Bagian 48

677 20 4
                                    

Happy reading....

Hay assalamualaikum semua apa kabarnya, alhamdulilah bisa up lagi semoga kalian suka 🤗🤗

Selamat membaca, jangan lupa vote bintang nya dulu ya hhee🙏😁😁

" Ar, za, sini! ". Panggil Dimas sedikit keras melambaikan tangan nya, ketika melihat Arkan dan aiza memasuki kafe. Yang di panggil segera menghampiri meja mereka.

" Apa kabar nih Gus ". Sapa syaki berdiri menjabat tangan Arkan.

" Alhamdulilah baik ustadz". Balas Arkan menjabat tangan syaki.

" haha ". Tawa kedua nya. Syaki duduk kembali.

" hai bro sehat ". Ucap Mirza menjabat tangan Arkan Sama dengan yang di lakukan syaki tadi.

"  alhamdulilah mir, Lo sediri sehat ". Balas Arkan menjabat tangan Mirza.

" alhamdulilah, gue juga sehat ". Jawab Mirza, di lanjut dengan yang lain nya.

" hai za, apa kabar kamu, kangen  ". Sapa Anya memeluk aiza.

" Alhamdulilah an baik, aku juga kangen kamu ". Jawab aiza membalas pelukan Anya.

" syukur deh kalau Lo baik ". Ucap Anya melepas pelukan nya.

" aahhh, aku kangen banget banget sama Lo za ". Lanjut Anya memeluk kembali aiza, ketika menatap sahabatnya ini.

" haha iya Anya, aku juga kangen banget sama kamu ". Kekeh aiza di pelukan Anya.

" Udah Anya, aku juga pengen peluk aiza ". Ucap Zahra melepas paksa pelukan mereka berdua.

" ish Ra, Lo iih". Sebal Anya ketika di paksa melepas pelukannya bersama aiza.

" Aku belum puas peluk aiza nya, Ra, iih ". kesal Anya menatap Zahra yang kini memeluk aiza.

" Giliran aku dong an, Lo mah udah tadi ". Ucap Zahra mengeratkan pelukan nya, takut aiza di ambil Anya.

" Udah-udah, kalian jangan pada berantem ". Lerai aiza menepuk punggung Zahra. Sedangkan yang lain mengeleng, dengan tingkah laku Anya dan Zahra.

" heem ". Dehem Zahra melepas pelukan nya.

" Sini Eneng Anya peluk AA Dimas aja ". Canda Dimas. Seketika semua orang yang berada di meja sana menatap Dimas, sedangkan Mirza menatap Dimas tajam penuh dengan permusuhan.

" hah ". Cengo Anya mengedip-gedipkan matanya.

" weh, Weh, kalem bro, canda gue ". Ucap Dimas ketika di tatap tajam oleh Mirza.

" Lo, mau gue bunuh dim ". Dingin Mirza menusuk.

" ah ha-ha am-ampun bro cuman canda, slow Oky ". Takut Dimas menepuk pundak Mirza.

" Hayo loh dim, pawang nya ngamuk ". Kompor Arga.

" Diem Lo ga ". Sahut Dimas, karena Arga memanas manasi Mirza.

" makanya jangan mancing dim ". Timpa valdo.

" iya, iya gue tahu ".

ARKAN AIZA ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang