Aruna Pov
"Ayah"
"Apa Kamu sudah makan?"tanyanya
Aku mengangguk cepat,Aku segera melirik jam dinding yang tertempel pada tembok yang berada di minimarket Paman Ahong.
"Ayah mencari apa?"tanyaku
Ayah tersenyum,"Ayah ingin menghabiskan waktu bersamamu malam ini"jawabnya
Aku tersenyum,"benarkah?"tanyaku
"Iyah"
"Apa Ayah tidak bekerja?"
"Tidak,Ayah kan sudah bilang malam ini Ayah akan menemanimu"ucapnya.
***
Aku berjalan bersama Ayah,menyusuri jalan setapak di komplek perumahan Kami.Kali pertama Ayah melakukan hal seperti ini padaku.
"Bagaimana kabar Kenan?"tanya Ayah
"Dia baik"jawabku dengan mengembangkan senyum pada bibirku.
Ayah tersenyum,"Ternyata Kamu sudah besar,tinggi Kita sekarang sama"ucap pria tua yang paling tampan di mataku.
"Apa Kamu dan Kenan memiliki hubungan khusus?"tanya Ayah
"Lebih dari teman dekat?"lanjutnya.
Aku menunduk,menatap bayanganku dan Ayah pada aspal jalan.
"Ayah tidak melarang,Kamu memang sudah pantas memiliki kekasih"ucap Ayah
"Ayah juga bisa melihat jika Kenan pria yang baik"ucapnya lagi.
Aku tersenyum,lalu mengeratkan genggaman tanganku pada jari jemari tangan Ayah.
"Ayah sedang mencoba bisnis baru"tutur Ayah
Seketika langkahku terhenti,lalu menatap Ayah seolah Aku menuntut Beliau untuk mengulangi kalimatnya lagi.
"Semoga bisnis Ayah bisa berjalan lancar,jadi Kamu tidak cemas perihal hubunganmu bersama Kenan"lanjut Ayah.
Ah rasanya dadaku sangat sesak,entahlah Aku harus bersedih atau bahagia?yang jelas saat ini kakiku terasa sangat lemas.
"Bisnis baru apa yang Ayah jalani?"tanyaku
Ayah tersenyum,"Kamu tenang saja,ini jauh dari prostitusi,Ayah hanya mencoba menanam saham pada suatu perusahaan yang cukup besar di Jakarta"jawab Ayah
"Perusahaan apa?"tanyaku mendesak.
"Apa sebegitunya Kamu tidak percaya dengan Ayah?"balasnya.
Aku segera menggeleng cepat,bukan seperti itu maksudku,Aku hanya ingin Ayah baik-baik saja.
"Percayalah,bisnis Ayah ini baik,maka dari itu Ayah meminta do'amu"lanjutnya
Aku mengangguk cepat,"Iyah Ayah"balasku
Aku menyeka air mata yang hampir jatuh dari sudut mata,ini adalah moment yang paling Aku tunggu dalam hidup.Ayah mau mencoba dunia baru,keluar dari zona yang menurutku itu tidak baik untuknya.
"Ayah mohon mulai sekarang Kamu harus berani mengatakan jika Ayahmu adalah seorang pembisnis"ucap Ayah
Aku kembali mengangguk cepat,"Kamu harus mulai berani mengatakan pada pasanganmu jika Ayah-"
"Ayah orang baik,di mataku Ayah adalah orang yang baik,sangat baik.Ayah pahlawan,Ayah malaikat,Ayah adalah harta terbesar yang Aku miliki sekarang bahkan sampai nanti"potongku
"Yah,benar.Kamu memang benar sayang"balas Ayah,lalu Aku segera memeluknya,air mataku sudah menetes,namun Aku berhasil menghapus jejaknya.
Kenan Pov
"Kenan"
"Kamu datang?"
"Bagaimana keadaanmu?"balasku dengan nada dingin,jika bukan karena ucapan Aruna,Aku tidak akan pernah sudi menginjakan kaki di rumah sakit hanya untuk memastikan keadaan Inggrid baik-baik saja.
"Kata dokter semua sudah mulai membaik"jawabnya
"Baguslah"balasku singkat.
"Apa Kamu mencemaskan Aku?"lanjutnya bertanya.
Aku terkekeh,namun saat melihat wajah terkejutnya Inggrid Aku segera diam,lalu membuang nafas dengan berat.
"Aku jelas mencemaskanmu,bayi yang Kamu kandung adalah calon adikku"ucapku
"Apa Dia sudah datang kemari?"lanjutku
"Dia?maksud Kamu-"
"Papa,kekasihmu"potongku
Inggrid tertunduk,"Apa tujuanmu hanya akan mengejekku saat ini?"tanya Inggrid.
"Oh perasaan Ibu hamil memang begitu sensitif"balasku.
"Aku datang hanya ingin memastikan keadaanmu saja,karena kata Aruna Kamu memerlukan perhatian yang cukup besar saat ini"lanjutku.
"Apa Kamu dan Dia sudah berkencan?"tanya Inggrid.
"Itu tidak penting Inggrid,seharusnya saat ini Kamu lebih mencemaskan keadaanmu daripada hal lain"jawabku
"Sejak kapan?"tanyanya
"Kemarin,setelah Kami mengantarmu ke rumah sakit"jawabku jujur.
"Kami memilih berkomitmen,dan komitmen yang sedang Kami jalani sebuah hubungan orang dewasa yang penuh hal positif,satu sama lain menjadi suport system,bahkan dinner Kami pun tetap di tempat kerja"lanjutku menuturkan.
"Belajarlah bersikap dewasa dan tidak egois,perbaiki hubunganmu dengan Papa,agar bayi itu lahir-"
"Keluar!"potong Inggrid dengan penuh emosi.
"Aku tidak butuh ceramahmu,dalam kondisi seperti ini saja Kamu masih bisa memojokanku"lanjutnya
Aku tersenyum,ah seharusnya Aku tidak boleh terkejut,bukankah Aku sudah hafal bagaimana tabiat Inggrid?egois dan kekanak-kanakan.
"Baiklah,Aku juga tidak memiliki waktu banyak disini"ucapku
"Semoga Kamu lekas pulih"lanjutku,Aku pun segera meninggalkan ruangan milik Inggrid.Membiarkan wanita itu bersama amarahnya.
To be continue,,,
KAMU SEDANG MEMBACA
The Summer Hope
RomanceSuara bayi perempuan menangis di tengah malam,hanya berselimut tipis seadanya,bayi itu sangat cantik,berkulit putih bersih juga memiliki dua lesung pipi. "Bayi siapa ini?"tanya Rifat Rifat adalah seorang pria berusia 30 tahun,pekerjaan Dia sebagai...