Bagian 26

1.4K 79 5
                                    

"Eeugh". Lengkuh Aiza terbangun dari tidur nya, karena merasa sesek dengan pelukan sang suami yang begitu erat, dia melihat jam di dinding yang menunjukan pukul 3:00, Aiza melirik Arkan yang tertidur di samping nya, Aiza merubah tidur nya, menjadi menghadap sang suami, tanpa melepaskan pelukan suami nya, lalu aiza memperhatikan sang suami, yang begitu nyenyak dengan tidur nya.

" Masyalloh, imut tambah ganteng banget sih suami aku ". Gumam Aiza memerhatikan Arkan, sambil mengusap permukan wajah sang suami dengan lembut.

" Pantesan kak Vanya begitu menyukai mu mas ". Cemberut Aiza kesal, masih dengan mengelus wajah Arkan.

" Gak usah Cemberut gitu, muka nya ". Ucap Arkan dengan suara berat nya  dan mata yang masih terpejam.

" Eeh ". Kaget Aiza segera menjauh kan tangan nya dari wajah Arkan, serta menjauhkan badan nya.

Arkan yang tidak merasakan elusan serta badan istri nya yang menjauh, langsung membuka mata nya, lalu Arkan menarik Aiza kembali untuk di peluk nya, dan meletakan kembali tangan sang istri di atas wajah nya.

" Elusin lagi ". Ucap Arkan, Aiza  menurut polos sambil memerhatikan nya, Arkan tersenyum ketika sang istri kembali mengelus wajah nya.

" Cup ".

Arkan mengecup bibir Aiza sekilas, Aiza tersentak dengan prilakuan Arkan yang mengecup bibir nya tiba-tiba.

" Astagfirullah ". Kaget Aiza.

" Kenapa hm ". Ucap Arkan sambil memerhatikan wajah Aiza yang terkejut sangat lucu sekali.

" Aagh suaranya ya Alloh ". Batin Aiza.

" Ah ti-tidak ada ". Gugup Aiza malu sampai membuat wajah nya memerah, Arkan tersenyum ketika mendengar suara kegugupan dari sang istri, di tambah dengan wajah yang merah karena malu.

" Lepas mas, aku mau sholat ". Ucap aiza berusaha melepaskan lilitan tangan Arkan yang berada di atas perut nya, bukan nya melepas, Arkan malah semakin erat memeluk nya٫ di tambah dengan meletakan wajah nya di leher putih Aiza, dan dengan jahil nya Arkan malah menciumi leher Aiza dengan lembut.

" Ish geli mas, iih lepas ah ". Regek Aiza, masih berusaha melepaskan diri dari pelukan Arkan.

" Sebentar sayang, 5 menit ". Gumam Arkan, di leher Aiza masih dengan mengecupi nya.

" Gak mas, keburu habis waktu sholat nya ". Tolak Aiza.

" Mas ". Panggil Aiza.

" Hm ". Dehem Arkan.

" Mas iih lepas, geli tahu ".

Akhir nya pun Arkan mengalah  melepas kan Aiza dari pelukan nya, tapi sebelum itu Arkan berdoa seperti biasa.

"Bismillahirrahmanirrahim, allahumma ini as'aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa'alaih. Wa a'udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltahaa'alaih ".

Dan di tiup kan di atas ubun-ubun Aiza, di lanjut mencium kening nya lama, setelah nya membiarkan Aiza pergi menuju kamar mandi, sambil menunggu Aiza selesai berwudhu, Arkan menyiap kan peralat sholat untuk sang istri dan dirinya, setelah Aiza selesai, Arkan segera berwudhu, sesudah nya Arkan segera memakai baju beserta sarung nya lalu segera melaksanakan sholat tahajud bersama sang istri, setelah nya seperti biasa di lanjut dengan murojaah bersama.

" Mas aku mau setor hafalan yang kemarin ". Ucap aiza sambil memberikan Al-Qur'an nya kepada arkan, dan di terima oleh nya lalu Arkan menyimak bacaan nya.

" Masyalloh, makin pinter nya istriku ini". Ucap Arkan mengelus kepala Aiza, setelah selesai dengan bacaan nya.

" Aamiin ". Ucap aiza sambil tersenyum.

ARKAN AIZA ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang