Bab 56

134 23 5
                                    

Aruna Pov

"Kamu baik-baik saja?"

"Tidak ada yang baik-baik saja ketika bertemu dengan mantan Mor,yang ada hanya mencoba semua baik-baik saja"jawabku

Morgan tersenyum,begitu pun denganku.Aku senang melihat Kenan,apalagi tahu jika sudah memiliki kekasih,terlebih Dia mendapatkan gadis seperti Freya,si ceria dan manis.

"Aku akan pulang sendiri,jadi jangan cemaskan Aku"ucapku

"Akan Aku jemput,minggu depan Aku sudah ke Singapura"balasnya.

Aku hanya menganggukan kepala,Aku tidak bisa menolak kebaikan Morgan,Aku sudah menganggap seperti saudaraku sendiri.

Kenan Pov

Setelah pertemuan yang tak terduga itu,Aku semakin kacau.Benar rindu itu tidak sopan,terkadang justru melunjak seperti sekarang.

Bertemu dengan Aruna bukanlah obat penenang,hati memberontak,otak penuh dengan pertanyaan,sayangnya bibir tertutup bungkam.

"Mbak Aruna sangat cantik,Dia lebih mirip seperti model daripada pekerja dinas sosial"ucap Freya

"Hah"

"Iyah Mas,Mbak Aruna cantik sekali,di tambah postur tubuhnya yang membuat para wanita iri"lanjut Freya

"Wil"

"Iyah Nona"

"Apa Kamu tidak jatuh cinta dengan Dia?sepertinya Dia sangat cocok denganmu"

Mendengar ucapan Freya membuatku semakin gusar,bagaimana bisa Freya memiliki pemikiran seperti itu?

"Non-ehm Saya belum-"

"Willy sudah punya kekasih,Dia sedang kuliah di Korea"potongku

"Woaaahh hebat,Aku senang mendengarnya"balas Freya

"Oh apa si pria berkacamata tadi kekasihnya yaa?"lanjut Freya

Sungguh,kepalaku semakin berdenyut,apalagi omong kosong yang di katakan Freya?kenapa Dia begitu mudah menebak hah?

"Saya tidak tahu"jawab Willy dengan sedikit cemas.

"Untuk apa juga Kamu bersusah payah menebak seperti itu?"tanyaku

Freya tersenyum sembari bergelanyut di lenganku.

"Mungkin karena Aku begitu memuji kecantikannya,jadi Aku ingin tahu siapa pasangan Dia"jawab Freya

"Apa semua perempuan seperti itu?"tanyaku

"Mungkin hanya sebagian saja Mas"jawab Freya dengan polosnya.

"Andai Kamu tidak bertemu denganku,apa Kamu tidak akan jatuh cinta dengan Mbak Aruna?"tanya Freya

"Aku saja langsung jatuh cinta dengan Dia"lanjutnya

Aku memijit keningku,mendengarkan Freya berbicara membuatku semakin kacau.

"Mas"

"Hmm"

"Kamu pasti akan jatuh cinta dengan Dia kan?"tanya Freya

"Aku tidak tahu,karena Aku lebih dulu di kenalkan denganmu"jawabku

Freya tertawa,"Berarti Tuhan begitu baik denganku,karena sudah menjagamu untuk Aku"balasnya

Aku hanya tersenyum.Iyah,tersenyum yang sangat di paksa.

Aruna Pov

Perempuan memang penguasa rasa,Dia yang sering bertahan untuk mengingat hal-hal manis,walau banyak pahitnya.Kemampuannya mempertahankan keberadaan rasa membuatnya kuat sekaligus lemah.
Kuat menyembunyikan pilu,sekaligus lemah karena pada akhirnya rasa yang ia pertahankan harus berakhir juga.

Meskipun Aku merasa senang atas kebahagiaan Kenan,tetap saja Aku tidak bisa menyembunyikan jika Aku masih memiliki rasa untuk Dia.

Pria baik setelah Ayah,pria baik yang begitu mengenalku lebih dari Aku mengenali diriku sendiri,pria baik yang sering kali Aku kecewakan karena ego,pria baik yang sampai detik ini masih menetap dalam lubuk hati.

Pria baik setelah Ayah,pria baik yang begitu mengenalku lebih dari Aku mengenali diriku sendiri,pria baik yang sering kali Aku kecewakan karena ego,pria baik yang sampai detik ini masih menetap dalam lubuk hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenan Pov

Jam istirahat datang,Aku segera meminta Willy mengantarku kembali ke kantor dinas sosial.Tentu saja tujuanku ingin menemui Aruna.

"Saya tunggu di sini atau bagaimana Pak?"tanya Willy

"Untuk sementara Kamu menunggu disini"jawabku

Aku pun segera turun dari mobil,memastikan keadaan jika para pegawai tengah beristirahat di jam makan siang.

Tanpa perlu bersusah payah,Aku menemukan sosok yang tengah Aku cari,Aruna berjalan sendiri keluar dari gedung dinasnya.

"Aruna"

Dia berhenti,lalu menatapku.Aku melambaikan tangan padanya,berharap Dia segera mendekat padaku.Sayangnya tidak!Dia tetap terpaku pada tempatnya,maka Aku yang berjalan mendekatinya.

"Kenapa ada di sini?"tanyanya

"Bisa Kita bicara sebentar?"balasku

"Jam istirahatku tidak lama"ucapnya

Aku mengangguk,"Aku mengerti"

                                    ***

"Ini apa?"tanya Aruna

"Makanan dan minuman,Aku sudah membelinya untuk makan siang disini"jawabku

Iyah,Aku mengajaknya bicara di dalam mobil.Sebelum Aku datang Aku sudah memesan beberapa makanan juga minuman.

"Silahkan di makan"ucapku

"Ah terima kasih"balasnya

Aku memperhatikan gadis itu dengan seksama,dari ujung rambut hingga kakinya,benar apa kata Freya,jika Aruna sangat cantik.Ah tidak!Dia semakin dan sangat cantik.

"Apa kabar dengan Ayahmu?"tanyaku

Aruna yang tengah menggigit sandwich berhenti lalu menatapku tajam.

"Ayah-"

"Ekhmm Ayah sudah meninggal sebulan yang lalu"

Aku terkejut,sial!pertanyaan pertamaku salah,seharusnya Aku bisa memprediksi jika pertanyaan tentang Rifat akan membuatnya sedih.

"Ak-Aku turut berduka cita"

Aruna mengangguk,"Ini hari pertama Aku keluar rumah,tidak menyangka jika tadi pagi akan bertemu denganmu disini,lalu siang ini Kamu datang lagi untuk menemuiku"ucapnya

"Artinya ada sesuatu yang lebih penting dari sekedar bertanya perihal kabar dong?"lanjutnya

"Aku-"

"Aku sendiri tidak tahu kenapa bisa datang kesini sekarang,Aku hanya perlu berbicara denganmu"

"Sebagai teman"lanjutku

To be continue,,

The Summer HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang