Bab 9

125 32 5
                                    

Kenan Pov

"Akhir-akhir ini Kamu terlihat sangat sibuk,sering mengabaikan pesan bahkan beberapa kali Kamu juga menolak telfonku"ucap Inggrid

Aku menarik nafas cukup dalam,hubunganku bersama Inggrid sudah  hampir 3 tahun,Kami menjalin hubungan secara LDR.Baru di tahun ini Aku memutuskan menetap di Indonesia.

"Aku ada proyek dan ini proyek pertama untukku"balasku

"Jadi-"

"Aku harus mengalah?"potong Inggrid

"Bukan mengalah,lebih tepatnya Kamu harus lebih mengerti posisi Aku"jawabku

"Semua yang Aku lakukan ini juga untuk masa depan"lanjutku

Inggrid diam,Dia memilih beranjak dari sisiku.

"Mau kemana?"tanyaku

"Ke balkon,merokok"jawabnya

Aku menghela nafas,Inggrid masih saja sama,setiap kali marah Dia selalu memilih merokok.

"Kurangi kebiasaan burukmu Sayang"ucapku

Sebenarnya Aku tidak begitu mempermasalahkan jika Dia merokok,karena di New york seorang wanita merokok sudah menjadi hal yang lumrah,tapi orang tuaku tidak suka jika Inggrid membiasakan kebiasaan buruk itu.

Aruna Pov

Bukankah sekalipun semesta tidak baik padaku,Aku harus tetap baik pada diriku sendiri?

Aku selalu memikirkan hal itu selama ini,Aku merasa jika semesta tidak baik,tapi Aku selalu berusaha memperlakukan diriku dengan sangat baik.

"Lemon honey untukmu"

"Terimakasih Yos"

"Your welcome anak cantik"

Aku tersenyum,malam ini Yossi berada di rumah,entah kenapa Dia tidak pergi ke Club seperti biasanya.

"Kamu tidak bekerja?"tanyaku

"Malam ini Aku libur"jawabnya

Aku menatapnya sekilas,Yossi tetap berdandan sekalipun Dia tidak melayani tamu di Club dan Bar.

"Tenang saja,Aku tidak akan menginap di rumahmu"ucap Yossi

Aku kembali tersenyum,Yossi tahu jika Aku tidak suka jika Dia bermalam di rumah.

"Kamu dan Rifat sedang bertengkar?"tanya Yossi

Aku menggelengkan kepala pelan,rasanya ragu untuk menjawab pertanyaan dari Yossi.

"Jujur,malam ini Rifat tidak mengizinkan Aku bekerja,Dia menyuruhku menemanimu disini"ucapnya

Aku tertegun,tapi Aku tahu Ayah memang orang baik,Dia tidak mau melihatku bersedih.

"Kamu benar-benar seperti seorang bayi dan Aku lebih cocok menjadi sustermu daripada menjadi pelacur Ayahmu"tutur Yossi

Aku tersenyum mendengar penuturan Yossi.

"Aruna"

"Hmm"

"Aku tidak pernah melihatmu bersama seorang pria,usiamu sudah menginjak dewasa,Kamu sudah pantas membawa pria ke rumah ini dan mengenalkannya pada Ayahmu"ucap Yossi

"Kenapa malam ini Kamu cerewet sekali?"gerutuku

Yossi tertawa,lalu Dia menyecap teh yang beberapa menit lalu Ia seduh.

"Apa Rifat tidak mengizinkan?"tanya Yossi

Aku menggeleng cepat,"Aku tidak pernah membahas masalah ini pada Ayah"jawabku

The Summer HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang