4- Antara Jiwa dan Raga

629 141 49
                                    

Terlalu banyak hal yang tak bisa dipahami di dunia ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlalu banyak hal yang tak bisa dipahami di dunia ini.
***

Gadis itu tersentak. Matanya terbuka lebar dan langsung bertatapan dengan langit biru di atas sana. Jikara bangkit, melirik keadaan sekitar yang begitu ramai. Kernyitan muncul di dahi saat sebuah pikiran melintas di benaknya.

Bukankah sebelumnya ia sempat jatuh dari motor?
Lalu, tubuhnya dihantam kendaraan lain dari arah berlawanan, tepatnya yang muncul di tikungan.

Ingatan kejadian sebelumnya kembali terlintas. Jikara seketika terkejut dan memeriksa tubuhnya. Namun, mengapa tak ada luka sedikit pun? Bahkan kaos putih dan celana jeans-nya masih begitu bersih.

Apakah dirinya tadi bermimpi? Atau sekarang sedang berada dalam mimpi?

Sirine ambulan terdengar menakutkan disusul teriakan orang-orang yang meminta pertolongan. Jikara berdiri memutar tubuh untuk melihat sekelilingnya. Beberapa kendaraan beroda empat tampak hancur dan ada yang terbalik. Matanya kemudian tertuju pada matic putih milik ayahnya yang sudah tak berbentuk di dekat trotoar.

Tiba-tiba jantung Jikara berdetak tak karuan. Kalau itu benar-benar motor yang dibawanya, lalu kenapa dirinya baik-baik saja?

"Pak tolong anak ini dulu pak!"

"Dia terluka parah."

Jikara memperhatikan lelaki paruh baya yang sedang memangku seorang korban. Ada petugas medis yang tengah memeriksa napas dan denyut nadinya.

Penasaran, Jikara melangkah mendekati kerumunan. Ia menoleh pada seorang gadis remaja yang mengintip takut-takut. "De, ini ... sebenarnya apa yang terjadi?"

Pertanyaannya mengudara karena yang ditanya mengabaikannya, malah mundur dan pergi, tampak tak sanggup melihat korban.

Jikara mengernyit. Ia rasa suaranya cukup keras tadi. Mengedikan bahu, gadis itu mendekat kemudian tertegun melihat pakaian yang dikenakan sang korban. Celana dan bajunya ... Jikara langsung melirik apa yang ia pakai.

Menggeleng, ia kembali melangkah agar dapat melihat sosok yang membuatnya begitu penasaran.

Tepat setelah itu, ia dibuat limbung melihat wajah penuh darah yang begitu Jikara kenali. Gadis itu menggeleng keras, berusaha menyangkal.

Tidak mungkin!

Dirinya jelas masih sangat sehat, bahkan tidak memiliki luka sedikit pun lalu kenapa ...

Jikara menyentuh kepalanya saat sebuah bayangan kembali menyerang. Tepatnya ketika ia terlempar ke tengah jalan hingga tangan dan kepalanya terluka, disusul dengan suara klakson serta pekikan yang membuat tubuhnya kembali terlempar. Jikara bahkan sempat merasakan sakit yang amat dahsyat ketika sesuatu dari badannya terenggut.

Setelah itu, Jikara tak ingat apa pun sampai kemudian ia terbangun dalam keadaan tergeletak dan tidak ada yang memedulikannya.

"Sudah dihubungi keluarganya pak?"

JIWA JIKARA✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang