Aruna Pov
Aku menghela nafas panjang setelah Kenan memarkirkan mobilnya di halaman salah satu gedung kampus.Rasanya begitu berat menghadapi hari ini,namun Aku harus bisa melewati semua.
"Jangan pernah dengar apa kata mereka tentang Ayahmu,jika Kamu percaya Dia adalah seorang malaikat untukmu"
Aku ingat dengan kalimat yang di ucapkan Kenan padaku beberapa menit yang lalu.
"Aku temani sampai ke dalam"ucap Kenan
Pria itu tahu apa yang membuatku gundah saat ini,Aku sangat beruntung mengenal Dia,lagi-lagi Tuhan berbuat baik padaku.
***
"Aruna"
"Kalian?"
Erika dan Laura segera memelukku,Aku terkejut namun detik selanjutnya Aku tersenyum.
"Kami mencemaskan keadaanmu"ucap Erika
"Aku sudah baik"balasku
"Syukurlah,maaf selama beberapa hari ini Kami tidak menghubungimu via telfon,Kami fikir Kamu butuh ruang sendiri untuk berfikir"tutur Laura
"Terima kasih Kalian sudah pengertian"balasku lagi.
"Ekhmm"
Erika dan Laura segera menatap Kenan,pria yang berdiri di belakangku dengan begitu setia.
"Hubungi Aku jika terjadi sesuatu padamu"ucap Kenan
"Iyah"
Cup
Dan kembali tanpa terduga,Kenan memberi kecupan singkat pada keningku,tentu saja Aku malu sekali apalagi melihat ekspresi Erika dan Laura yang sama-sama terkejut oleh hal itu.
"Kenan"
"Aku kan kekasih Kamu"ucap Kenan
"Mbaknya baru pernah pacaran yaa?"lanjut pria itu dengan menggodaku.
Erika dan Laura jelas saja tertawa,sedangkan Aku memilih menutup wajah dengan menggunakan kedua telapak tangan.
Kenan pov
Siang ini Aku memiliki janji dengan seseorang,Dia adalah Rifat,seorang pria yang di panggil Ayah oleh Aruna.Bagi gadis itu Rifat adalah malaikat dalam hidupnya dan Aku pun sama,menyebut pria itu seorang malaikat.
Terkadang banyak dari manusia menilai seseorang dari sudut pandang yang hanya terlihat oleh mata saja,tanpa memperdulikan jika di dunia ini banyak sekali sudut pandang dari semua arah.
Siapa yang menyangka?jika Rifat yang bekerja sebagai mucikari rela berkorban banyak demi bayi yang di temukannya tanpa sengaja.Sedangkan Papa?orang tuaku sendiri yang terlihat berwibawa dengan setelan jas nya justru seorang bajingan yang menghancurkan mimpi istri sekaligus anaknya.
"Maaf,Saya terlambat"ucapku
"Tidak apa-apa,minuman Saya juga baru saja di antar kok"balas Rifat
"Ada apa Om mengajak Saya bertemu?"tanyaku to the poin.
Rifat tersenyum,lalu Beliau mengambil cangkir yang berisi kopi dan meminumnya sedikit.
"Tentang Aruna"
"Ada apa dengan Aruna?"tanyaku
"Saya sudah banyak sekali mengecewakan anak itu"ungkapnya
Aku masih diam,mencoba mendengarkan Beliau bicara.
"Dari dulu Aruna selalu melarang Saya melakukan pekerjaan yang tidak terpuji,tapi Saya tidak pernah memperdulikan perasaannya"
"Selain Saya sudah nyaman,Saya juga berfikir untuk memenuhi semua kebutuhan Aruna tanpa kekurangan sedikit pun.Saya ingin Aruna seperti anak-anak pada umumnya.Memiliki mimpi yang tinggi lalu mengejar bersama-sama temannya"
"Tapi sepanjang hari Saya di selimuti rasa takut juga bersalah.Takut jika suatu saat Aruna tahu tentang cerita bagaimana Saya menemukannya Dia akan pergi dari hidup Saya,mencari tahu keberadaan orang tua kandungnya,lalu-"
Kalimat itu menggantung begitu saja,seolah pria di hadapanku ini benar-benar tidak mampu melanjutkannya lagi.
"Lalu apa yang akan Anda lakukan sekarang?"tanyaku
Rifat menggeleng lemah,wajahnya terlihat pucat juga lesu.
"Jika memang Dia ingin mencari keberadaan orang tuanya,Saya mohon temani Dia,jangan biarkan Dia sendiri"ucap Rifat
"Bagaimana jika Kita sama-sama mencari tahu keberadaan orang tua Aruna?"tanyaku
Rifat terkejut mendengar pertanyaan yang berupa sebuah penawaran dariku.
"Saya kira justru Anda yang memiliki banyak hal berupa ciri-ciri atau kode untuk menemukan orang tua kandungnya,karena Anda orang pertama yang melihat dan merawat Aruna dari bayi hingga dewasa"ucapku
"Saya hanya mendengar tangisan seorang bayi,malam itu Saya terkejut melihat bayi dengan kulit yang sangat merah,bagian pundak dan tangannya sedikit bengkak karena gigitan semut,bayi itu hanya memakai baju tipis ala kadarnya dengan selimut tebal"tutur Rifat
Aku menghela nafas,rasanya sangat mustahil jika harus mencari sampai bertemu dengan orang tua biologisnya Aruna.
Aruna Pov
Aku berada di dalam toilet,hingga akhirnya beberapa orang masuk dan mengunci pintu utama toilet wanita di gedung kampusku.
"Kali-"
"Inggrid?"
Aku benar-benar terkejud ketika melihat sosok Inggrid,gadis itu banyak sekali perubahannya,tentu saja di karena kan perutnya yang besar karena hamil tua.
"Kalian mau apa?"tanyaku
Inggrid melangkah mendekatiku,namun ketiga temannya tetap diam pada tempatnya,mereka hanya tersenyum kecut.
"Tentu saja Aku ingin bertemu denganmu Aruna"jawab Inggrid.
"Ada urusan apa?"tanyaku lagi.
Inggrid tertawa,wajahnya begitu mengerikan,sorot matanya banyak sekali menyimpan luka.
"Untuk memberi peritungan padamu"ucapnya
Kedua mataku terbelalak,rasanya tidak mungkin jika Inggrid akan mencelakaiku saat ini,apalagi keadaan Dia tengah mengandung.
"Inggrid,Kita bisa bicara baik-baik"ucapku mencoba menanangkan.
"Baik-baik katamu?setelah Kamu membuat hidupku berantakan dan semuanya tidak baik.Kamu ingin bicara baik-baik?"tanya Inggrid dengan berteriak.
"Kamu sudah menghancurkan semuanya Aruna,Kamu mengambil Kenan dariku,Kamu membuat Kenan membenciku,Kamu membuat Kenan menarik semua investasi perusahaan keluargaku hingga semuanya hancur!"
"Aku benci Kamu Aruna!"tegasnya dengan berapi-api.
"Inggrid-"
Plak
Satu tamparan berhasil mendarat di pipi kananku,rasanya sangat perih sekali.
"Aku tidak ingin melihatmu,Aku ingin Kamu mati!"teriaknya dengan menarik rambutku.
"Inggrid sakit"
Sungguh rasanya perih sekali,air mataku sudah menetes,Aku hanya berharap ada seseorang yang menolongku saat ini.
"Kamu hanya anak dari seorang mucikari,Kamu tidak pernah pantas bersama Kenan"
Dug
"Auww"
Darah mengalir dari pelipis kiri,setelah Inggrid membenturkan kepalaku pada tembok.Dan sekarang semuanya terlihat samar,tapi rasa sakitnya semakin dalam.
"Jika Kamu menghargai Kenan,Kamu tidak akan pernah kehilangan Dia"ucapku lirih
"Kamu terlalu serakah!"lanjutku
"DIAM!"
"Inggrid jangan gila,Dia bisa mati"ucap salah satu dari temannya saat melihat Inggrid kesetanan mencekik leherku.
"Tuhan,kirim seseorang untuk menolongku"teriakku dalam hati.
#To be continue,,
KAMU SEDANG MEMBACA
The Summer Hope
RomanceSuara bayi perempuan menangis di tengah malam,hanya berselimut tipis seadanya,bayi itu sangat cantik,berkulit putih bersih juga memiliki dua lesung pipi. "Bayi siapa ini?"tanya Rifat Rifat adalah seorang pria berusia 30 tahun,pekerjaan Dia sebagai...