𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟑𝟐.🥀 𝐊𝐞𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐓𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐀𝐥𝐟𝐢𝐚𝐧

1K 39 0
                                    

Haiii gaess selamat membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haiii gaess selamat membaca!

Semoga kalian ngerti jalan ceritanya🥹🫶🏻


🌹


Sejak kejadian malam itu Lucas tak lagi mengurung Ella di dalam kamar. Sepertinya tuhan benar-benar mengabukan keinginan gadis itu tadi malam. Sekarang Lucas mebolehkannya keluar menelusuri villa kediaman pria itu. Ella tampak bahagia, karena ia tak lagi dikurung dikamar yang membuatnya merasa sangat bosan dan tak tau harus berbuat apa.

Lucas hanya mengatakan pada Ella bahwa ia tidak boleh kabur dari villa ini karena ia sudah berjanji menyerahkan dirinya untuk disiksa Lucas agar gadis itu bisa memaafkan dirinya dan agar Lucas bisa membalaskan dendamnya. Disiksa dalam kata lain pastinya.

Ella tak mempermasalahkan itu toh ia juga tidak bisa kabur dari villa ini karena penjagaan yang ketat serta pagar tinggi yang mengelilingi villa yang sangat futuristik ini tak akan bisa membuatnya kabur dengan mudah. Mungkin jika Ella ingin kabur maka ia harus melompat ke laut didepan sana, karena hanya laut itulah yang tidak dikelilingi pagar tinggi. Dan Ella tak akan pernah melakukannya pastinya, karena ia trauma tenggelam.

Gadis itu mengelilingi villa Lucas dengan bahagia dan rasa ingin tau, villanya benar-benar indah dan nyaman untuk ditinggali. Dan tebakannya tentang villa ini benar kalau villa ini berlokasi di pervilaan elit pinggir kota yang berbatasan langsung dengan laut. Lucas benar-benar pria yang sangat kaya raya, pikir Ella. Karena pervilaan disini hanya milik orang-orang yang berduit saja, melihat dari lokasi dan bangunan villa sudah terlihat harganya pasti sangat fantastis.

Setelah puas mengelilingi villa indah dan modern ini Lucas mengajak Ella makan siang bersama di tempat makan yang sudah dipersiapkannya di depan villa itu, menghadap ke arah laut. Disana terdapat meja dan dua pasang kursi yang berhadapan membuatnya terlihat begitu romantis.

Lucas dan Ella akhirnya makan bersama. Walau masih ada rasa malu di dirinya karena kejadian tadi malam. Tapi Ella mencoba menyingkirkan rasa malu itu dan fokus pada makannya.

"Kau sepertinya tidak butuh obat depresi itu lagi," kata Lucas menatap Ella yang sedang makan. Ada senyum dimatanya walau bukan dibibir.

"Emm.. Aku rasa juga begitu." Ella menyetujuinya. "Karena selama ini kau yang membuatku depresi dan sekarang aku tidak merasa depresi berada didekatmu. Aku sudah terbiasa," lanjut Ella sembari tersenyum jahil menatap Lucas.

"Kau tidak takut lagi padaku?" Tanya Lucas tajam menelusur.

"Takut.. Jika kau menusuk dan menyayat nyayat tubuhku."

Lucas tertawa kecil mendengarnya. Sekarang Ella tidak merasa takut dengan Lucas seperti dulu. Walau Lucas masih sering bersikap dingin dan kejam, tapi gadis itu tau Lucas tak akan menyakitinya lagi. Lucas memang psycho tapi ia tak pernah ingin menjadi seorang psycho. Lucas terpaksa menjadi psycho karena penyakitnya.

𝐈'𝐦 𝐘𝐨𝐮𝐫 𝐏𝐬𝐲𝐜𝐡𝐨 (𝐄𝐧𝐝)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang