Bagian 38.

781 44 1
                                    

Happy reading....

Bismillahirrahmanirrahim.

Bruk.

" Hish...aws ". Ringgis Alya.

" Alya, menyingkirlah, punggung saya sakit ". Suara berat seseorang.

Seketika mata Alya terbelalak, dia menunduk menatap seseorang yang di tindih nya. Posisi mereka, si pria di bawah, sedang kan si wanita di atas dengan menyilang kan kedua tangan nya, jadi dada nya tidak langsung mengenai badan si pria.

" Astagfirullah hal'adzim ". Kaget Alya seketika dia langsung berdiri.

" Ma-maf, tuan ". Lirih Alya menunduk.

Si pria langsung berdiri sendiri, sambil memegang pinggang nya meringis.

" Hm ". Dehem Azka, ya pertubrukan tadi terjadi antara Azka dan Alya ketika mereka berbelok dengan arah berlawanan.

" Tu-tuan tidak a-apa-apa ". Gugup Alya menatap Azka.

" Punggung saya, sakit ". Cicit Azka jujur.

Alya terkejut dengan ucapan Azka yang sangat jujur. Baru kali ini dia bertemu dengan lelaki sejujur Azka, yang tidak gengsi sama sekali.
" Astaghfirullah hal'adzim, kalau begitu mari tuan, saya antar ke dokter takut nya terjadi sesuatu yang serius ". Ucap Alya kwatir.

" Tidak perlu, tolong telpon Arya suruh ke kamar saya ". Ucap Azka lalu berlalu begitu aja, menuju kamar nya. Alya mengangguk.

Setelah beberapa menit Alya menunggu Arya, di depan pintu kamar Azka, yang bersebelahan dengan kamar nya, akhirnya Arya datang juga.

" Assalamualaikum, Selamat malam nona Alya ". Ucap Arya menyapa Alya sambil membungkuk.

" Waalaikumsalam, Malam pak Arya, maaf menelpon bapak malam-malam begini, saya di suruh tuan Azka menelepon bapak ". Ucap Alya. Membungkuk.

" Tidak apa-apa nona, kalau boleh tahu kenapa tuan tidak menelpon saya secara langsung ". Tanya Arya.

" Begini pak ". Ucap Alya mulai menceritakan kejadian yang menimpa Azka dan dirinya.

" Begitu pak, cerita nya ". Lirih Alya cemberut.

" Kalau begitu, saya masuk nona, saya akan mengecek keadaan tuan ". Ucap Arya, Alya mengangguk, Arya masuk kedalam kamar Azka, tapi beberapa detik kemudian Arya keluar kembali.

Alya yang melihat Arya keluar kembali, mengerutkan alis nya bingung.

" Kenapa pak, kok bapak keluar lagi, apakah sudah memeriksa tuan Azka nya ". Tanya Alya.

" Maaf nona, tuan meminta anda ikut masuk ". Ucap Arya.

" Hah, saya ikut masuk ". Cengo Alya menunjuk dirinya.

" Iya, mari nona masuk ". Ucap Arya mempersilakan Alya masuk, Alya menurut.

Setelah sampai di depan pintu kamar yang di tempati Azka, Alya dan Arya segera memasuki nya. Disana Alya bisa melihat Azka yang sedang duduk di atas kasur nya.

" Tuan ". Panggil Arya, Azka menatap Arya dan Alya yang berada di hadapan nya.

" Arya apakah kamu bisa memijat ". Tanya Azka.

" Bisa tuan ".

" Tolong pijitin pinggang saya, pinggang saya sakit ".

" Baik tuan ".

" Alya, apakah kamu bisa memasak ". Tanya Azka, Kepada Alya yang sedang menunduk, seketika Alya mendongkang menatap Azka.

" Bisa tuan ". Ucap Alya.

ARKAN AIZA ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang