Bagian 35

949 63 6
                                    

Happy reading...

Bismillahirrahmanirrahim...

" Mas, mau bawa baju berapa ". Tanya Aiza yang sedang menyiapkan keperluan mereka untuk pergi ke Semarang pagi ini.

Arkan yang sedang fokus dengan berkas-berkas nya, seketika menatap sang istri yang memanggil nya, tapi cuma sekilas.

" Gak usah bawa sayang, nanti beli aja disana". Ucap Arkan fokus kembali kepada berkas nya.

Aiza sedikit tercengang dengan ucapan santai suami nya.

" Beli, mas bilang ". Tanya Aiza memastikan bahwa dia tidak salah dengar. Arkan mengangguk.

" Astagfirullah, gak ya mas aku mau bawa baju disini aja ". Tolak Aiza, enak saja suami nya ini bilang beli, emang nya gampang apa cari uang, pikir Aiza .

" Ya sudah kamu tinggal bawa, kalau mas masih ada disana, tadinya mas gak mau kamu ribet, ya tapi mau gimana lagi itu keinginan kamu ". Ucap Arkan santai sambil membereskan berkas-berkas nya untuk ia bawa. Aiza mengangguk.

" Gak kok, gak ribet ". Ucap Aiza kembali mengemasi barang-barang nya.

Arkan mengangguk, lalu mendekati sang istri yang sedang sibuk dengan barang-barang bawaan nya itu.

Grep.

Arkan memeluk pinggang Aiza yang membelakangi nya.

" Jangan banyak-banyak bawa baju nya sayang, kalau kurang tinggal beli aja disana ". Ucap Arkan masih memeluk Aiza.

" Iya mas, gak banyak kok, udah segini aja ". Ucap Aiza setelah selesai dengan pekerjaan nya. Lalu dia berbalik menghadap Arkan, Aiza mengalungkan tangannya di leher Arkan.

Arkan tersenyum menatap sang istri begitu pun Aiza.

" Mas ". Panggil Aiza menatap Arkan.

" Hm ". Dehem Arkan membalas tatapan nya.

" Kamu kok ganteng banget sih ". Keluh Aiza cemberut, sambil mengusap-usap wajah sang suami dengan tangan kanan, sedangkan tangan kiri masih melingkar di lehernya. Arkan tersenyum mendengar pujian dan tindakan sang istri, walau dengan muka kesalnya.

" Aku tahu, kalau aku ganteng, terus kenapa hm ". PD arkan.

" Ish Ya jangan ganteng-ganteng banget kenapa sih ". Cemberut Aiza memanyunkan bibir nya.

Arkan terkekeh, gemas dengan wajah cemberut sang istri.

" Iih kok malah ketawa sih ". Kesal Aiza berhenti mengusap-usap wajah Arkan.

Cup.

" Ya mau bagaimana mana lagi, udah rezeki nya aku ganteng ". Ucap Arkan gemas setelah mengecup bibir Aiza sekilas. Seketika Aiza melepaskan tangan nya dari leher Arkan dan sedikit memundurkan badan nya, tetapi tidak dibiarkan oleh Arkan.

Deg.

" Aduh jantung aku, kenapa baperan banget sih ". Batin Aiza menunduk, meskipun Arkan tidak melepaskan nya.

ARKAN AIZA ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang