((Warning 18+) Update setiap Senin dan Jum'at)
Menceritakan seorang gadis bernama Ella yang tersadar dari koma tanpa bisa mengingat apapun. Sebatang kara dan sendirian membuatnya depresi. Apalagi setelah mengetahui kalau dirinya adalah incaran seora...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lucas pulih dengan cepat. Hanya dalam waktu 3 hari pria itu sudah diperbolehkan dokter untuk pulang. Seluruh ditubuhnya sudah dilepas. Dan semua itu membuat Sharen bahagia melihat perkembangan Lucas yang luar biasa.
Lucas akhirnya pulang, pria itu kembali ke villa kediamannya. Sharen mengantarnya, dan setelah itu Sharen kembali ke apartemen tempat tinggal Ella karena besok gadis itu akan pulang ke Jakarta.
Sebenarnya Lucas meminta Sharen untuk menginap di villanya. Tapi Sharen menolak karena gadis itu harus membereskan apartemen sebelum ia pergi. Dan membawa beberapa perlengkapan yang ia butuhkan untuk kembali ke Jakarta.
Sekarang Sharen di apartemen sendirian, gadis itu meberekan semua barang di apartemen tersebut. Lalu menyiapkan beberapa baju untuk dibawanya, siapa tau ia memerlukannya.
Tiba-tiba ponselnya bergetar, Sharen pensel itu, terlihat Lucas mengirim pesan.
"Aku akan menjemputmu besok pagi."
"Oke Lucas, terimakasih."
Hanya pesan itu yang diberikan Lucas tidak ada yang lain dan gadis itu tidak memepermasalahkannya. Sekarang Sharen merasa lapar, gadis itu belum makan malam. Sharen akhirnya memutuskan untuk memasak dengan bahan-bahan makanan yang tersisa di kulkas.
Setelah semua barang bawaannya siap, gadis itu melangkah kedapur dan memulai masak. Namun ditengah kegiatan masaknya tiba-tiba...
BRAKKK
Terdengar suara benda terjatuh membuat Sharen berjengkit kaget. Penasaran, gadis itu pun melangkah mendekati suara tersebut.
Sharen melangkah menuju ke balkon tempat suara itu berasal dan betapa kagetnya ia menemukan siapa gerangan pembuat suara itu.
"Lucass!!"
Mata Sharen membelalakkan melihat Lucas masuk dari jendela apartemennya yang berada di lantai 9.
"Hai!" Sapa Lucas santai. Pria itu kemudian melangkah memasuki apartemen.
"Lucas kau tidak boleh melakukannya. Kau baru saja keluar dari rumah sakit!" Sharen hampir menjerit karena khawatir.
"Tenanglah Sharen. Ini hal yang mudah, dan lagipula aku sudah sembuh," jawab Lucas tak memperdulikan kekhawatiran Sharen. "Aku mau menginap disini. Agar mudah mengantarmu besok," lanjut Lucas tanpa jeda.
"Menginap?" tanya Sharen dengan kening yg berkerut.
"Tak apakan? Ya.. walaupun aku sangat membenci apartemen ini," ucap Lucas dengan mata kesal menelusuri apartemen tempat berlangsungnya pembunuhan ibunya itu.
