Happy reading...
"Nenek Alya pergi dulu ya, nenek jangan sampe ke capean ". Peringat Alya sesudah sampai di depan pintu, ketika dia hendak pergi menemani Azka ke Makasar.
" Ya sayang, kamu berapa lama disana ". Tanya nenek Ratih sambil memegang tangan sang cucu.
" Semingguan nek ". Jawab Alya.
" Ya sudah, hati-hati ya di sana nya, jaga diri kamu baik-baik, jangan lupa sholat, sarapan jangan sampe telat ya, kabarin nenek kalau udah sampai ". Nasihat nenek Ratih.
" Insyalloh nek, akan Alya ingat, nenek baik-baik ya disini, maafin Alya ya nek, seminggu ini gak bisa nemenin nenek ". Lirih Alya masih memegang tangan sang nenek.
" Gak papak sayang, kamu juga ini pergi untuk kerja, nenek cuman berpesan jaga diri kamu baik-baik selama disana ". Ucap nenek Ratih tersenyum mengusap bahu Alya lembut.
Mata Alya mulai berkaca-kaca.
" Nenek hisk.., Alya gak sanggup rasanya ninggalin nenek sendirian ". Isak Alya memeluk nenek Ratih erat. Nenek Ratih mengusap pundak sang cucu pelan.
" Ssut sudah, gak papak nenek akan baik-baik aja disini, sudah sana pergi, tuh liat, kesian yang nunggu ". Ucap nenek Ratih melepaskan pelukan sang cucu dan beralih menghapus air mata nya.
" Ya sudah, Alya pergi dulu ya, nenek jaga kesehatan ya, assalamualaikum ". Pamit Alya, mencium tangan nenek Ratih dan kening nya.
Nenek Ratih mengangguk.
" Iya, waalaikumsalam, hati-hati ". Ucap nenek Ratih mencium kening Alya lama, setelah nya Alya berlalu masuk kedalam mobil jemputan yang di perintah kan Azka.
Di dalam mobil.
" Pak, kita jemput dulu tuan Azka, apa gimana ". Tanya Alya di jok belakang.
" Tuan, sudah menunggu, di bandara nona ". Ucap Padli.
Alya sedikit terkejut dengan ucapan Padli. " Hah, oh sudah nunggu ya ". Lirih Alya, Padli mengangguk.
***
Setelah 30 menit di dalam mobil, akhirnya sampai juga di bandara internasional Soekarno-Hatta.
" Mari nona ". Ucap Padli sambil turun dari mobil, di ikuti Alya.
Alya melangkah menuju bagasi mobil, untuk menurunkan koper dan tas nya.
" Biar saya bantu nona ". Ucap Padli membuka bagasi mobil, lalu menurunkan koper dan tas milik Alya.
" Ah terimakasih banyak pak Padli, maaf merepotkan ". Ucap Alya.
" Tidak masalah nona ". Ucap Padli, sambil membawakan barang bawaan Alya.
" Itu tas nya, biar saya saja yang bawa". Ucap Alya.
" Tidak perlu nona, biar saya saja ". Tolak halus Padli.
" Tap___". Ucapan Alya terpotong, Padli langsung berlalu dari hadapan nya, tanpa menghiraukan ucapan Alya. Alya menatap cengo kepergian Padli. Lalu Alya menghela nafas nya sambil mengikuti langkah Padli.
Padli berhenti di depan Azka, yang sedang menunggu di kursi tunggu bandara.
" Maaf tuan, sudah menunggu lama ". Ucap Padli sambil menunduk. Alya yang melihat Padli menunduk ikut menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKAN AIZA ( On Going )
Teen FictionAssalamualaikum semuanya. Sebelum baca jangan lupa follow dulu akun nya ya🙏😁 Apa yang bakal kalian tanggapin dan pikirkan ketika? tiba-tiba kalian di jodoh kan, dengan seorang ketua BEM di kampus kalian, juga seorang cucu dari pondok pesantren be...