Bab 65

76 19 2
                                    

Aruna Pov

Hari ini rasanya Aku begitu sial,Aku pikir datang ke bioskop dan melihat film dengan genre romamtis akan sedikit menghibur,ternyata salah.Tanpa sengaja Aku justru harus kembali bertemu dengan Kenan juga Flo.

Melihat Flo yang terlihat begitu manja dengan Kenan,membuat Aku sedikit kesal juga marah.Bukan kepada Flo,tapi kepada Kenan,pria itu justru terkesan dingin dan berkali-kali mencoba menjaga jarak dengan sang istri.

"Yos,Kita langsung pulang yaa?"ucapku

"Kamu tidak ingin makan dulu?"tanya Yossi

Aku menggeleng,"Kamu kembali demam,Kita makan di rumah saja kalau begitu"lanjutnya sembari memegang keningku.

"Aruna kenapa?"

Aku dan Yossi saling tatap,ketika Kenan tiba-tiba saja mengeluarkan kalimat tanya.

"Mbak Aruna sakit?di dalam tadi memang AC nya begitu dingin"timpal Flo

"Aku baik-baik saja,hanya sedikit pusing mungkin karena kecapekan"tuturku

"Pergilah ke dokter lebih dulu,baru pulang"ucap Kenan

Aku benar-benar ingin menutup mulut pria yang ada di depanku,bisa-bisanya Dia terlihat cemas dengan keadaanku di saat bersama istrinya.

"Bagaimana jika Kalian pulang bersama Kami?"tanya Flo memberi sebuah penawaran yang sangat tidak baik menurutku.

"Tidak!Kami bisa pulang sendiri"balasku cepat.

"Kalian kesini menggunakan apa?"tanya Flo

"Grab"jawab Yossi

Aku membuang nafas panjang mendengar jawaban Yossi,apa Dia tidak mengerti apa yang Aku inginkan sekarang?

"Ayolah Mbak.Mbak Aruna terlihat sangat pucat"rayu Flo

Aku menggeleng dengan tersenyum,"Tidak perlu Flo,terima kasih atas tawarannya"balasku

Kenan Pov

"Aku cemas dengan keadaan Mbak Aruna Mas"ucap Flo saat Kami berada di dalam mobil.

"Dia yang menolak tawaran Kita"balasku

"Aku tahu,tapi Mbak Aruna terlihat sangat pucat"ucap Flo

Aku hanya menatap Flo sekilas,lalu kembali fokus dengan kemudiku.

"Rumor yang Aku dengar saat magang di kantor dinas dulu,katanya Mbak Aruna anak orang kaya,tapi Ayahnya bangkrut,benar begitu?"tanya Flo lagi.

"Hah"

"Iyah Mas,Mas Kenan kan yang jauh lebih mengenal Mbak Aruna,rumor itu benar atau tidak?"tanya Flo lagi

"Entahlah,pada dasarnya Aruna temannya Willy.Jadi Aku kurang tahu tentang rumor seperti itu"jawabku,tentu saja ini sebuah kebohongan.

"Banyak loh pegawai pria di kantor yang suka sama Mbak Aruna,tapi Mbak Aruna tipe wanita dingin,sedikit berbicara tapi sangat mandiri"tutur Flo

Yang Aku tahu Aruna dulu gadis yang ceria,semangatnya begitu besar,entahlah apa yang membuat kepribadiannya jadi sangat tertutup.Mungkin kepergian Rifat sangat berpengaruh dalam dirinya.Apa yang di katakan Flo adalah benar,Aruna begitu dingin sekarang.

                                    ***

"Bagaimana kondisinya Dok?"tanyaku pada Dokter Erwin.

"Sudah cukup baik,banyak istirahat dan jangan terlalu banyak fikiran"jawab Dokter Erwin.

"Pergilah ke suatu tempat untuk menenangkan diri"lanjutnya

Aruna tersenyum samar,"Ini obat jika kepala Anda terasa sangat sakit,lalu ini ada resep yang harus di tebus yaa?"

"Terima kasih Dok"ucap Aruna

"Sama-sama"

"Kalau begitu Saya izin pulang dulu"lanjut Dokter Erwin

"Aku nganter Dokter Erwin ke depan dulu"pamitku pada Aruna.

Pagi ini Aku mengundang Dokter Erwin ke rumah Aruna,karena Aku tahu Aruna tidak akan pernah mau pergi ke dokter.Padahal kondisi tubuhnya benar-benar lemah.

                                      ***

"Kenan"

"Sudah selesai makannya?"

"Kenan"

"Sekarang minum obatnya,nanti siang Aku akan membawakan obat dari resep dokter"

"Kenan"

"Aruna-"

"Tidak seharusnya Kamu melakukan seperti ini untukku"potong Aruna

"Aku sudah katakan beberapa kali,tentang perasaanku tidak akan pernah berubah"balasku

"Jadi berhenti melarangku untuk melakukan apapun untukmu"lanjutku lagi.

"Aku akan semakin lemah jika Kamu seperti ini"ucap Aruna

Aku menatap wajahnya,Aruna terlihat begitu emosi,namun Dia mencoba menahannya,kedua tangannya terkepal,nafasnya terlihat begitu pendek.

"Apa Kamu bisa menjamin jika Aku tidak menemuimu,Kamu akan baik-baik saja?"tanyaku

"Minimal Kamu hidup normal dan bahagia?"lanjutku

"Menjadi Aruna yang Aku kenal dulu?"tanyaku lagi

"Jawab!!!"gertakku

Aruna menangis,Aku mendekatinya,lalu dengan pelan menarik kedua bahunya,lalu membawa tubuhnya masuk kedalam pelukanku.Aku mengusap kepalanya lembut,mengecup pucuk kepalanya beberapa kali.Tuhan,izinkan Kami tetap seperti ini.

To be continue,,,

The Summer HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang