Sedangkan di halte kampus, Aiza, masih menunggu Abang nya. yang akan menjemput dirinya.
"Ah dari pada nungguin Abang lama, mendingan aku cari jajanan aja dulu". Ucap Aiza kepada dirinya.
Ketika sedang mencari jajanan. Aiza melihat di ujung jalan, ada seorang gadis berhijab, terlihat seumuran anak SMA, Yang sedang di ganggu oleh 2 orang preman, langsung saja dia berlari menghampiri mereka.
"WOY!, ngapain Lo berdua gangguin dia". Teriak Aiza, seketika gadis berhijab dan kedua preman tersebut menengok ke arah nya.
"Wah, ada cewe cantik lagi nih, yang mau main bersama kita". Goda salah satu dari preman tersebut.
"Yoi, jadi kita gak usah rebutan deh, Hay cewe cantik, mau ikut kita juga". Ujar yang satu nya, sambil mendekati dan mengodanya.
"Idih ogah!, ikut om om jelek kaya kalian". jawab aiza, sambil menatap mereka jijik.
"Alah gak usah sok jual mahal kamu, kalau mau ikut sama kita, ngomong aja gak usah malu-malu". Jawab preman yang memakai baju robek-robek, ala preman, warna hitam.
"Idih geer banget, lo om om jelek, ayo kalau berani lawan gue". ucap Aiza sambil mengepal kan tangan nya.
"Wah nantangin ni cewe bro, ayo kita hajar dia". Ujar preman yang memakai baju robek- robek, ala preman yang berwarna biru Dongker, Seketika gadis yang berada dekat dengan preman tersebut, Berlari ke arah aiza.
"iya gue nantangin. ayo sini lawan gue". Ucap aiza sambil menarik gadis yang berlari ke arah nya, dan membawa nya menuju kebelakang tubuh nya.
"Wah! Berani juga Lo gadis manis, gak takut Lo, sama kita berdua". Ujar preman yang memakai baju hitam. sambil tersenyum meremehkan.
"Haha, gue, takut sama Lo berdua, gak lah, ayo sini lawan gue". Tantang nya.
"Ooh...oke ayo manis, jangan nangis kalau kalah ya". ucap preman yang memakai baju biru mendekatinya.
"What, nangis, gak ada yang nama nya nangis, di dalam kamus gue, hanya gara-gara berantem sama Lo berdua, Kamu tungguin disini jangan kemana - mana oke, aku mau kasih pelajaran buat om om jelek kaya mereka itu". Ucap aiza kepada gadis itu, sambil tersenyum dan di angguki oleh wanita tersebut.
"Hati-hati kak". Ucap gadis itu dan di angguki oleh dirinya.
" Bismilah, ya Alloh bantu Aiza melawan mereka". Ujar Aiza memohon bantuan kepada rabb nya, sambil mendekat ke pereman tersebut.
Lalu Aiza segera menghajar kedua preman tersebut, bugh...bugh..bugh Aiza menghajar keduanya, dengan gerakan yang sangat lihai. Aiza menghindari pukulan dari keduanya, meskipun dia memakai pakaian gamis. Dan beberapa menit kemudian, Aiza telah berhasil mengalah kan kedua preman tersebut, dengan baik, meskipun terkena satu serangan, yang mengenai lengan kirinya. Karena mendapat serangan dari salah satu preman tersebut, alhasil Aiza terdorong dan terluka di daerah pelipis nya. karena Terbentur besi yang agak tajam yang mengakibat kan dirinya terluka untung nya Aiza jago beladiri, jadi bisa menghindar dari serangan lain nya, Aiza sudah mempunyai sabuk hitam ilmu bela diri nya, Dan seketika preman tersebut melarikan diri dari hadapan nya.
"WOY! malah kabur". Ucap aiza sedikit berteriak dan tertawa, Setelah itu wanita yang berada di belakang, tak terlalu jauh menghampiri dirinya.
"Kak, kamu tidak apa-apa ". Lirih gadis itu sambil bertanya dan khawatir.
"Hah! Tidak, aku baik-baik saja". Jawab aiza, sambil berbalik menatap nya.
"Astagfirullah halazim! Kak jidat kakak berdarah itu, gimana baik-baik saja". Lirih nya terkejut, ketika melihat Aiza terluka di daerah jidatnya.
"Oh, ini tidak apa-apa, cuman ke gores sedikit doang, tenang aja oke, gak usah panik gitu". Jawab aiza memengang luka nya, sambil tersenyum.
"Tapi kak, tetep saja itu luka, aku obatin ya, aku bawa Plester ini". Ujar gadis itu sambil menuntun Aiza. Untuk duduk, di bangku yang ada di sana. Dia mulai membersihkan luka dan memberikan Plester ke jidat Aiza.
"AW...hish". Ringis Aiza, karena merasakan sakit di pelipis nya.
"E-eh astagfirullah, sakit ya kak, maaf ya, gara-gara aku, kakak jadi kaya gini". Lirih Naya karena merasa bersalah.
"Hah! E-engak kok, makasih ya". Ucap aiza tersenyum, ketika gadis itu sudah mengobati jidat nya.
"Hiks...harus nya hiks..aku yang bilang makasih sama kakak. hiks.. yang sudah mau nolongin aku, kalau gak ada kakak, entah gimana nasib aku Hiks..hiks". Lirih gadis itu kepada Aiza, sambil menangis.
"Hey, sudah jangan menangis, ini semua sudah kewajiban aku sebagai manusia, harus menolong orang yang sedang berada dalam musibah kaya tadi, jadi sudah jangan menangis ya". Ucap aiza sambil menyeka air mata gadis itu.
"Oh iya, nama kakak siapa". Ucap Naya tiba-tiba.
"Ah iya, kenalin, nama aku Aiza Zahra tun nisa". Ucap aiza menyodorkan tangan nya, sambil tersenyum lalu memperkenalkan dirinya.
"Aku Naya Balqis zakeisha kak, nama kakak cantik ya, seperti orang nya". Jawab Naya sambil menerima uluran tangan Aiza dan membalas tersenyum kepadanya.
"Alhamdulilah termakasih, kamu dan nama nya, sama juga cantik". Ucap aiza sambil tersenyum.
"Haha alhamdulilah makasih juga ya kak". Jawab Naya tertawa dan di angguki oleh Aiza.
Tiba-tiba hp aiza berbunyi, segera saja Aiza mengambil hp nya yang berada di dalam tas, dan melihat nama Abang nya tertera di layar hp milik nya, langsung saja dia mengangkat telpon nya.
"Aduh". Gumam aiza menepuk jidatnya.
"Hallo assalamualaikum, Abang". Ucap aiza kepada Abang nya, di sebrang telepon.
"Walaikumsalam. kamu dimana dek, Abang sudah sampai di halte kampus kamu, dari tadi Abang nungguin, tapi kamu belum nongol juga". Tanya Azka khawatir di sebrang telepon.
"Hehe, maaf Abang, adek lupa kabarin, tadi Adek niat nya mau cari jajanan dulu, sebelum Abang datang, tapi gak jadi, karena gak ada yang Adek mau".
"Ish kamu ini, gimana sih dek, seharus nya kamu ngomong dulu sama Abang, jadi Abang gak khawatir kaya gini ". Ucap Azka sedikit kesal kepada Aiza.
"Iy-ya, maaf Abang, Adek beneran lupa". Takut aiza.
" Ya sudah, kamu di mana, biar Abang jemput kamu disana ".
"Aiza ada di dekat taman, yang berada di sekitaran kampus".
"Ya sudah, kamu tunggu di situ".
" Iya Abang, nanti kalau sudah sampai taman, Abang lihat kesebarang jalan, Adek lagi disana duduk ya".
"Hm". Dehem azka, lalu mematikan hp nya sepihak setelah nya di bergegas menuju adik nya tersebut.
" Maaf ya, oh ya kamu pulang nya kemana, biar kakak anterin, mau".
"Eh, tidak usah kak, makasih, Naya naik bus aja, tuh bus nya sudah ada, naya duluan ya kak, makasih banyak sudah mau nolongin Naya, semoga kita bisa ketemu kembali kak Aiza, asalamualaikum dadah". Ucap Naya sambil melambaikan tangan nya kepada aiza, setelah itu dia berlalu menaiki bus tersebut.
" Walaikumsalam, hati-hati". Ucap aiza sambil membalas lambaian tangan nya dan di angguki oleh naya.
Jangan lupa comen dan vote 💜
Semoga selalu bersyukur dan bahagia, ingat utamanin ibadah nya ya:)
makasih ☺️☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKAN AIZA ( On Going )
Teen FictionAssalamualaikum semuanya. Sebelum baca jangan lupa follow dulu akun nya ya🙏😁 Apa yang bakal kalian tanggapin dan pikirkan ketika? tiba-tiba kalian di jodoh kan, dengan seorang ketua BEM di kampus kalian, juga seorang cucu dari pondok pesantren be...