𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟒.🥀 𝐊𝐞𝐧𝐜𝐚𝐧?

2.3K 74 2
                                    

Double up nih gaess soalnya kalau dipisah gak enak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Double up nih gaess soalnya kalau dipisah gak enak

Selamat membaca..

Sending hug for you🤗


🌹


Tapi Calvin menepik itu semua, gadis yang sekarang sering bersamanya ini adalah gadis baik bukan gadis cacat moral seperti yang polisi itu katakan. Calvin bahkan melihat sendiri kebaikan yang Ella lakukan, tak pernah ia mendapati Ella berbuat sesuatu yang sangat tercela karena selama ini Calvin memperhatikan gadis itu dalam diam tanpa sepengatahuannya.

Ya walaupun gadis itu menganggap Calvin tidak selalu ada disisinya tapi tanpa Ella sadari ia selalu berada disisinya, memperhatikannya, apapun yang Ella lakukan ia pasti tahu. Calvin juga memasang kamera tersembunyi di apartemen Ella.

Bukan untuk berbuat mesum kepada Ella, tapi ia memasang itu untuk mengontrol dan untuk mengetahui apa yang Ella lakukan karena memastikan gadis itu baik-baik saja adalah perkerjaannya. Tapi Calvin melakukan lebih dari itu, bagi Calvin memastikan Ella baik-baik saja adalah tujuan hidupnya..

Calvin selalu merasa khawatir jika ia tidak dapat mengetahui kondisi Ella, seperti sekarang. Rapat dadakan ini membuatnya kesulitan mengontrol Ella. Tak jarang ia mendapat panggilan rapat dadakan seperti ini. Sekarang rapat sudah berakhir tepat pada jam 2 siang, dari tadi malam pria itu tidak menghubungi Ella, dan dari tadi pagi ia tidak mengontrol keberadaannya.

Setelah selesai rapat, yang pertama kali Calvin lakukan adalah menelpon Ella. Calvin meraih ponselnya dan menekan nomer Ella, tanpa kesusahan mencarinya karena nomer Ella bahkan telah memiliki ruang khusus di ponselnya.

"Hallo El? Kau baik-baik saja?" tanya Calvin di detik pertama telepon diangkat oleh Ella.

Ella terdengar tertawa geli di ujung sana mendengar Calvin yang seolah tak ingin menunggu.

"Kenapa kau tertawa?" Senyuman lebar terpancar di bibir Calvin, apakah dirinya melakukan sesuatu hal yang konyol?

"Tidak apa Vin," kata Ella, tapi gadis itu masih tertawa dan menyembunyikannya. "Aku baik-baik saja. Kemana saja kau? Kau tidak menghubungiku seharian?!" tanya Ella di sebrang sana tawanya habis dan sekarang ia terdengar sedikit merajuk.

Gadis ini punya sifat manja yang membuat Calvin gemas pada Ella. Senyuman Calvin masih belum pudar pria itu sangat bahagia mendengar suara Ella.

"Aku ada rapat dadakan dari tadi pagi dan baru saja selesai. Aku tidak sempat menghubungimu. Dan sekarang bersiaplah aku akan menjemputmu jam 4 kita akan pergi!" perintah Calvin, ada tawa di dalamnya.

𝐈'𝐦 𝐘𝐨𝐮𝐫 𝐏𝐬𝐲𝐜𝐡𝐨 (𝐄𝐧𝐝)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang