Bab 39

94 25 2
                                    

Kenan Pov

Beberapa hari ini sikap Aruna sedikit berubah,Dia seperti sedang menghindar,bahkan ketika Kami bersama pun Dia mencoba menjaga jarak juga bersikap dingin.

"Makasih"ucapnya saat Kami tiba di halaman gedung kampusnya.

Aku segera mencekal pergelangan gadis itu sebelum Dia membuka pintu mobil.Aruna menatapku,namun tidak lama,kedua matanya kembali menunduk.

"Masih ada waktu,boleh Aku bicara sebentar?"tanyaku

Aruna mengangguk lemah tanpa menatapku.

"Akhir-akhir ini sikap Kamu berubah"ujarku

"Apa perasaanku ini benar?"lanjutku bertanya.

"Aruna-"

"Kenan-"

"Hmm"

"Bicaralah sesuatu"kataku

"A-apa Kamu tahu sesuatu tentang Ayah?"tanyanya

Aku diam,mencerna pertanyaannya,"Maksud Kamu?"

"Sekarang katakan sesuatu padaku,Kamu harus jujur"ucapnya

"Apa?"

"Tentang pekerjaan Ayah,apa selama ini Kamu tahu?Aku fikir Kamu cukup dewasa-"

Aku tertawa,melihat wajahnya yang cukup panik membuatku ingin tertawa.

"Kenan"

"Hmm"

"Bukankah Kamu mengatakan pada Tante Kinanti tentang pekerjaan Ayah,Kamu memberi jawaban yang logis,tapi jawabanmu itu membuatku semakin takut"ucapnya

"Bagaimana bisa Kamu menjelaskan itu semua?sedangkan Aku tidak tahu apa-apa tentang pekerjaan Ayah selain-"

Kalimatnya terhenti,Aruna baru menyadari jika Dia sudah mengucapkan kalimat begitu panjang.

"A-ayah memiliki bisnis kotor"lanjutnya dengan suara lirih.

Kedua matanya sudah merah,Aruna menahan tangis,kedua telapak tangannya sudah mengepal,gadis itu seperti sedang mencari kekuatan.

Aku segera menarik kedua tangannya,membuka telapak tangannya dan menggenggam erat.

"Kenan-"

"Aku sudah tahu semua dari awal"potongku

Aruna terkejut,manik matanya menatapku dengan sorot yang tajam.

"Jauh sebelum Kita menjadi dekat"lanjutku

"Aku sudah tertarik denganmu dari pertama Kita bertemu.Kamu unik,pekerja keras"ucapku.

"Selanjutnya Aku penasaran,lalu menyuruh Willy untuk mencari informasi tentangmu"lanjutku lagi.

Aruna menarik tangan kanannya,Dia menyeka air matanya yang jatuh dengan cepat.Aku pun mengusap puncak kepalanya dengan lembut.

"Maaf"

"Maaf karena Aku sudah lancang"ucapku

"Aku anak seorang mucikari,rasanya tidak pantas saat ini duduk di sampingmu seperti ini"ucapnya

"Bahkan seorang pelacur pun ada yang meninggal lalu Dia masuk ke dalam surga karena Dia sering beramal"balasku.

"Apalagi Kamu?wanita cantik seorang psikolog-"

"Jika rekan bisnismu tahu jika pemimpin perusahaan besar memacari gadis dari anak seorang mucikari pasti karirmu akan hancur"potong Aruna

Aku menggeleng cepat,"Kamu tidak tahu apa-apa perihal dunia bisnisku,Aku bukan seorang publik figur yang di sorot sampai urusan privasi seperti itu"balasku

"Bahkan beberapa waktu lalu hidupku sudah bermasalah,rekan bisnisku tahu jika Papa berselingkuh dengan pacarku sendiri,apa karirku hancur?tidak kan?"lanjutku bertanya

"Karir Papamu yang hancur"jawab Aruna.

"Ssstttt,percaya denganku,semua akan baik-baik saja"balasku.

"Stay with me,don't go" lanjutku lagi.

Aruna Pov

"Stay with me,don't go"

Kalimat yang keluar dari bibir itu masih saja jelas di ingatanku.Bagaimana bisa Aku bertahan bersamanya?sedangkan Aku dan Kenan dua manusia yang terlahir berbeda dari segala sudut.

Mengenal Kenan lebih dalam hingga akhirnya bertemu dengan Tante Kinanti,Aku sudah bisa menilai bagaimana kehidupan mereka.Sebuah keluarga yang terlahir bak bangsawan.

"Seharusnya Aku berkata jujur dari awal tentang pekerjaan Ayah pada Kenan dan Tante Kinanti"ucapku dalam hati.

"Seharusnya Aku tidak perlu menerima perasaan Kenan?meskipun perasaan Kami sama"lanjutku lagi.

"Aruna,segala sesuatu yang di awali dengan kebohongan pasti hasilnya tidak akan baik"tuturku.

Aku menghela nafas berat,rasanya Aku tidak sanggup bertemu dengan pria itu,Aku terlalu malu.

"Aruna"

"Ah Morgan"

"Ada masalah?"tanya pria dengan wajah oriental.

"Tidak.Tidak ada"jawabku

"Mau sekarang?"tanyanya dengan senyum manis yang mengembang di sudut bibirnya.

"Hah?"

"Kemarin Kamu sudah janji,katanya ingin Aku temani mencari buku"ucap Morgan

"Oh iyah benar"balasku

Hampir saja Aku lupa dengan janji itu,Aku memang sudah membuat janji dengan asisten dosen itu,Aku butuh bantuan Morgan untuk mencarikan buku untuk bekal materiku nanti.

Kenan Pov

Aku menatap foto anak kecil yang berada di dalam laci kerjaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menatap foto anak kecil yang berada di dalam laci kerjaku.Seorang anak kecil laki-laki dan perempuan yang begitu menggemaskan.

"Kamu memang sudah cantik dari kecil"ucapku lirih.

Hingga akhirnya Aku tersadar ketika sebuah ketukan pintu terdengar.

"Masuk"ucapku

"Pak"

"Kenapa Wil?"tanyaku

"Ada sedikit masalah-"

#To be continue,,,



The Summer HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang