Bab 17

103 25 11
                                    

Kenan Pov

"Kenan?"

"Hai,selamat malam"

Aruna nampak bingung melihatku berdiri di depan pintu rumahnya.

"Kamu ngapain?"tanya Aruna

"Aku tadi beli makanan banyak,tapi Aku bingung mau menghabiskan dengan siapa?akhirnya Aku datang kesini"jawabku

"Maksud Kamu?"tanya Aruna

Namun sebelum Aku menjawab pertanyaannya,Aku segera masuk ke dalam rumah tanpa menunggu di persilahkan.

"Ken-Kenan!"

"Ayo makan bersamaku"balasku

Aruna segera menutup pintu rumahnya,lalu menghampiriku yang saat ini sudah berada di ruang tamu.

"Kamu tidak sopan,jika Ayah tahu pasti Dia akan memarahimu"ucap Aruna

Aku tersenyum,"Ayahmu tidak akan memarahiku,karena Beliau tidak ada di rumah"balasku

"Bagaimana bisa Kamu tahu?"tanya Aruna

"Karena beberapa menit yang lalu Aku melihat mobilnya keluar"jawabku

"Jadi-"

"Aku mohon jangan bicara lagi,sekarang temani Aku makan"potongku

Sore ini Aku sengaja datang ke rumahnya Aruna,dengan tujuan mencari foto ketika Aruna kecil bersama Ayahnya,Aku hanya ingin memastikan apakah Aruna gadis kecil di masalaluku?

Beberapa hari yang lalu,ketika Aruna mengajakku mampir ke rumahnya,Aku hanya melihat foto Aruna bayi dan sudah beranjak dewasa,maka Aku berharap bisa masuk lebih dalam ke rumahnya lalu menemukan foto Aruna ketika berusia enam atau tujuh tahun.

"Bagaimana bisa Kamu membeli makanan sebanyak ini Kenan?"tanya Aruna

"Mereka sangat menggiurkan Aruna"jawabku singkat

Aruna menggelengkan kepala,sedangkan Aku tetap berusaha mengambil daging dari cangkang kepiting yang berukuran cukup besar.

"Yossi dimana?"tanyaku

"Hari ini Dia tidak datang ke rumah"jawab Aruna

"Kenapa?"

"Mungkin Dia sedang bekerja,entahlah Aku juga tidak tahu"

"Aku senang berbincang dengan Yossi,meskipun Aku tidak terlalu suka dengan penampilannya tapi Yossi cukup hangat ketika bertemu dengan orang baru sepertiku"ucapku

Aruna terkekeh,Dia segera beranjak dari kursi dan berjalan mengambil air putih yang berada di dalam lemari es.

"Jangan bilang Kamu tergoda dengan Yossi"balas Aruna

Kedua mataku terbelalak,sialan!Aruna berhasil menggodaku.

"Kamu kan sedikit buaya,jadi siapa tahu melihat wanita dengan dandanan seksi seperti Yossi Kamu menikmatinya"lanjut Aruna kembali duduk di kursinya.

"Sepertinya Kamu sedang mengejekku?"tanyaku

"Tentu tidak,Aku sedang bicara sesuai fakta"jawab Aruna

"Fakta apa?jelas-jelas Kamu sedang bicara ngawur,menuduhku tanpa bukti"balasku

"Yossi bukan tipeku"lanjutku lagi

Aruna kembali terkekeh,lalu meminum air langsung dari botolnya.

"Apa makanan ini terlalu pedas untukmu?"tanyaku

Aruna mengangguk,"Aku tidak terlalu suka dengan makanan pedas"jawabnya.

"Sorry,berhenti makan makanan ini"balasku

"Tapi ini terlalu enak,sayang jika Aku tidak memakannya"ucap Aruna

"Wajahmu sudah merah,dari tadi Kamu juga sudah minum air terlalu banyak,perutmu nanti akan sakit"kataku

"Tidak,percaya padaku"balasku

Aruna pov

Malam ini entah Aku harus merasa senang atau takut?sosok Kenan ada di dekatku,bahkan teramat dekat.Kami duduk di sebuah ayunan kayu yang berada di taman rumah,ayunan yang usianya mungkin tidak muda lagi,Aku lupa sejak kapan Ayah membeli ayunan ini untukku?yang jelas ketika Aku duduk di bangku sekolah dasar ayunan ini sudah ada.

"Apa Inggrid tidak mencarimu?"tanyaku

"Aku sudah bilang,jika malam ini akan pergi ke salah satu rumah teman dekatku"jawab Kenan

Aku mengangguk,"Ayahmu akan pulang jam berapa?"lanjut Kenan bertanya

"Aku tidak tahu"jawabku

"Apa Kamu tidak takut sendirian di rumah?"tanya Kenan lagi.

Aku menggeleng,"Aku sudah terbiasa"jawabku

"Aruna"

"Hmm"

"Aku sedang merindukan seseorang,Dia bagian masalaluku,Kami hanya berjumpa satu kali,tapi pada waktu itu Aku sudah yakin menyukainya"ungkap Kenan

"Lalu Aku bertemu dengan sosok yang hampir mirip dengan orang yang ada di dalam masalalu ku,tapi Aku belum yakin,Aku juga belum bisa memastikannya"lanjutnya

"Menurutmu Aku harus bersikap bagaimana?"tanya Kenan

Aku terkekeh,"Apa Kamu percaya dengan cinta pandangan pertama?"balasku

Kenan diam,Dia hanya menatapku sekilas,lalu kembali membuang pandangannya lurus.

"Aku tidak tahu,tapi Aku yakin jika rindu itu memang tidak mempunyai etika"ucap Kenan

"Ikuti kata hatimu"balasku

"Jika Aku salah?"tanya Kenan

"Yaa Kamu harus berani meminta maaf"jawabku

Aku tersenyum ketika Kenan kembali menatapku,matanya begitu teduh dan Aku menyukainya.Tapi perasaanku saat ini terasa sedikit nyeri,ketika Kenan mengatakan tengah merindukan seseorang,yang Aku yakini itu cinta pertamanya,sedangkan saat ini Aku tahu Kenan masih memiliki hubungan dengan Inggrid,sosokku semakin terlihat kecil di mata Kenan.

To be continue,,,

The Summer HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang