Bagian 17

2.2K 102 0
                                    

Sore hari di kamar Arkan dan Aiza.

" Kak beneran kita pindah sekarang ". Tanya aiza, sambil mengemasi baju arkan dan dirinya.

" Iya sayang kenapa emang nya". Ucap Arkan yang berada tidak jauh dari nya.

" Ya gak kenapa - napa sih, tapi gak kecepetan apa ".

" Engak sayang, kan besok kita harus sudah masuk kuliah, kakak gak mau kalau nanti kamu kecapean beres- beres nya". Ucap Arkan sambil mendekati Aiza.

" Gak kok kak gak akan cape".

Arkan tak menangapi ucapan Aiza dia malah fokus pada wajah Aiza.

" K-kenapa kak kok natap nya kaya gitu". Gugup aiza ketika menyadari ditatap dalam oleh Arkan.

" Gak kenapa-napa, aku baru nyadar  kalau istri ku begitu cantik". Goda Arkan.

Bluss pipi aiza memerah." Ish apaan sih, jangan natap aiza kaya gitu aku malu ".

" Kenapa malu hm".

" Y-ya Poko nya jangan natap kaya gitu".

" Lah kenapa emang nya, gak ada yang salah kok ". Ucap Arkan mendekati wajah Aiza.

" S-salah lah". Ucap aiza memundurkan kepalanya, sambil mendorong tubuh Arkan.

" Hah, salah dari mana nya sayang". Ucap Arkan, masih dengan posisi yang sama, meskipun Aiza berusaha mendorong tubuh nya.

" Ish kak jangan kaya gini iih, aku takut di tatapan ke gitu, kakak kaya mau makan aku aja". Rajuk Aiza masih berusaha mendorong Arkan.

" Makan kamu? ya sudah sini aku makan kamu". Goda Arkan menarik tangan Aiza yang berada di dadanya, kemudian menarik nya supaya mendekat pada dirinya.

" E-eh iih kak awas ah". Ucap aiza mendorong tubuh Arkan kuat, setelah berhasil melepas kan diri dari arkan, lalu dia berdiri hendak pergi tapi sebelum itu Arkan terlebih dahulu menarik nya hingga terjatuh di atas pangkuan nya.

" Astagfirullah!".

" Mau kemana hm". Ucap Arkan lembut kemudian memeluk pinggang Aiza yang berada di pangkuan nya.

" K-kak".

" Dalem sayang". Serak arkan, sambil menyembunyikan kepalanya di ceruk leher milik Aiza. Lalu menghirup aroma stroberi di leher nya.

Blus pipi aiza kembali memerah.

" J-jangan gini kak". Gugup aiza sambil meneguk ludahnya susah dan membuat jantung nya berdetak cepat.

" Kenapa hm".

" Yalloh Aiza bisa-bisa mati kalau gini terus, gak tau apa Aiza deg degan begini, kalau bukan suami udah aku semekdon dia". Bantin aiza.

" Em lepas ya kak ".

" Gak mau".

sedang kan Aiza membuang nafas nya pasrah.

" O iya kak Aiza mau tanya boleh". Ucap aiza serius.

" Boleh sayang ku, mau nanya apa". Ucap Arkan tanpa merubah posisi nya.

Deg.

" Yalloh kenapa dengan kak Arkan kok dia berubah gini sih". Batin aiza.

" Mau nanya apa sayang, kok malah diem". Ucap Arkan beralih menatap Aiza yang sedang terbegong kemudian dia mencium pipi aiza, supaya sadar.

Cup.

" Eh astagfirullah".

" Malah bengong, mau tanya apa sayang hm". Ucap Arkan sambil mengusap pipi halus Aiza.

ARKAN AIZA ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang