Bagian 37

810 54 7
                                    

Happy reading....

Bismillahirrahmanirrahim....

Kantor.

Tok... tok...tok...

" Masuk ". Ucap Arkan, tanpa mengalihkan perhatian nya dari laptop di hadapan nya.

" Ar, ini yang Lo minta ". Ucap syaki menyodorkan sebuah dokumen ke hadapan Arkan.

Arkan menerima nya lalu membaca nya, satu persatu.

" Ar itu ada masalah, di dalam ke uangngan nya ". Ucap syaki.

Arkan mendongkang menatap syaki.

" Berapa yang hilang nya ". Tanya Arkan.

" Sekitar 30 jutaan Ar ". Syaki adalah  sekertaris baru Arkan, karena yang lama sudah resign sejak Minggu yang lalu. Makanya Arkan meminta bantuan kepada syaki.

Arkan mengangguk.

" Meskipun segitu, tapi gue gak bisa biarin begitu aja ".

Syaki mengangguk setuju.

" Ki, tolong panggil admin keuangan ". Perintah Arkan, syaki mengangguk lalu dia berlalu keluar.

Beberapa menit kemudian, syaki datang dengan admin keuangan.

" Duduk ". Dingin Arkan menyuruh  kepada admin keuangan, yang sedang menunduk takut, sedangkan syaki berdiri di belakang admin tersebut.

Dengan bergetar admin tersebut duduk.

" Ma-maaf pak, se-sebelumnya kenapa ba-bapak panggil sa-saya ". Ucap admin dengan gugup dan bergetar.

Trak. Arkan melemparkan berkas yang tadi di bawa syaki kehadapan admin tersebut.

" Kenapa, pak ". Tanya admin menatap Arkan.

" Baca ". Suruh Arkan menatap admin tersebut dingin dan tajam.

Lalu admin tersebut pun mengambil  dan membaca nya, ketika sedang membaca admin tersebut memelototkan mata nya terkejut.

" Bagaimana ". Tanya Arkan dingin.

Seketika admin tersebut bersujud di hadapan Arkan.

" Pak, tolong maaf kan saya ". Ucap admin tersebut memohon di bawah  pinggir kursi Arkan.

" Kamu tahu, uang segitu bukanlah sedikit ". Tanya Arkan menatap admin tersebut.

" Tolong ma-mafkan sa-saya pak, sa-saya mohon, sa-saya terpaksa melakukan nya pak ". Ucap admin dengan bergetar.

" Terpaksa, apa ".

" Maaf pak, saya membutuhkan uang waktu itu, untuk biayaya sekolah anak saya, yang belum terbayar ". Ucap admin tersebut.

" Kenapa tidak berbicara kepada pak Ahmad, kalau kamu membuatkan kan uang ". Ucap Arkan masih dingin.

" Ma-maaf pak, saya tidak berani ". Ucap admin menunduk.

" Alasan nya ".

" Karena terlalu banyak, pinjaman nya pak ".

" Jadi kamu memilih mengkorupsi nya, begitu hah! ". Ucap Arkan berdiri mulai emosi. Sedangkan admin tersebut masih menunduk tidak menjawab.

" Jawab pertanyaan saya! ". Ucap Arkan membentak.

" Anjir ngeri juga, marah si Arkan ". Batin syaki.

" Ma-maafkan sa-saya pak ". Ucap admin tersebut bergetar sekaligus takut.

" Kamu saya pecat, Hendra ". Ucap Arkan.

ARKAN AIZA ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang