Aruna Pov
"Sial!"
Aku menggerutu,pagi ini ada jadwal meeting dengan sang CEO,sedangkan Aku malah kesiangan,semalam mengerjakan beberapa file untuk Aku ajukan pagi ini hingga larut.
"Runa"
"Ah iya Mbak"
"File nya sudah Kamu siapkan belum?"tanya Mbak Nadira ketua devisiku.
Aku mengangguk,"Sudah Mbak"
"Bagus,Aku suka cara kerja Kamu"pujinya.
Mbak Nadira senior yang sangat baik,Dia bisa membimbingku dengan telaten juga sabar,jarang sekali Aku melihat Beliau marah.
"Dimana sih flasdisknya?"gumamku sembari mencari benda kecil di dalam tas.
"Perasaan sudah Aku masukan?"lanjutku
Aku benar-benar panik saat ini,meeting akan di mulai 30 menit lagi.
"Mbak Nad"
"Iyah Na"
"Flashdisknya kayaknya ketinggalan deh"ucapku sedikit takut.
Mbak Nadira terkejut,"Kok bisa?"
"Aku sedikit kesiangan tadi,jadi buru-buru pas mau berangkat kesini"
"Oh my good Arunaa!kenapa bisa ceroboh?"
"Masih ada waktu beberapa menit,keburu gak kalo Kamu pulang buat ngambil flashdisknya?"
"Semoga gak macet"balasku
"Oke,Aku nanti akan coba mengulur waktu,Kamu hati-hati di jalan yaa?"
Aku mengangguk,tanpa pikir panjang Aku langsung berlari.
***
Pip
Aku terlonjak ketika sebuah klakson mobil berbunyi di dekatku.
"Kenan"gumamku lirih
Pria itu turun dari mobilnya,lalu berjalan mendekatiku yang saat ini tengah menunggu ojek online.
"Kamu cari ini kan?"tanyanya
Kedua mataku terbelalak ketika melihat sebuah flashdisk berada di tangannya.
"Yossi menelfonku,Dia meminta tolong mengantarkan benda ini ke kantormu"lanjutnya.
Aku mengangguk,rasanya begitu lega,rasa panikku sedikit hilang.
"Terimakasih"ucapku
Kenan mengangguk,sudah lama Aku tidak bertemu dengannya,Dia tak lagi pernah terlihat di rumah.
Kenan Pov
Aku memutar mobil setelah Yossi menelfonku,Dia memintaku untuk mengambil flasdisk milik Aruna yang tertinggal,lagi-lagi Dia ceroboh.
"Bagaimana bisa tertinggal?"tanyaku
"Semalam Dia lembur hingga larut malam,sampai bangunnya kesiangan"jawab Yossi
"Maaf Aku merepotkanmu lagi"lanjutnya
Aku menggeleng,Aku senang Yossi menelfonku,Aku memiliki alasan untuk kembali datang ke rumah ini.
"Bagaimana kabar Kalian?"tanyaku
"Cukup baik,Dia bekerja dengan semangat,sejauh ini Aruna tidak mengeluh apapun perihal pekerjaannya di kantor"jawab Yossi
Aku mengangguk faham,"Lalu bagaimana dengan kabarmu sendiri?"lanjut Yossi
"Seperti yang Kamu lihat,Aku baik dan sehat"balasku
"Lalu istrimu?"
"D-dia juga baik"
"Maksudku hubunganmu dengan Dia sekarang bagaimana?"
Aku tersenyum kecut,"Kami baik Yos,menjalani peran Kami masing-masing,sebagai suami dan istri"tuturku
"Aku berharap Kalian baik-baik saja"balas Yossi
"Terima kasih"
***
Dan sekarang Aku bertemu dengan Aruna,Dia memakai setelan celana kulot panjang dan jas berwarna coklat muda,sangat pas di tubuhnya yang memiliki kaki jenjang.
"Kamu mencari ini?"
Dia menganggukkan kepala,wajahnya terlihat sangat panik.
"Yossi menelfonku,menyuruhku mengantarkan benda ini ke kantormu"
"Terima kasih"balasnya
"Maaf merepotkanmu"lanjutnya
"Tidak sama sekali"balasku
"Lain kali jangan ceroboh,ini kedua kalinya Aku memutar balik mobilku demi mengantarkan sesuatu ke kantor ini"
"Tadi pagi Aku sedikit kesiangan"
Aku mengangguk mengerti,"Oke,Aku pamit dulu"
Aruna mengangguk,lalu Aku pun berjalan menuju pintu mobil,baru beberapa langkah Aku kembali berbalik,menatap Aruna yang masih berdiri di tempatnya.
"Jaga kesehatanmu"
Masih banyak kalimat yang ingin Aku ucapkan,namun saat ini yang keluar hanya kalimat singkat itu,ada rasa nyeri yang tiba-tiba Aku rasakan.Sebuah rasa senang,sedih,kecewa membuncah menjadi satu kali ini.
***
Ada sebuah kotak berpita di meja ruanganku,Aku menatap Willy,namun Dia menggidikan kedua bahu tanda jika Dia tidak tahu menahu perihal benda ini.
"Ini apa sih?"tanyaku
Lalu Aku pun segera menarik tali simpul pada pitanya,saat Aku buka ada sebuah benda berbentuk panjang pipih berwarna putih dan biru.Aku terkejut ketika di benda tersebut terdapat dua garis berwarna merah.
To be continue,,
KAMU SEDANG MEMBACA
The Summer Hope
RomanceSuara bayi perempuan menangis di tengah malam,hanya berselimut tipis seadanya,bayi itu sangat cantik,berkulit putih bersih juga memiliki dua lesung pipi. "Bayi siapa ini?"tanya Rifat Rifat adalah seorang pria berusia 30 tahun,pekerjaan Dia sebagai...