Kenan Pov
Aku tersenyum kala menemukan sosok yang tengah Aku cari,Aruna.Gadis itu bersama salah satu sahabatnya dan satu pria yang belum Aku ketahui namanya.
"Aruna"
Gadis itu berbalik,memamerkan deretan giginya yang rapi.
"Sudah sampai?kenapa gak ada pesan masuk?"balasnya dengan bertanya.
Aku tersenyum,"Aku fikir menemukanmu di kampus ini mudah,ternyata-"
"Ternyata apa?"potongnya
"Susah"jawabku dengan sedikit tertawa,kemudian di susul oleh tawa milik gadis yang memiliki ruang begitu luas di dalam hatiku.
"Dia-"
"Oh namanya Morgan,asisten dosen"potong Aruna yang mengerti arah pertanyaanku.
"Morgan,Dia Kenan"lanjutnya
Aku segera mengulurkan tanganku,lalu di sambut sangat baik oleh asisten dosen yang terlihat masih sangat muda.
"Kenan"ucapku
"Morgan,senang bisa berkenalan dengan Anda"balasnya.
Aku membalasnya dengan tersenyum,Dia pria yang begitu hangat juga terlihat pintar.
"Saya izin pamit pulang lebih dahulu,besok Saya akan menemui Anda lagi untuk berdiskusi"ucap Aruna
"Oke,dengan senang hati"balas Morgan
"Lau Elu-"
"Gue nunggu Dido,hari ini kan Gue nebeng Dia"potong Laura
"Mau bareng dengan Kami?"tanyaku memberi tawaran pada Laura,sahabatnya Aruna.
"Ah thank's,ada barang Aku yang ketinggalan di mobilnya Dia juga kok,jadi mending Kalian pulang duluan"jawab Laura
Aku dan Aruna mengangguk pelan,lalu Aruna kembali berpamitan.
***
"Tampan yaa?"tanyaku saat Kami dalam perjalanan,lebih tepatnya Kami berada di dalam mobil.
"Kamu?"balas Aruna
Aku tersenyum,"Bukan,Morgan asisten dosen Kamu tadi"jawabku
Aruna menahan senyum,dan itu membuatku semakin tidak nyaman.
"Ternyata mata Kamu masih sangat sehat,selain bisa membedakan perempuan yang cantik dan yang tidak,sekarang Kamu bisa membedakan pria tampan dan-"
"Aruna!"potongku kesal
"Kenapa?"tanyanya
"Apa Kamu tidak sadar hah?"balasku
"Ah sudahlah jangan bahas Morgan lagi"lanjutku
Aruna terlihat bingung,"Kamu kenapa sih?dari tadi tidak ada yang membahas Dia,justru Kamu yang tiba-tiba menyebut nama pria itu"ucap Aruna.
"Morgan memang tampan,itu nilai tambah untuk Dia selain Dia pintar"lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Summer Hope
RomantizmSuara bayi perempuan menangis di tengah malam,hanya berselimut tipis seadanya,bayi itu sangat cantik,berkulit putih bersih juga memiliki dua lesung pipi. "Bayi siapa ini?"tanya Rifat Rifat adalah seorang pria berusia 30 tahun,pekerjaan Dia sebagai...