sebuah lokasi prostitusi.

Aku tidak tahu alur cerita apa yang sedang Tuhan tulis untukku,yang Aku tahu Aku tidak bisa hidup tanpa sosok Ayah,Aku akan menjadi lemah jika Ayah sakit,Aku akan khawatir jika Ayah pulang hingga subuh.

"Aruna"

"Mau pulang?buru-buru banget sih?"

Aku tersenyum ketika Lora dan Erika menyapaku.

"Aku sudah ada janji"balasku

"Hari ini Aku ada job"lanjutku

"Acara wedding?"tanya Lora

Aku tersenyum sembari mengangguk,iyah terkadang Aku mengambil jam kerja setelah pulang kuliah,hanya sebagai pelayan di acara mewah yang ada di hotel-hotel Jakarta.

"Padahal Kita mau ngajak nonton"ucap Erika

"Sorry,next time Aku usahain jalan bareng Kalian"balasku 

"Oke good luck"balas Lora dan Erika secara bersamaan.

                                   ***

Semua orang tengah sibuk dengan kegiatannya masing-masing,setelah Aku memastikan riasan di wajahku cukup,Aku segera keluar.Menemui para tamu undangan di sebuah acara pernikahan anak pembisnis ibu kota.Melayani mereka dengan setulus hati dan senyum yang ramah.

Siapa pun tidak ada yang bercita-cita menjadi seorang pelayan seperti Ku saat ini.Namun Aku harus melakukannya,Aku harus menabung sebanyak-banyaknya untuk masa depanKu,karena cita-citaku hanya ingin Ayah berhenti bekerja sebagai mucikari.

"Silahkan"tawarku pada para tamu undangan,saat ini Aku membawa nampan berisi beberapa minuman.

"Nona"

"Iyah tuan"

"Toilet dimana?"tanya seorang pria berjas warna abu-abu dengan rambut pendek dan rapi.

"Anda lurus saja,lalu belok kanan"jawabku

"Oh terima kasih"balasnya

"Sama-sama"

Pria itu pergi begitu saja,meninggalkan jejak wangi dari parfum mahalnya,lalu beberapa detik kemudian Aku tersadar jika Aku terhanyut oleh ketampanan pria itu.

                                    ***

Aku kembali ke standKu,mengisi gelas-gelas yang kosong dengan beberapa pilihan menu minuman.

Acaranya sangat mewah,yang Ku dengar pengantinnya adalah anak pengusaha mobil di Indonesia,jadi memang pantas jika acaranya semewah ini,tidak kalah dengan acara-acara yang di selenggarakan oleh para artis.

"Hai Aku mengganggumu lagi"

Aku terperanjat ketika mendapat tepukan pada pundakku,detik berikutnya tubuhKu terasa kaku saat kembali bertatapan pada pria yang menanyakan letak sebuah toilet beberapa menit yang lalu.

"Bisakah Kamu membantuku memasangkan dasi ini?"tanyanya

"Hah"

"Aku sudah mencobanya beberapa kali,tapi selalu gagal"ucapnya

Aku menelan salivaku dengan susah payah.

"Bagaimana hmm?"

Aku mengangguk,lalu mengambil dasi dari tangan pria itu,Aku sedikit berjinjit untuk memasang dasi pada kerah kemejanya dan Aku baru sadar jika pria ini telah berganti setelan jas,sekarang Dia memakai jas berwarna hitam dengan bunga mawar kecil di saku dadanya.

"Selesai"ucapku

"Terimakasih,hari ini Kamu sangat membantuku"katanya

Aku mengangguk pelan,"Kenan,sudah di tunggu" suara dari seorang gadis cantik itu kembali menyadarkanKu.

"Iya"balas pria di depanku

Baiklah pria di depanku bernama Kenan,"Terimakasih sekali lagi"ucapnya

"Sama-sama"balasku,hingga akhirnya Aku melihat pria itu pergi dengan sang gadis,mereka bergandengan dan terlihat sangat akrab.

To be continue,,,

Selamat sore,Aku kembali dengan cerita baru,semoga cerita ini berhasil sampai finish,mood nulis terjaga sampai ending wkwkwk,,,

Selamat membaca kembali dengan karya penulis abal-abal,jangan lupa beri tanggapan kalian untuk Bab 1 ini!

Terimakasih.



The Summer HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang