Bab 61

93 21 4
                                    

Aruna Pov

Aku terkejut ketika Kenan muncul secara tiba-tiba di hadapanku.Sore ini Aku pulang dari kantor dengan berjalan kaki,melepas penat dengan sedikit santai mengamati beberapa aktivas sekitar.

"Ikutlah"

"Kemana?"tanyaku

"Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat"jawabnya

Aku menggeleng,Aku tidak ingin membiarkan perasaan Kami larut,meskipun Aku akui Kenan tetap menjadi pria yang memiliki tahta tertinggi dalam hidupku saat ini.

"Kali ini Kamu tidak bisa menolak!"ucapnya

"Kita tidak bisa pergi berdua begitu saja Kenan,Aku tidak ingin menumbulkan masalah baru"balasku

Kenan mengangguk,tetapi sorot matanya tetap begitu tajam.

"Pernikahanmu sebentar lagi"ucapku lirih

"Justru itu,sebelum Aku menikah Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat,disana ada seseorang yang menunggumu"balas Kenan

Keningku mengkerut,mencoba memahami ucapan Kenan.

                                    ***

Perjalanannya cukup memakan waktu,mungkin jika jalanan tidak padat bisa di tempuh kurang dari satu jam.

Kenan memarkirkan mobilnya di halaman sebuah panti jompo.Tentu saja Aku saja Aku semakin bingung di buatnya.

"Kenan,ini-"

"Ayo turun"ajaknya

Aku masih terpaku,sedangkan pria itu sudah keluar dari mobil.

"Aruna,ayo"ajaknya lagi

Aku mengangguk,lalu dengan ragu Aku turun dari mobil mewah milik seorang pengusaha.

Aku tidak ingin memberikan pertanyaan lagi,karena Aku sudah yakin jika jawabannya hanya sebuah anggukan kepala dan kalimat nanti Kamu akan tahu.

Seorang wanita dengan memakai jilbab datang menyambut kedatangan Kami.

"Selamat malam Pak,Bu"sapanya

"Malam"balas Kenan

"Apakah Dia calon istri Pak Kenan?"tanyanya lagi

Aku terjekut,Kenan segera menatapku,namun detik selanjutnya Dia tersenyum sembari menggeleng.

"Bukan,Dia sahabat Saya"jawab Kenan

"Aruna,ini pengurus panti,namanya Ibu Atalia"lanjut Kenan

Aku tersenyum sembari menjabat tangan halus wanita di hadapanku,"Saya Aruna"ucapku

"Mari masuk,Dia sudah menunggu kedatangan Kalian dari siang tadi"ucapnya

Kenan melangkah,menyusul langkah cepat dari Ibu Atalia,sedangkan Aku?Aku kembali mamatung.

"Aruna"

"Kenan"

"Ayo"

Kenan Pov

Aku tersenyum,sesekali Aku mengusap air mataku,ketika melihat Aruna menangis tersedu sembari memeluk sosok yang Dia rindukan.

Yossi.

Iyah,Aku berhasil menemukan jejak wanita malam itu,wanita yang begitu baik pada Aruna,wanita yang selalu membuatkan Aku makanan manis setiap harinya.

Rasanya Aku begitu lega,setidaknya Aku tidak terlalu berat menjalani hari pernikahan yang sudah ada di depan mata.

Aku berharap sosok Yossi bisa membuat hidup Aruna kembali bersemangat,ada sosok tempat untuk bercerita.

"Kamu semakin cantik"puji Yossi dengan begitu lirih,suaranya tertelan dengan tangisan.

"Bagaimana bisa Kamu ada disini?"tanya Aruna

"Aku terkena razia,lalu perjalanan itu membawaku ke tempat ini"jawab Yossi

"Ayah sudah meninggal"ungkap Aruna

"Aku tahu,maaf saat itu Aku tidak bisa berada di sampingmu"balas Yossi.

Aruna mengangguk cepat dengan mengatupkan bibirnya rapat.Ada beban berat yang Dia simpan sendiri setelah kepergian Ayahnya.

                                  ***

"Maaf,Aku belum bisa mengajak Yossi keluar dari sini,karena masih ada beberapa surat dan administrasi yang belum selesai"ucapku

Yossi mengangguk,"Berapa yang harus di bayar?biar Aku saja"ucap Aruna

Aku menggeleng,"Semuanya sudah lunas,hanya saja surat-suratnya belum lengkap.Kamu tidak perlu mengeluarkan uang"balasku

"Kamu sudah sangat banyak membantu Ken,jadi biar kali ini Aku yang bertanggung jawab"ucap Aruna

"Ini sudah menjadi tugas Aku"balasku

Yossi menatapku dengan bergantian menatap Aruna.

"Masih besar cinta di antara Kalian,kenapa harus memilih perjalanan yang rumit?"tanya Yossi

Seketika Aruna terlihat salah tingkah,sedangkan Aku hanya menutup sedikit bibirku untuk menutupi rasa itu.

"Calon istrinya sangat cantik,juga baik.Kamu pasti akan menyukainya Yos"tutur Aruna

"Tapi Aku tidak mengikuti perjalanan cinta mereka,yang Aku tahu sampai sekarang Kalian masih sama-sama saling mencintai"balas Yossi

"Ini sudah sangat malam,mungkin Yossi sudah terlalu lelah"kata Aruna

"Aku memang sudah tua,tapi Aku tidak selemah seperti yang Kamu fikirkan"balas Yossi merasa tidak terima.

Aku tersenyum,kembali melihat perbincangan yang menimbulkan perdebatan di antara mereka.

"Jadi Kamu yakin akan menikahinya?"tanya Yossi tiba-tiba.

Seketika Aku bingung,Aku belum siap menerima pertanyaan semacam itu.

"Yossi!"tegur Aruna

"Kamu diam saja"balas Yossi

"Hai,jawab!"lanjut Yossi

"Yossi Kamu tidak sopan bertanya seperti itu pada Kenan!"Aruna kembali menegur.

"Dia sudah banyak membantu Kita"lanjutnya

"Tapi Aku tidak tega jika Dia terjebak di dalam pernikahan tidak sehat,apalagi terpaksa!jika calon istrinya memang cantik dan baik belum tentu Dia menjadi yang terbaik untuk Kenan"tutur Yossi.

"Menikah itu ibadah,jangan Kamu anggap sebuah lelucon.Jika sudah tidak tahan Kamu akan menceraikan Dia"lanjut Yossi.

To be continue,,,


The Summer HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang