Bagian 4

1.8K 73 0
                                    

Setelah mereka sampai di lapangan basket, mereka mengedarkan pandangannya mencari tempat duduk, tetapi malah penuh.

"Gila, banyak bener yang liat". Ucap Aiza, sambil menatap para mahasiswa/siswi yang sudah memenuhi kursi lapangan tersebut.

"Iya bener banyak banget". Jawab zarha.

"Ya sudah kalo gitu kita balik aja yu". Ucap Aiza membalikkan tubuh nya untuk keluar.

"Eeh za Lo gimana sih, kita kan kesini mau liat mereka ". Cegat Anya menarik tangan Aiza yang akan keluar, sambil menunjuk tengah lapangan.

"Ah males an tuh liat, kita mau duduk dimana".

"Iih ya udah kita di sini aja".

"Sambil ber___" . Ucapan Aiza belum aja selesai tiba - tiba ada bola yang melayang menuju ke arah Anya dan tepat mengenai kepalanya.

"AWAS AN". Ucap aiza.

Duk..

"Aargh, Hish, S-a-k-it ". Ringis Anya sambil memengang kepala nya setelah nya dia jatuh pingasan.

"E-eh astagfirullah!".

Dengan sigap Aiza dan zahra menopang tubuh Anya yang akan terjatuh untung anya berada di tengah mereka.

"Ya Alloh An!". Ujar Zahra panik begitu pun sama dengan Aiza, ikut panik .

Dan seketika para mahasiswa/siswi yang berada di sana langsung menoleh melihat kearah mereka.

"Aduh". Lirih Arfi berlari menghampiri mereka, ya Arfi lah yang telah melempar bola tersebut dengan tidak segaja dan tepat mengenai kepala Anya.

"Aduh maaf ya, aku tak segaja". Ucap Arfi setelah sampai di hadapan mereka.

Seketika Zahra dan Aiza melihat ke arah nya.

"Kalau gak bisa mainin basket, jangan main lah, jadi temen aku yang kena sasaran bola nya, nih liat sampai pingsan begini". Ujar Aiza marah.

"Ma-af, saya tidak sengaja sini biar saya yang bawa ke UKS". Jawab nya berjongkok dan hendak meraih tubuh Anya, dari Zahra dan diri nya.

"Gak usah! ".

"Maaf".

" Maaf - maaf, maka nya ka___". Ucapan Aiza, belum aja selesai malah di potong duluan oleh zahra.

"Udah lah za, bukan waktu nya untuk ngomel!, maafin temen aku ya kak ". Ujar zahra kepada Arfi.

"Tapi kan Ra dia it___".

" Sudah aiza, jangan banyak ngomong, mending kita cepetan  bawa Anya ke UKS ". Potong Zahra tajam sambil mencoba membopong tubuh Anya di bantu Aiza.

"Ya, sudah, ayo" . ujar aiza, dengan muka kesel nya, Sambil mencoba membantu zahra membopong tubuh Anya.

" Mendingan biar saya aja, Kalian gak akan kuat membopong nya". Ujar Arfi menawarkan nya kembali.

"Tidak usah, biar kita saja, maaf bukan mahram nya kak".

"Oh, ma-af, ya sudah, kalian tolong bantu mereka". Ucap Arfi ke pada  siswi, yang berada dekat dengan mereka.

Setelah nya, siswi yang berada dekat mereka dengan sigap membatu Aiza dan zahra membopong tubuh anya menuju UKS.

"Gimana Lo si fi, kok bisa sih Lo ngelempar bola ke arah siswi itu". Ujar Panji yang berada di sebelah nya bersama radit, Arkan dan teman - teman nya.

"Iya kenapa si Lo fi, jadikan mengenai kepala siswi itu". Ujar radit

"Sudah-sudah, mendingan kita ke UKS liat siswi itu". Ujar Mirza menengahi.

"Terus tadingan basket nya gimana dong ini". Ujar radit.

"Gak penting". Jawab Arkan dingin.

"Bener, sekarang yang terpenting siswi itu". Ujar panji.

"Ya sudah ayo, gue takut terjadi sesuatu sama dia". Ujar Arfi khawatir.

"Hm, mendingan kita sholat Dzuhur dulu keburu abis waktunya". Ucap Arkan ketika melihat jam di tangan nya dengan nada dingin, dan di angguki oleh yang lain nya, Setelah itu mereka berlalu ke mesjid yang berada di kampus, sesudah sholat mereka bergegas menuju UKS.

Sedang kan vanya yang melihat dan mendengar ucapan mereka, sangat tidak suka dengan tingkah mereka yang mengkhawatir siswi tersebut.

"Iis kenapa sih, Arkan dan mereka malah mengkhawatir kan dan mau me lihat siswi itu ". Ucap Vanya dengan nada jengkel dan tidak suka nya.

"Lah van, emang nya kenapa sih. wajar lah, Arkan dan yang lain mengkhawatirkan nya, kan udah seharus nya menghawatirkan siswi itu. Ujar liora

"Iya bener van, apa kata liora, kan gak ada salah nya, Arkan dan mereka mengkhawatirkan siswi itu. Ucap Kiara setuju dengan ucapan liora

"Apaan sih, Lo berdua malah mendukung mereka ". Ucap Vanya dengan muka marah dan tidak suka nya, Sambil menatap mereka berdua 

"Bukan begitu van, tapi kan-". Ujar liora belum sempat menyelesaikan ucapan nya, tapi vanya malah berlalu dari hadapan mereka.

"Eh eh Vanya Lo MAU KEMANA!".

"Tau ah, gue mau nyusul Arkan,takut di deketin oleh siswi disana. Jawab nya tanpa mau melirik mereka.

"Huh ya Alloh, si Vanya sampe segitu nya, pusing gue sama kelakuan dia li". Ujar Kiara kepada liora, sambil menghela nafas dan menggelengkan kepalanya dengan menatap Vanya yang berlalu meninggalkan keduanya.

"Entah lah kia, gue juga pusing sama dia. sifat keras kepalanya itu ampun". Jawab liora sambil menepuk jidat nya.

"Heem bener banget, dah lah ayo kita susul dia ke sana". Ujar Kiara dan di angguki oleh liora.

"Iya ayo, takut nya dia bertingkah aneh disana". Ucap liora sambil berlari dengan kiara keluar dari lapangan, menyusul Vanya yang akan menyusul Arkan.

Jangan lupa comen dan vote 💜

Semoga selalu bersyukur dan bahagia, ingat utaman dulu ibadah nya ya:)

makasih ☺️☺️

ARKAN AIZA ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang