Bagian 31

1.1K 70 0
                                    

Happy reading...

Di taman.

" Kak Arfi, mau ngomongin apa ". Tanya Zahra, setelah mereka sampai di taman.

" Duduk dulu ra ". Ucap Arfi sambil duduk di kursi lalu di ikuti oleh Zahra.

" Aku mau nanya sesuatu boleh ". Tanya Arfi.

" Iya apa ".

" Em, a-apakah kamu sudah ada yang melamar ". Gugup Arfi.

Deg.

" Hah, melamar ". Tanya Zahra terkejut.

" Iya ". Arfi mengangguk.

" Be-belum kak, kenapa emang nya ".

" Benarkah ". Binar Arfi gembira.

" Iya ". Ucap Zahra mengangguk.

" Apakah Kamu sudah siap. Untuk menikah zahra ". Tanya Arfi hati-hati.

" Eh, ka-kalau soal itu. Zahra belum tau kak ". Gugup Zahra menunduk, sambil menakutkan kedua tangannya.

" Em, kalau misalkan ada yang melamar kamu. apakah kamu akan menerima nya Ra ". Tanya Arfi lagi.

" Enggak tau kak, soal nya belum ada yang melamar. dan juga Zahra belum siap untuk saat ini ". Jawab Zahra.

" Oh gitu, tapi kalau misalkan ada yang datang kerumah kamu, lalu melamar, bagaimana. apakah kamu bakal menerima nya ". Ucap Arfi menatap Zahra yang kembali menunduk.

" Enggak tau juga kak, Aku masih bingung soal itu, tapi kata Abi, semisal nya kalau ada yang melamar Zahra, dengan niat baik Zahra harus menerima nya,". Polos Zahra.

Arfi tersenyum dengan penuturan polos Zahra. " Oh gitu, yasudah kalau begitu, itu saja yang mau saya tanyakan, terimakasih atas waktu nya Ra ". Ucap Arfi.

" Iya kak, sama-sama ". Ucap Zahra mengangguk.

" Kalau tidak ada yang mau di bicarakan lagi, Zahra pamit pulang dulu ya kak ". Pamit Zahra beranjak dari duduk nya.

" Eh Ra, tunggu ". Cegat Arfi memberhentikan langkah Zahra.

" Iya kak, kenapa ". Ucap Zahra menghadap Arfi lagi.

" Tolong baca, dan balas ya chat dari saya, kali-kali " ucap Arfi tersenyum.

" Hah, maaf kak, Zahra jarang megang handphone ".  Ucap Zahra meminta maaf.

" Oh gitu ya, ya sudah gak papa kalau begitu, maaf ya ra ". Ucap Arfi lesu.

" Iya kak gak papa, justru zahra yang harus nya minta maaf, insyalloh nanti Zahra nyempetin buka handphone kalau inget, soal nya temen-temen Zahra juga suka ngomelin Zahra, selalu bilang. Zahra Lo kok gak baca sih chat gue, lah. Zahra bales, lah. Zahra sialan Lo, lah. Zahra sombong amat Lo, lah, Zahra awas kalau ketemu, gue gibeng Lo, lah dan bla bla, masih banyak lah poko nya mah kak, nah yang paling sering ngomel itu. Aiza sama Anya beh mereka berdua kalau marah nyeremin ". Cerita Zahra.

Arfi terkekeh dengan cerita Zahra.

" Lucu sekali ". Gumam Arfi pelan.

" Kenapa kak ". Ucap Zahra menatap Arfi yang terkekeh.

" Eh, enggak Ra, gak papak, kamu pulang sama siapa ".

" Sama Abi kak, ini udah ada di depan, Zahra duluan ya kak assalamualaikum ". Pamit zahra.

" Iya Ra, hati-hati waalaikumsalam ". Setelah Zahra pergi, Arfi kembali duduk.

" Gue harus cepat lamar Zahra, keburu dia di ambil orang, gue gak akan ikhlas, bodo amat soal terima atau enggak nya, itu urusan belakangan ". Gumam Arfi kepada dirinya sambil melamun.

ARKAN AIZA ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang