Bab 30

118 29 10
                                    


Hy,,
Pada Bab ini ada sudut pandang dari Kinanti,Mamanya Kenan yaa?

Kenan Pov

Aku sudah tidak sabar untuk meeting hari ini,langkah kakiku begitu terasa ringan,berjalan seolah Aku akan mendapatkan sebuah kemenangan.Pada akhirnya rencana yang sudah Aku susun berjalan dengan baik.

Semalam Papa baru pulang dari lombok,tentu saja bersama Inggrid.Dan hari ini Aku sudah merencanakan akan memutus kontrak kerja bersama perusahaan milik keluarganya Inggrid,Aku tidak perduli uang perusahaan akan terbuang sia-sia,tapi Aku hanya ingin menghancurkan Papa dan Inggrid secara perlahan.

"Selamat pagi Pak"

"Pagi"

Aku segera duduk pada kursi milikku,di seberang sana ada Velari,Dia adalah sekretaris Juan Tamsil,yang tak lain adalah Ayah dari Inggrid.

"Bagaimana kabarmu Velari?"tanyaku

"Saya baik"jawabnya

"Ada agenda apa Pak?sehingga mengadakan meeting mendadak seperti ini?"lanjutnya

Aku tersenyum kecut,rasanya sangat di sayangkan jika meeting ini hanya di wakilkan oleh sekretarisnya,tapi menurutku tak masalah,toh tujuan utamaku sebenarnya tidak ingin menghancurkan seluruh aset milik orang tuanya Inggrid.

"Bagaimana kabar Pak Juan?"tanyaku lagi

"Beliau baik,hari ini Saya mewakilkan Beliau karena masih ada urusan yang jauh lebih penting"jawabnya.

Kembali Aku tersenyum,selalu begitu Juan Tamsil menganggapku anak ingusan yang baru belajar bisnis kemarin sore.Tapi percayalah hari ini Aku ingin membuat hidupnya sedikit ketar ketir akibat kegilaan anaknya di belakangku.

Kinanti Pov

Aku menjebak keduanya untuk datang ke salah satu restoran terbaik di Jakarta,Aku ingin menyudahi semua ini.Berpura-pura bodoh dan menganggap semuanya akan kembali.Padahal itu hal gila dalam hidupku,bahkan putra kesayanganku saja tidak rela Aku hidup seperti ini.

"Bagaimana bis-"

"Saya yang melakukannya"potongku saat Mas Pram dan Inggrid tengah panik.

"Kinan?"

"Kenapa Mas?jangan pura-pura kaget begitu ah,ayok duduk"kataku

Inggrid mengerjapkan mata,wanita itu seolah tak percaya jika Aku melakukan hal segila ini.

"Ayo duduk,mau sampai kapan Kalian berdiri seperti itu hmm?"tanyaku

Mas Pram duduk,kemudian di susul oleh Inggrid.

"Kenapa Kamu melakukan ini?"tanya Mas Pram.

"Tidak ingin pesan sesuatu dulu Mas?"jawabku seolah ingin mengulur waktu.

Mas Pram memejamkan kedua matanya,Aku tahu jika Dia tengah menahan emosi.

"Baiklah jika Kalian sudah tidak bersabar"ucapku di akhiri dengan kekehan mengejek.

"Aku tahu hubungan Kalian sudah lama,selama ini Aku hanya berpura-pura bodoh saja"tuturku

The Summer HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang