Aruna Pov
Aku tidak tahu kedatanganku ke tempat ini benar atau salah,Aku hanya mengikuti apa kata hatiku.
Di sebuah tempat yang teramat asing,bahkan Aku percaya jika ini kali pertama untukku datang ke sini,iyah!Aku datang berniat menemui Inggrid yang beberapa hari lalu Dia di tahan oleh polisi atas kasus penganiayaan.
"Ah Inggrid"ucapku lirih
"Silahkan,waktu bertemu hanya lima belas menit"kata petugas kepolisian,Aku mengangguk mengerti.
"H-hai"
Wanita itu hanya diam dengan wajah pucat,Inggrid terlihat sangat berbeda,wajahnya begitu pucat tanpa riasan.
"Aku membawa ini untukmu"ucapku
Lagi lagi Inggrid hanya diam,Dia menatapku dengan tatapan tidak suka,tentu saja bagaimana bisa Kamu mengira Dia akan menyukai kedatanganmu Aruna?
"Ada kacang almond yang baik untuk Ibu menyusui,lalu sedikit buah untuk nutrisimu"ucapku lagi
"Ah iyah ini obat anti depresi yang di anjurkan oleh dokter"lanjutku lagi.
Selama penyidikan berlangsung,Inggrid di temani oleh salah satu dokter psikiater,selama penyidikan emosi Inggrid benar-benar tidak terkontrol,maka dari itu Kenan beserta polisi menunjuk salah satu psikiater untuk menemani Inggrid.
"Kamu terlihat pucat,apa Kamu sedang sakit?"tanyaku tetap mencoba mencairkan suasana.
Inggrid menggeleng lemah,Aku tersenyum merasa benar-benar lega.
"Jaga dirimu baik-baik,terutama kesehatanmu"ucapku
"Aku yakin Kamu tidak akan lama disini"lanjutku lagi
Inggrid tersenyum dingin,"Bagaimana mungkin,Kenan memiliki kekuasaan besar"ucapnya dengan suara lirih.
"Aku akan mencoba membujuk Kenan lagi,biar Dia mau menghen-"
"Apa Kamu datang kesini hanya ingin pamer tentang hubunganmu dengan Kenan?"potong Inggrid
Aku segera menggeleng cepat,sungguh bukan itu maksud ucapanku.
"Jangan bersikap seolah Kamu seorang malaikat"lanjut Inggrid
"Aku benci Kamu!!"
Aku terkejut ketika tiba-tiba Inggrid berteriak dengan penuh emosi,beberapa petugas segera mendatangi meja Kami.
"Tenang Bu,Anda harus tenang!"
"Bunuh Dia!Dia harus mati!!"
Aku menggeleng cepat ketika mendengar kalimat itu dari Inggrid.Petugas polisi pun segera membawa Inggrid masuk ke dalam,sedangkan Aku?Aku masih termenung dalam tempatku duduk,kepalaku berdenyut,rasanya sakit sekali.
Kenan Pov
Aku yang saat ini tengah meeting tiba-tiba saja di kagetkan dengan sebuah pesan yang masuk ke dalam ponselku.
Salah satu petugas polisi yang memberi kabar jika Aruna datang untuk menemui Inggrid.Jelas saja Aku sedikit panik,Aku takut emosi Inggrid tidak stabil lalu nekad melukai Aruna kembali.
"Mohon maaf,Saya izin ke kamar mandi sebentar"ucapku
Mama dan beberapa dewan direksi menganggukkan kepala,lantas Aku segera berjalan dan keluar dari ruang meeting.
Aku mencari nama Aruna di kontak ponselku,saat nama itu muncul Aku segera menelfonnya.
"Kamu dimana sekarang?"tanyaku saat Aruna menerima sambungan telfon.
"Di jalan,mau ke kampus"jawab Aruna via telfon.
"Are you okey?"
Terdengar suara kekehan milik Aruna,"Aku baik-baik saja"
Aku sedikit merasa lega,"Jangan cemaskan Aku,Aku sudah dewasa,beberapa minggu lagi Aku akan sidang skripsi"lanjutnya
"Jangan pernah keluar rumah sendiri-"
"Kenan"potongnya
"Jangan bersikap seperti ini,Aku tidak ingin tergantung denganmu atau orang lain"
"Jangan kasihan dengan keadaan Aku"
"Aku beruntung punya Ayah dan Kamu di dunia ini,itu sudah lebih dari cukup.Tapi Aku tetaplah Aku,Aku ingin berusaha sendiri"
Ah sial!kenapa Aruna akhir-akhir ini sering sekali mengatakan kalimat itu,Aku benar-benar tidak suka,itu akan membuatku semakin tidak tega dengannya.
"Apa Kamu tidak bisa membedakan rasa sayang dan kasihan?"tanyaku
"Apa yang Aku lakukan saat ini dan nanti,itu semua karena Aku sangat menyayangimu Aruna"lanjutku
"Berhenti menilai Aku kasihan denganmu!"ucapku lagi.
"Iyah Kenan,terima kasih"balasnya terlalu singkat.
#To be continue,,,
KAMU SEDANG MEMBACA
The Summer Hope
RomanceSuara bayi perempuan menangis di tengah malam,hanya berselimut tipis seadanya,bayi itu sangat cantik,berkulit putih bersih juga memiliki dua lesung pipi. "Bayi siapa ini?"tanya Rifat Rifat adalah seorang pria berusia 30 tahun,pekerjaan Dia sebagai...