Bab 79

78 17 15
                                    

Kenan Pov

"Kenan"

Suara wanita yang tak asing lagi di telingaku.

"Kamu tidak ke kantor?"

"Ada beberapa pesan yang masuk,salah satunya dari Flo"

Aku masih pada posisiku,terlalu nyaman berada di balik selimut tebal milik Aruna.

"Kenan"

"Hmm"

"Sudah pagi,pergilah ke kamar mandi lalu persiapan ke kantormu"

Aku tersenyum melihat Aruna bawel sepagi ini.

"Lalu telfonlah Flo,Dia pasti mencarimu"titahnya.

Detik selanjutnya dengan pandangan samar Aku melihat sosoknya keluar dari kamarnya.

Semalam setelah Aku merasa insomnia,Aku memutuskan untuk pergi ke rumah Aruna dan bermalam disini.

Kami sempat bicara lama,lalu berdebat,selanjutnya Aku dan Aruna terbawa perasaan Kami masing-masing,hingga satu persatu pakaian di tubuh Kami terlepas dan ah sudahlah,tidak perlu Aku ceritakan disini,yang jelas semalam Kami sama-sama merasakan nyaman dan nikmat sekaligus.

Aruna Pov

"Baru bangun hmm?"tanyaku saat Aku membuka pintu kamar.

Aku seperti mimpi,pagi ini sosoknya berada di dalam kamarku,dengan tubuh telanjang dan rambut berantakan,namun hal itu justru membuatnya semakin tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku seperti mimpi,pagi ini sosoknya berada di dalam kamarku,dengan tubuh telanjang dan rambut berantakan,namun hal itu justru membuatnya semakin tampan.

Ah sial!!lagi-lagi Aku memuji suami orang!bodoh.

"Selamat pagi"ucapnya dengan menebar senyum.

"Pergilah ke kamar mandi"balasku

"Oke"

Kenan menyibakan selimut putih tebal milikku.

"Ahhhhhh"

"Hai Kamu kenapa?"tanya Kenan

"Bisa gak sih?Kamu pakai celana dulu!"jawabku kesal.

Bukan mengambil tindakan,Dia justru berjalan mendekatiku dengan tubuh telanjangnya.

"Bukankah semalam Kamu sudah melihat bahkan menyentuhnya?hmm?"goda Kenan

Sungguh Aku tidak mengerti dengan sikapnya,apakah Dia tidak malu dengan bertelanjang lalu membahas kejadian semalam?

"Kenan!"

Dia tertawa,lalu mencium pucuk kepalaku,selanjutnya pria itu berjalan menuju kamar mandi.

Aku segera membuka mataku,betapa merahnya wajahku saat ini karena ulahnya Kenan?

                                    ***

"Aku tidak mendengar suara mobilmu,kapan Kamu datang?"tanya Yossi pada Kenan.

"Hampir jam 12 malam"jawabnya.

Phuuufff

"Kamu kenapa?"tanya Yossi

"Yos,tumben kopimu pahit sekali"jawab Kenan dengan ekspresi yang menurutku Dia sedang tidak baik-baik saja.

Aku mengulum senyum,dengan sedikit menutup bibir menggunakan tangan.

"Aruna yang menyeduh kopi itu"jawab Yossi

Kenan menatapku,Aku sedikit salah tingkah.

"Sepertinya Aku lupa memasukan gula"ucapku

Yossi menggelengkan kepala,"Benar-benar tidak bisa di harapkan jika masuk dapur"gerutunya sembari berjalan meninggalkan meja makan.

"Sorry"kataku lirih.

"Are you oke?"lanjutku bertanya pada Kenan.

"Hmm sedikit terkejut"jawabnya

Aku tersenyum lagi,sungguh!Aku benar-benar tidak sengaja.

Kenan Pov

"Sampai sini saja"ucap Aruna

"Kamu yakin?"tanyaku memastikan

Aruna menganggukan kepala,"Aku bisa jalan kaki atau naik taksi"jawabnya

"Ini masih lumayan jauh loh Na"

"Tidak apa-apa,Aku tidak ingin ada orang yang melihat Kita bersama"

Aku mengangguk,mengerti dengan apa yang tengah Aruna fikirkan.

"Makasih yaa"ucapnya

Aku mengangguk,lalu sedikit menarik tangannya lalu mencium kedua pipi,kening dan bibir Aruna sekilas.

"Hati-hati,semangat kerjanya"ucapku

Aruna tersenyum,lalu Dia keluar dari mobil.Aku tidak akan pergi sebelum memastikan Aruna sampai kantornya dengan selamat.

Aruna Pov

Sesampainya di meja kerja,Aku menaruh tas dan pergi ke pantri,untuk menyeduh minuman hangat.

"Pagi Aruna"

"Pagi Ren"

"Hari ini ada meeting dadakan"ucap Rendra

Aku terkejut,"perusahaan Kita dengan perusahaan besar milik Pak Kenan"lanjutnya

"Meeting apa?bukankah semua laporan saham sudah di bahas ketika meeting akhir bulan lalu?"tanyaku

"Entahlah,yang Aku dengar kerjasama perusahaan Kita sukses,Kita menang tender lagi,terus perusahaan milik Pak Kenan akan menyuntikkan dana lagi"tutur Rendra.

"Benarkah?"tanyaku dalam hati

"Kenapa Kenan begitu loyal dengan perusahaan ini?"

"Na"

"Oh iya"

"Mau buat teh atau kopi?"tanya Rendra

"Biar sekalian Aku buatkan"

"Ah tidak usah Ren,Aku bisa menyeduh sendiri"jawabku.

                                   ***

Aku terkejut ketika lift terbuka ada sosok Kenan dan Willy,kemudian keduanya masuk ke dalam lift bersama beberapa karyawan perusahaan tempatku bekerja.Jadi apa yang di katakan oleh Rendra memang benar.

"Selamat siang Pak"sapa salah satu karyawan.

"Siang"balasnya

Kenan menatapku,Aku menundukan kepala seketika.

Ting!

Pintu lift terbuka,beberapa karyawan keluar,dan tertinggalah Aku bersama Kenan dan Willy saat ini.

Aku menarik nafas dalam,mencoba tenang menutup kegugupanku saat ini.

"Sudah makan siang?"tanya Kenan

"Ah"

"Jangan gugup seperti itu,hanya ada Kita bertiga"ucap Kenan

Willy tersenyum,"Maaf,ini di kantor,Kamu harus bisa profesional"balasku

"Itu jika ada di depan bosmu"kata Kenan

Aku menggelengkan kepala,sembari berdoa agar pintu lifr segera terbuka.

To be continue,,,

The Summer HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang