Bab 32

92 28 5
                                    

Aruna Pov

Aku dan Kenan sudah pergi dari rumah sakit,setelah beberapa menit Kami sempat berdebat.Aku rasa tidak baik jika Inggrid di biarkan sendiri setelah Kenan menghubungi keluarganya,tapi pria itu tetap bersih keras untuk segera pergi dari rumah sakit.

"Kita sudah cukup menolong Dia sampai disini,keluarganya akan segera datang dan biarkan mereka yang mengurusnya"ucap Kenan

Aku sedikit kecewa,tapi Aku juga harus menghargai Kenan.Posisi Kenan tidak sepenuhnya salah,Dia melakukan hal itu karena rasa kecewa dan luka yang di terimanya saat bersama Inggrid.

"Keadaan Inggrid bagaimana sekarang?"tanyaku

Kenan menatapku,lalu memberikan minuman kemasan untukku.

"Minumlah"ucapnya

"Apa Kamu benar-benar tidak mencemaskan Dia?"tanyaku lagi.

"Dia baik,sudah ada keluarganya.Jadi Kamu tidak perlu mencemaskan"jawab Kenan

"Tetap saja,yang Aku lihat Inggrid begitu rapuh,selain kondisinya yang tengah hamil,Inggrid juga mengalami sedikit kekerasan pada mentalnya"ucapku

Kenan menghela nafas kasar,hingga Aku bisa menilai jika pria itu tidak suka dengan kalimat yang Aku ucapkan.

"Sebelum mental Dia sakit dan terluka,Dia lebih dulu menghancurkan mental perempuan lain"kata Kenan

Aku segera menatap Kenan lebih dalam,menuntut penjelasan lebih gamblang lagi padanya.

"Apa Kamu masih ingat malam itu?dimana Kamu menyaksikan Inggrid bersenggama dengan seorang pria?"lanjutnya bertanya.

Aku pun segera mengangguk sebagai jawabannya.

"Pria itu sudah berkeluarga,memiliki istri yang sangat cantik dan begitu patuh,mengabdikan sisa hidupnya untuk pria brengsek itu,rela mengubur mimpinya demi mewujudkan menjadi seorang istri yang berbakti"tuturnya

"Dan Inggrid dengan mudahnya masuk lalu menghancurkan mental perempuan itu,sekaligus menghancurkan mimpi seorang anak yang ingin memiliki keluarga utuh dan sempurna"lanjut Kenan.

Aku terkejut,namun Aku masih diam,Aku masih ingin mendengar kalimat selanjutnya dari Kenan.

"Dia pantas merasakan semuanya,hancur,luka secara bersamaan seperti sekarang Na"tuturnya

"Bahkan Dia juga pantas mendapatkan lebih dari semua ini"lanjutnya lagi.

Aku pun mengangguk lemah,sebuah pengertian dan maksud masuk ke dalam pemikiranku.

"Dia memang pantas mendapat sanksi sosial,tapi Dia juga manusia Ken,harus ada seseorang yang mendampingi dan memperhatikan mentalnya sebelum semuanya terlambat"balasku.

Kenan menatapku tajam,ada rasa marah dan tidak suka dari Dia.

"Apa Kamu marah denganku?"tanyaku

"Tidak,Kamu berhak menilai seperti itu karena Kamu calon seorang psikolog,jadi wajar"jawabnya.

"Bahkan Kamu memang harus menilai Inggrid dari sisi itu,artinya Kamu benar-benar menerapkan ilmu yang Kamu dapatkan dalam hidup"lanjutnya.

"Tapi sekarang Aku ingin berbicara dari sisi anak yang kecewa pada Ayahnya"ucapnya lagi.

"Maksudmu?"tanyaku

Kenan menatap langit,seolah Dia sedang benar-benar pasrah dengan keadaan.

"Pria yang menjadi selingkuhannya Inggrid adalah Papaku,dan wanita yang di buat menderita itu adalah Mama"ucapnya

Seketika jantungku berdetak cepat,Aku benar-benar terkejut saat mendengar kalimat menyedihkan itu dari seorang Kenan.

"Jadi-"

"Iyah,selain Inggrid mengkhianatiku,Dia juga merusak mimpiku"potong Kenan.

"Lantas bagaimana keadaan Tante Kinanti sekarang?"tanyaku

Kenan tersenyum,"Mama sedang berada di Belanda,di rumah orang tuanya.Aku menyuruhnya pergi kesana agar Dia mendapatkan hiburan"jawab Kenan

"Dia akan kembali saat sidang pertama perceraiannya"lanjut Kenan

Aku kembali terkejut,"Aku dan Mama sudah ikhlas,Kami sudah benar-benar lega sekarang.Bahkan Aku sudah merangkai mimpi lain tanpa melibatkan Papa juga Inggrid dalam hidupku"tutur Kenan

Aku tersenyum,Aku merasa bersyukur jika kondisi Kenan dan Tante Kinanti benar-benar baik.Mereka memang pantas bahagia,melanjutkan hidupnya tanpa ada bayang-bayang luka masalalu.

Tentang Inggrid,Dia memang salah.Tapi Dia juga berhak memperbaiki hidupnya kembali.

"Aku ingin melibatkanmu dalam mimpiku"ucap Kenan

"Aku akan tetap bersamamu,Kita akan menjadi sahabat sampai tua nanti"balasku

"Sahabat?"tanya Kenan

Aku mengangguk cepat,"Tapi Aku ingin lebih dari sekedar sahabat"ucap Kenan lagi.

"Hah"

"Aruna,tetap bersamaku,menua bersamaku,Kita mewujudkan mimpi-mimpi Kita bersama"ucapnya

"Kenan-"

"Tidak lucu jika Aku mengatakan kalimat cinta semacam anak sekolah Aruna,Aku sudah dewasa"potong Kenan

"Mulai hari ini Kita berkomitmen bagaimana?"lanjutnya

Aku masih terpaku,rasanya sangat takut mendefinisikan kalimat yang Kenan ucapkan.

Detik berikutnya,Kenan menarik tengkukku,Dia mencium keningku cukup lama.

"Aku mencintaimu"ungkapnya

Aku tersenyum,selanjutnya Aku membalasnya dengan menganggukan kepala.Pria itu tersenyum,kembali menarikku dan membawaku ke dalam pelukannya.

To be continue,,,

The Summer HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang