Aruna Pov
"Hati-hati Yah"ucapku saat membantu Ayah keluar dari mobil.
Hari ini Beliau sudah kembali pulang,rasanya jelas Aku sangat senang.
"Biar Aku bawa ini"ucap Kenan mengambil tas jinjing yang sedang Aku bawa,berisi baju kotor milikku.
Kenan yang pada akhirnya mengantar Ayah pulang dari rumah sakit,untuk beberapa hari ini,Aku merasa sikap Kenan sedikit berubah.Mungkin bisa saja Aku yang salah,tapi pria itu hampir berada di sisiku setelah urusan pekerjaannya selesai,Kami semakin dekat saat ini.
"Ayah tunggu sini,Aku mau masak sesuatu untuk makan malam Kita nanti"ucapku saat Aku berhasil membawa Ayah ke kamarnya.
"Aruna"
"Hmm"
"Aku sudah memesan makanan,jadi Kamu tidak perlu memasak untuk makan malam nanti"
"Kenan-"
"Lebih baik Kamu beristirahat"potong pria itu.
Ayah tersenyum,Aku tidak bisa membantah lagi.
"Baiklah,Aku akan meletakan baju kotor ke laundry belakang"ucapku
"Iyah,terimakasih Nak"kata Ayah
Kenan Pov
Malam ini Aku menemani Aruna makan malam,hanya ada Kami berdua di meja makan.
Gadis itu terlihat sangat lelah,Aku tahu bagaimana rasanya menjaga orang yang Kita sayang saat di rawat di rumah sakit.
"Tambah lagi ikannya"ucapku sembari memberikan satu iris ikan salmon ke dalam piringnya.
"Terimakasih"balas Aruna
Aku mengangguk,"Ada sesuatu yang sedang Kamu fikirkan?hmm"tanyaku
Aruna menggeleng lemah,"Lalu?"lanjutku
"Aku tidak apa-apa"balas Aruna
"Ayahmu sudah sehat,Dia sudah kembali ke rumah,tapi wajahmu justru terlihat murung"ungkapku
"Dan ini pertama kali Aku melihatmu seperti ini"lanjutku lagi.
"Aku hanya sedikit pusing karena tugas kampus terlalu banyak"balasnya
Aku tersenyum,"Aku tahu Kamu sedang berbohong Aruna"ucapku
Karena Aku tahu jika Aruna adalah salah satu mahasiswi berprestasi,Dia memang cerdas jadi Aku rasa tugas dari kampus tidak akan begitu berpengaruh untuknya.
"Kamu terlalu berlebihan"Kata Aruna
"Aku?"tanyaku
Aruna mengangguk,"dalam hal apa?"tanyaku lagi
"Semunya"jawab Aruna
"Kamu terlalu berlebihan akhir-akhir ini"lanjutnya
"Bagaimana hubunganmu dengan Inggrid?'lanjutnya lagi bertanya
Aku segera mengambil gelas berisi air putih lalu meminumnya.
"Baik,Aku masih memiliki hubungan yang cukup baik dengan Dia"jawabku
"Berhubungan baik bukan bararti Aku masih mempertahankan Dia-,Aku hanya sedang mengikuti permainannya"lanjutku
"Tapi akhir-akhir ini hampir setiap hari Kamu bersamaku dan Ayah,apa Inggrid tidak curiga?"tanyanya
"Ah maksudku Dia tidak mencarimu?"lanjut Aruna.
"Tidak"jawabku singkat.
Bagaimana bisa Inggrid mencariku?sedangkan saat ini saja Dia tengah bersama Ayah keluar kota,menemani pria tua itu kunjungan kerja.
"Aku tidak tahu permainan apa yang Kamu maksud,sedangkan seharusnya Kamu memutuskan hubunganmu dengan Inggrid,bukankah hubungan yang sedang Kalian jalani semacam toxic?"ujarnya.
Aku tersenyum,Aku membenarkan ucapan Aruna,tapi jika Aruna tahu lebih jauh,Dia pasti akan sulit percaya jika yang menjadi selingkuhan Inggrid orang tuaku sendiri.
"Kenapa Kamu tersenyum?"tanya Aruna
"Aku sedang membenarkan ucapanmu"jawabku
"Sudah malam,setelah ini Kamu harus segera pulang"ucap Aruna mengalihkan topik pembicaraan.
"Yossi kemana?beberapa hari ini Aku tidak melihat sosoknya?"tanyaku sembari mengunyah makanan.
"Dia sedang bekerja"jawab Aruna
"Dimana?"tanyaku semangat
Uhuukk!!
Tiba-tiba saja Aruna tersedak oleh makanannya,Aku segera memberikan air minum untuknya.
"Are you okey Runa?"tanyaku
Gadis itu menganggukkan kepala,Aku sedikit menepuk punggungnya secara pelan.
"Berhenti menatapku seperti itu!"ucap Aruna lirih.
Aku segera mengalihkan pandanganku ke arah lain,setelah beberapa detik yang lalu sempat terpaku menatap wajahnya yang begitu cantik tanpa hiasan make up.
To be continue,,,
Wohooooo maaf baru publish sekarang!baru benar-benar sehat setelah 2 hari demam.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Summer Hope
RomanceSuara bayi perempuan menangis di tengah malam,hanya berselimut tipis seadanya,bayi itu sangat cantik,berkulit putih bersih juga memiliki dua lesung pipi. "Bayi siapa ini?"tanya Rifat Rifat adalah seorang pria berusia 30 tahun,pekerjaan Dia sebagai...