Bab 2

190 31 3
                                    

Aruna Pov

"Apa Kamu pergi bekerja lagi?"tanya Yossi

Dia adalah seseorang yang di percaya oleh Ayah untuk menjaga rumah selama Ayah bekerja.

Iyah,Ayah tidak pernah membiarkan Aku sendiri di rumah ini,meskipun terbilang rumahku tidak begitu luas.

Yossi juga termasuk salah satu dari wanita yang di jual oleh Ayahku,iyah Dia seorang pelacur,usianya sudah kepala empat,tapi Aku tidak munafik jika Yossi masih terlihat lebih muda dari usianya saat ini.

"Aruna jawab pertanyaanKu"tegasnya

"Aku hanya pergi untuk melakukan sesuatu yang Aku senangi"ungkapku padanya.

"Rifat mencukupi semua kebutuhanmu,jangan keras kepala Aruna!"balas Yossi

"Aku ingin mendapatkan sesuatu dengan cara lebih layak"ucapku

Yossi tertawa,suaranya terdengar begitu sumbang,memang hal seperti ini biasa terjadi,ketika Kami membahas sebuah cara untuk mendapatkan sesuatu.

"Bodoh,seharusnya Kamu bersyukur Rifat tak menjualmu,Kamu cukup duduk diam di rumah menikmati hasil kerja Ayahmu"Kata Yossi

"Aku sangat bersyukur,tapi Aku akan jauh lebih bersyukur jika Ayah meninggalkan pekerjaannya"balasku

"Terserahlah"

Aku mengangguk,Aku senang pada akhirnya Yossi tak memperpanjang perdebatan ini.

"Apa Kamu sudah makan?"tanya Yossi

"Sudah"jawabku

"Yos"

"Hmm"

"Apa Kamu bahagia?"tanyaku

Yossi yang tengah merapikan kuku panjangnya segera terdiam,Dia menatapku cukup tajam.

"Apa Kamu bahagia hidup seperti sekarang?lalu keluargamu bagaimana?"tanyaku lagi.

"Rifat tidak pernah mengajarkan kerasnya dunia padamu,jadi lebih baik Kamu diam saja"jawab Yossi

"Apa Kamu tidak ingin memiliki keluarga normal?maksudku memiliki pasangan dan anak mungkin"ucapku,Aku tidak perduli dengan jawaban Yossi.

"Dunia malam,pakaian seksi,lipstik merah dan seks sudah menjadi bagian hidupku.Aku senang Rifat mau mengasuhku dan mempekerjakan Aku sebagai kupu-kupu malam"Kata Yossi

"Sinting!"umpatku pelan

Yossi tersenyum,"Sekarang pertanyaan bagaimana jika Rifat menjualmu?menjadikanmu sebagai pelacur?"tanya Yossi

Aku mendelik mendengar pertanyaan Yossi,rasanya tidak mungkin Ayah setega itu padaku.

"Tentu saja Aku akan menolak"jawabku cepat.

"Makanya Kamu harus bersyukur,meskipun Ayahmu seorang bajingan,Dia tidak pernah menyakitimu.Jauh berbeda denganku-"

Kalimat Yossi terhenti,Aku diam menunggunya kembali bicara.

"Orang tuaku menuntutku untuk bekerja dan mendapatkan uang banyak,Aku tidak lulus sekolah dan hanya melacur yang bisa Aku lakukan pada saat itu hingga sekarang"lanjutnya

Jujur,Aku merinding mendengar ungkapan Yossi,ini kali pertama Aku melihat Yossi dari sisi lain,Dia terlihat begitu menyedihkan.

                                     ***

Aku kembali melangkah dengan perasaan gembira,di dalam tas ada sebuah kotak makan yang Ayah buat untukku,hari ini adalah ujian terakhir di kampus,Aku berharap semuanya berjalan lancar.

"Pagi Arunaaa"

"Arunaaa"

Aku tersenyum membalas sapa'an dari mereka,satu kampus hanya mengenalku sebagai Aruna,Aruna gadis biasa yang hidupnya normal.

Mereka tidak tahu seperti apa orang tuaku?mereka tidak tahu asal usulku,mereka juga tidak tahu bisnis apa yang tengah orang tuaku kerjakan,termasuk Lora dan Erika.Kedua sahabatku pun tidak tahu perihal jati diriku.

"Aku ingin main ke rumahmu"ucap Lora

"Iyah,makan ayam bakar madu buatan Ayahmu lagi"lanjut Erika saat mereka mencicipi masakan Ayah yang di buat bekal untukku.

"Ayah pasti senang kalau Kalian mau main ke rumah"balasku

"Bagaimana kalau nanti malam?"tanya Lora

Aku menggeleng cepat,tentu saja tidak mungkin.Ayah pasti tidak ada di rumah ketika malam hari,Dia akan pergi dari jam empat sore hingga larut kadang sampai subuh.

"Ayah sedang tidak ada di rumah hari ini"balasku

"Keluar kota?"tanya Erika

Aku hanya mengangguk,kembali berbohong pada kedua sahabatku.

Hingga akhirnya kedua mataku bertemu dengan sosok pria yang memintaku untuk memasangkan dasi.

"Kenan"ucapku lirih

"Kamu kenal Dia?"tanya Lora

Aku menggeleng,"Dia pacarnya Inggrid,cewek kampus yang paling famous"imbuh Lora

"Katanya Dia seorang pengusaha,baru pulang dari LA"lanjut Erika

Inggrid?iyah Aku tahu tentang Dia,bahkan seluruh penjuru kampus pun mengenal sosoknya.Anak pengusaha Ibu kota yang memiliki saham di beberapa negara.

Lalu Kenan?ahh rasanya bodoh sekali,bagaimana bisa Aku mengharapkan sosok pria itu?Kenan bukanlah pria yang pas untuk Aku kenalkan pada Ayah.Bukan Kenan yang salah,tapi Aku yang salah,berani-beraninya halu seliar itu.

To be continue,,,



The Summer HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang