Aruna Pov
Hari ini langit begitu cerah,Aku dan Yossi sudah berada di dalam hotel berbintang,banyak sekali bunga mawar di yang sudah di dekor dengan begitu indah di setiap sudutnya.
Hadir di acara pesta pernikahan mantan adalah bukan pilihan baik,tentu saja akan menghadirkan gejolak yang berkecamuk di dalam hati,rasa tidak nyaman dan lain sebagainya.Tapi Aku berfikir kali ini Aku datang atas undangan Flo,bukan Kenan.
"Apa anda yang bernama Nona Aruna?"
Aku mengangguk ragu,sesaat setelah Aku mengisi buku tamu ada seseorang yang menghampiriku.
"Anda di tunggu Tuan Kenan"ucapnya sedikit berbisik
Aku terkejut,begitu juga dengan Yossi.
"Sudahlah temui sebentar"Kata Yossi
"Dimana?"tanyaku
"Mari ikut dengan Saya"jawabnya
Pada akhirnya Aku mengikuti langkah seseorang yang Aku tidak kenal,namun dari pakaiannya Aku menilai jika Dia adalah seorang panitia WO.
"Silahkan"
Aku mengangguk saat Dia mempersilahkan Aku untuk masuk ke dalam sebuah lift.
"Kenan ada dimana?"tanyaku lagi
"Tuan Kenan ada di kamar 102"jawabnya
Entahlah ada rasa cemas juga takut,ini memang acara santai,sebuah akad sudah di laksanakan tiga hari yang lalu.
***
Aku melihat sosok Kenan tengah memakai sepatu,Aku fikir Dia bersama Flo,istrinya.Tapi yang Aku lihat hanya Dia seorang diri di dalam kamar ini.
"Saya permisi dulu Tuan"
"Iyah terimakasih"
"Anda mau kemana?"tanyaku pada orang yang sudah mengantarku ke kamar Kenan.
"Saya turun kebawah,karena masih banyak tugas disana"jawabnya,lalu Dia berlalu lalang tanpa memperdulikan raut wajahku yang hampir pucat.
Kenan Pov.
Kedua mataku dengan begitu nakal menikmati lekuk tubuh seorang Aruna,padahal Aku sadar jika saat ini Aku adalah seorang suami dari Flo.
Aruna memakai atasan berwarna hitam dengan model crop top lengan panjang,lalu di padukan dengan semacam rok lilit bermotif yang memamerkan lekukan pinggang yang begitu sempurna,tidak ada lemak yang terlihat disana.
"Ada apa Kamu memanggilku?"tanyanya
"Duduklah"jawabku dengan menepuk kursi di sampingku.
Gadis itu berjalan,lalu Dia duduk tepat di sampingku.Kali ini Aku menikmati aroma parfumnya yang begitu segar.
"Aku sudah mengikuti apa yang di inginkan oleh Mama,katanya Aku akan bahagia,ternyata salah"ucapku
"Setiap malam Aku hampir tidak bisa tidur,Aku merasa bersalah dengan wanita yang tidur di sampingku"lanjutku
"Mungkin Flo kecewa,karena Dia belum mendapatkan haknya sebagai seorang istri,Aku takut"
Aruna menatapku,wajahnya terlihat begitu pilu.
"Apa yang Kamu takutkan?"tanya Aruna dengan suara serak.
Aku menggeleng dengan perasaan cemas,"Aku takut akan jauh menyakiti Flo"jawabku jujur.
"Flo begitu baik,Dia terlihat sangat tulus mencintaimu,Dia cerdas,lalu apa yang Kamu cemaskan lagi?"
Aku menatap matanya,kali ini Aku menatapnya begitu tajam,mencari jawaban di dalam kedua mata coklat milik Aruna,dan Aku semakin yakin jika Aku tidak bisa melupakan Aruna begitu saja.
"Aku yakin Kalian akan menjadi keluarga yang bahagia,mewarisi keturunan yang baik juga lucu"tuturnya
"Apa Kamu bahagia atas pernikahan ini?"tanyaku
Aruna terkejut,bibirnya tersenyum namun Aku tahu jika itu hanya sebuah paksaan.
"Tentu saja"jawabnya
"Aruna-"
Tok,,Tok,,
"Tuan acara akan di mulai 10menit lagi"
Aruna terlihat panik,"Kamu tenang,oke?"ucapku meyakinkan Dia.
"Sayang,apa Kamu sudah siap?"
Itu adalah suara Flo,Aruna segera beranjak dari tempat duduknya.
"I-iyah sebentar lagi"balasku
"Kamu tetap tenang disini,Aku tidak akan membiarkan Flo masuk"lanjutku
"Bagaimana bisa?Dia istri Kamu"balas Aruna
"Aku keluar sekarang dan mengunci kamar ini dari luar,Yossi akan menjemputmu,tenang saja"jawabku
Lalu dengan cepat Aku segera menarik jas yang berada di atas ranjang.
Saat Aku berdiri di dekat pintu,Aku kembali menatap Aruna,lalu kembali berjalan mendekati gadis itu.
Cup
"Aku mencintaimu"ucapku
Aruna Pov
"Apa yang terjadi sebenarnya?"tanya Yossi saat Kami sudah berada di dalam rumah.
"Kamu terlihat tidak menikmati acara pestanya,bahkan Kamu terlihat murung sampai sekarang"lanjutnya
"Apa Kenan melakukan sesuatu saat Kalian bicara?"tanya Yossi lagi.
Aku menggeleng pelan,rasanya tidak baik jika Aku bercerita tentang apa yang terjadi beberapa menit sebelum acara di mulai tadi,Aku merasa ini terlalu rumit,dan kerumitan ini berawal dari Aku sendiri.
Andai dulu Aku mau sama-sama berjuang dengan Kenan,tentu saja jalan cerita hidup Kami tidak akan serumit ini.Tidak akan menyeret Flo ke dalam cerita Kami,lalu menjadikannya sebagai korban atas sebuah keegoisan.
Aku sadar hingga saat ini Aku masih begitu mencintai Kenan,pria yang begitu mengagumkan,melaikat setelah kepergian Ayah.
To be continue,,,
KAMU SEDANG MEMBACA
The Summer Hope
RomanceSuara bayi perempuan menangis di tengah malam,hanya berselimut tipis seadanya,bayi itu sangat cantik,berkulit putih bersih juga memiliki dua lesung pipi. "Bayi siapa ini?"tanya Rifat Rifat adalah seorang pria berusia 30 tahun,pekerjaan Dia sebagai...