Bab 27

109 28 3
                                    

Aruna Pov

Aku berlari kencang,menyusuri koridor rumah sakit,beberapa kali Aku tak sengaja menabrak orang yang berjalan berlawanan arah denganku.

Jantung berpacu begitu kencang,kepalaku berdenyut,keringat dingin pun sudah keluar di sekitar area wajah dan kedua tanganku,bahkan kakiku terasa lemas tapi Aku memaksanya berlari ketika mendengar kabar jika Ayah mengalami kecelakaan tunggal.

"Aruna"

Nafasku tercekat ketika melihat sosok Yossi dan entahlah Aku tidak mengenal wanita itu,tapi Aku yakini jika Dia sama seperti Yossi,salah satu wanita yang bekerjasama dengan Ayah.

"Bagaimana keadaan Ayah?"tanyaku

"Kamu datang bersama Kenan?"balas Yossi

Aku mengangguk,sedangkan Aku baru menyadari jika Kenan berlari jauh dariku,entah Dia yang lambat atau Aku yang terlalu cepat.

"Rifat di dalam,Dia mengalami banyak luka,tapi dokter mengatakan jika semuanya stabil"tutur Yossi

"Yossi"

"Kenan,terima kasih sudah mengantar Aruna datang kesini"

"Aku ingin bertemu dengan Ayah"ucapku

Yossi mengangguk,lalu Aku menatap Kenan,seolah Aku meminta izin sebentar padanya.Pria itu mengangguk dengan memejamkan kedua matanya,memberi izin padaku,ah tidak!Kenan memberi waktu padaku untuk menemui Ayah.

"Aku tunggu di luar"ucapnya

Benar,Kenan seolah tahu jika Aku butuh waktu berdua dengan Ayah.

Kenan Pov

"Bagaimana bisa Aruna bersamamu sampai selarut ini?"tanya Yossi saat Kami duduk di kursi tunggu depan ruang ICU.

"Beberapa hari ini Aruna mendapat tugas menjaga toko milik Pak Ahong,dan Aku menemaninya setiap malam"jawabku

"Apa Kamu mencintai Aruna?"tanya Yossi mengintimidasi.

"Jika iya,apa ada seseorang yang keberatan?"balasku

Yossi membuang nafasnya kasar,"Tentu saja ada,keluargamu mungkin tidak akan menyukai Aruna,meskipun gadis itu sangat baik"ucap Yossi

"Kenapa?kenapa Kamu berfikir seperti itu?"tanyaku mencoba memanjing Yossi.

"Kenan,Aku yakin Kamu pria dewasa yang tahu tentang kehidupan malam,apa selama ini Kamu tidak curiga setiap malam Ayahnya Aruna tidak pernah di rumah?"balas Yossi

"Lalu apa Kamu juga tidak curiga dengan penampilan Kami yang seperti ini?"lanjutnya

Yossi memakai mini dress berwarna merah,dengan belahan dada begitu rendah,kemudian wanita satunya yang Aku yakini temannya Yossi pun tak berbeda,wanita itu memakai dress bermodel sabrina dengan motif bunga.

"Aku sudah biasa melihat wanita berpenampilan seksi seperti Kalian di Jakarta,lalu Aku harus curiga bagaimana?"tanyaku

Yossi terkekeh,"Kenan,Kenan Aku yakin Kamu tahu sesuatu,hanya saja Kamu berpura-pura demi menjaga perasaan Aruna bukan?"balas Yossi

"Kenan,yang di dalam adalah Rifat,Dia ayahnya Aruna dan bos Kami,Kami bekerja di beberapa bar dan cafe miliknya.Jika ada seorang pria berani membayar Kami mahal,maka Kami akan menyerahkan diri Kami satu malam dengan pria itu,apa sekarang Kamu faham dengan pekerjaan Kami?"lanjutnya

"Apa Kalian seorang pelacur?"tanyaku

Yossi mengangguk lemah,Aku melihat ada sebuah kesedihan dari sorot matanya.

"Jika Kalian seorang pelacur Aku tidak perduli Yos,Aku percaya Kamu adalah orang baik"ucapku

"Kamu wanita yang memiliki jiwa keibuan,Kamu pandai memasak dan Aku suka dengan masakanmu"lanjutku

"Aku tahu Aruna dan Kalian berbeda"ucapku lagi.

Kedua mata Yossi berkaca-kaca,entah mungkin ucapanku sedikit menyinggung perasaannya.

"Benar!Aruna berbeda dengan Kami,Rifat mendidik Aruna dengan baik,Aruna memiliki masa depan yang jauh lebih baik"Kata Yossi

"Jika Kamu takut Aku akan mengecewakan Aruna itu salah"balasku

"Justru Aku ingin melindungi Dia"lanjutku

"Sungguh?"tanya Yossi

"Sungguh Yos"jawabku

"Tentang keluargaku,Kamu jangan cemas.Aku jamin tidak ada satu pun dari mereka yang akan menolak Aruna hanya karena pekerjaan Ayahnya"lanjutku

Yossi mengangguk cepat,wanita itu menyeka air matanya,Aku percaya seburuk apapun manusia Dia tetap memiliki naluri yang baik.Bahkan Aku pun yakin meskipun penampilan Yossi terkesan buruk Dia jauh lebih baik daripada Inggrid yang memiliki penampilan bak wanita bangsawan.

Aruna Pov

Aku tidak pernah suka masuk ke dalam ruangan ini,meskipun luas dan bersih tetap saja terkesan pengap dan beraroma obat yang tidak enak.

Tangan kiri Ayah terpasang infus,Dia juga bernafas dengan alat bantu dari tabung oksigen,ada suara yang begitu nyaring masuk ke dalam indera pendengar,yaitu sebuah alat pendeteksi detak jantung.

"Ayah tidur yaa?semoga nyenyak malam ini tidurnya"ucapku

"Aku senang bisa melihat Ayah tidur malam ini,biasanya setiap malam Aku cemas memikirkan Ayah"lanjutku

"Aku tidak akan menangis,cepat pulih yaa?"ucapku lagi dengan suara bergetar menahan tangis.

"Kenan ada disini,katanya Ayah ingin bertemu dan berkenalan dengan pria itu"tuturku

"Ayah jangan bilang ke siapa-siapa yaa?Kenan adalah pria yang Aku sayang setelah Ayah"

"Dia baik,Dia seperti Ayah,selalu ada saat Aruna butuhkan"

"Ayah,uang Aku sudah banyak,semoga setelah ini Ayah mau berhenti bekerja yaa?lalu Kita hidup dengan tabunganku,Kita hidup normal seperti keluarga lainnya meskipun di rumah tidak ada Ibu"

                                  ***

"Kenapa Kamu masih disini?"tanyaku saat keluar dari ruangan ICU.

"Aku menunggumu"jawab Kenan

"Ayah tidak apa-apa,tapi Dia belum siuman"ucapku

Kenan menggangguk,"pulanglah,Aku tetap disini bersama Yossi"lanjutku

"Kamu belum sempat makan,bagaimana jika Aku pulang setelah mentlaktirmu makan?"balas Kenan

Aku terkekeh,"Kali ini biar Aku yang mentlaktirmu"ucapaku,Kenan tersenyum,lalu Kami berjalan berdua di lorong rumah sakit yang sudah sangat sepi.Malam ini terasa sangat dingin,Aku lupa tidak memakai jaket atau switer.

To be continue,,,

The Summer HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang