Bagian 36

941 57 3
                                    

Happy reading....

Bismillahirrahmanirrahim.

Malam harinya.

" Sayang, mau ikut gak ". Tanya Arkan, menghampiri aiza yang sedang duduk di ruang keluarga, bersama nenek Khodijah dan umi Sarah.

" Kemana ". Jawab Aiza menatap Arkan, yang sudah rapih, dengan baju kaos hitam di padukan dengan kemeja marun, sarung hitam, Dan tak lupa peci hitam nya.

" Masyalloh, ganteng nya suami aku ini". Batin Aiza menatap Arkan dengan kagum.

" Pesantren".

" Sana sayang ikut, itung-itung jalan-jalan ". Suruh umi Sarah.

" Iya sayang ikut sana, tapi ingat Arkan jangan sampe cucu nenek hilang, jaga dia baik-baik ". Peringat nenek Khodijah.

" Siap laksanakan nyonya ". Ucap Arkan hormat, membuat mereka tertawa sambil menggeleng dengan tingkah konyol nya.

" Ayo sayang ". Ajak Arkan menyodorkan tangan nya, Aiza mengangguk menerima uluran tangan suami nya.

" Emh umi, nenek, Aiza sama mas Arkan pamit dulu ya ". Ijin Aiza mencium tangan kedua nya di ikuti Arkan. Dan di angguki keduanya.

" Hati-hati ". Ucap umi.

" Iya umi, assalamualaikum". Ucap Aiza dan Arkan sambil melangkah keluar.

" Waalaikumsalam". Ucap keduanya.

" Sarah, putra mu sudah mulai berubah ". Ucap nenek Khodijah kepada umi Sarah, setelah Arkan dan Aiza keluar.

" Iya ibu, alhamdulilah, tadinya aku gak percaya, Arkan menjadi Pribadi yang hangat kembali ". Ucap umi Sarah tersenyum.

" Syukurlah, Aiza wanita yang sangat baik, ibu percaya dia wanita yang bisa merubah Putra mu menjadi lebih baik lagi, ibu melihat bahwa putra mu itu sangat mencintai istrinya". Ucap ibu Khodijah, dan diangguki oleh umi Sarah.

***

" Mas ". Panggil Aiza menatap Arkan yang menggandeng tangan nya, entah mau diajak kemana.

" Hm ". Dehem Arkan tanpa menatap Aiza. Aiza di buat kesal karena Arkan cuman berdehem tanpa menatap nya.

" Mas ". Panggil Aiza lagi.

Arkan menghela nafas nya lalu berhenti.

" Kenapa hm ". Tanya Arkan menatap Aiza yang sedang menatap nya.

" Cape, mas ". Keluh Aiza.

" Cape, kenapa ". Tanya Arkan.

Aiza mendengus kesal.

" Mas, itu aku, masih sakit ". Cicit Aiza pelan, ya Aiza dari tadi mengikuti langkah besar Arkan sambil menahan rasa sakit.

Seketika Arkan membelalakkan matanya.

" Astaghfirullah hal'adzim, maaf sayang, aku lupa ". Panik Arkan.

" Sini aku gendong ". Tawar Arkan bersiap mau mengangkat tubuh Aiza.

" Eh, engak mas ". Tolak Aiza memundurkan badan nya.

Arkan menegakan badan nya ketika Aiza menolak untuk di gendong.

" Kenapa ".

ARKAN AIZA ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang