Seperti biasa Aiza sekarang sedang memasak di dapur, sedang kan Arkan dia kembali tertidur setelah sholat subuh, kata nya dia kecapean habis mengerjakan perkejaan yang begitu menumpuk.
Ketika asik mengaduk masakan, Aiza tersentak kaget ketika tiba-tiba ada sebuah tangan kekar yang melingkari perut ramping nya, dari belakang.
" Sayang ". Suara berat Arkan di telinga Aiza.
Deg.
" Astaghfirullah, mas ngagetin iih ". Ucap aiza, sambil mencubit tangan Arkan yang melingkari perut nya.
" Aws, sakit, sayang ". Ringis Arkan.
" Biarin, siapa suruh ngagetin ". Cuek Aiza tak perduli.
" Lepasin mas ". Lanjut aiza berusa melepas kan tangan Arkan yang berada di perut nya.
" Gak mau, biarin seperti ini ". Engan Arkan malah mempererat lilitan nya.
" Ya Alloh, mas gimana mau selesai masakan nya, kalau kamu kaya gini ".
" Biarin begini dulu ya, aku gak akan ngangu kamu kok ". Bisik Arkan.
" Huh ". Aiza menghela nafas nya berat, lalu membiarkan Arkan memeluk diri nya.
Beberapa menit kemudian masakan telah siap, meskipun agak kerepotan karena suami nya, yang tak melepas kan pelukan nya dari tadi.
" Mas ayo makan, lepas pelukan nya, aku mau nyiapin dulu makanan nya ". Ucap aiza, Arkan melepas kan pelukan nya, meskipun merasa berat, lalu dia beralih duduk di meja makan, menunggu sang istri menyiapkan makanan nya.
" Sayang, jalan-jalan yu ". Ajak Arkan di sela makan nya, karena hari ini hari Minggu.
" Kemana ". Tanya Aiza.
" Kamu mau nya kemana ".
" Kehati kamu, aja gimana ". Goda Aiza sambil tersenyum.
" Uhuk uhuk ". Tersedak Arkan, kaget dengan ngombalan pertama istri nya.
" Astaghfirullah mas, pelan-pelan ". Kwartir Aiza, sambil memberikan minum lalu Arkan menerima nya.
" Kamu bilang apa tadi ". Tanya Arkan setelah minum, sambil menatap sang istri dalam.
" Apa, bilang apa ". Polos Aiza.
" Kamu tadi bilang apa ".
" Gak bilang apa-apa ".
" Jangan pura-pura yang, kamu tadi bilang apa ". Ucap Arkan mendekati Aiza.
" Ma-mau, a-apa mas ". Gugup Aiza ketika Arkan mendekatkan wajah nya.
" Mau makan kamu ". Ucap Arkan menyeringai.
" Ja-jangan mas ". Was was Aiza, sambil berusaha mendorong dada Arkan.
" Kenapa hm ". Serak Arkan menahan tangan Aiza yang berada di dada nya, lalu mendekatkan wajah nya lebih dekat.
" Ma-mas ". Panggil Aiza gugup.
" Dalem, sayang ". Serak Arkan menatap wajah cantik Aiza yang gugup.
" Mas, awas iih ".
" Bhu hahaha ". Tawa Arkan pecah ketika melihat wajah memerah dan ketakutan sang istri yang sangat lucu.
" Lucu banget sih kamu ". Lanjut Arkan.
Cup
Arkan mencium bibir istri nya sekilas.
Deg.
Seketika Aiza mematung.
" Astaghfirullah ". Batin Aiza mematung.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKAN AIZA ( On Going )
Teen FictionAssalamualaikum semuanya. Sebelum baca jangan lupa follow dulu akun nya ya🙏😁 Apa yang bakal kalian tanggapin dan pikirkan ketika? tiba-tiba kalian di jodoh kan, dengan seorang ketua BEM di kampus kalian, juga seorang cucu dari pondok pesantren be...