Bagian 33

1.1K 65 50
                                    

Happy reading...

Di kampus.

Ke empat lelaki, yakni Mirza, Dimas, valdo dan Arga sedang menunggu dua orang wanita yang tak lain Zahra dan Anya, di tempat parkiran.

Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya kedua wanita yang di tunggu-tunggu pun tersebut, muncul di hadapan mereka.

" Kak maaf ya, sudah menunggu kita lama ". Ucap Anya dan di angguki oleh Zahra.

" Gak papak, ayo masuk ". Ucap Mirza sambil membuka pintu mobil, agar kedua gadis tersebut memasuki nya.

" Makasih kak ". Ucap kedua nya, setelah kedua gadis tersebut masuk barulah giliran Mirza dan valdo memasuki mobil di depan kemudi.

Sedangkan Dimas dan Arga menaiki motor nya. Lalu mereka segera pergi dari kampus menuju apartemen Arkan dan Aiza.

Mereka tidak tahu, bahwa sedari awal mereka di parkiran, dua orang wanita, yang tak lain Kiara dan liora melihat pergerakan mereka.

" Kok sakit ya, Ra ". Lirih liora mengusap dada kirinya.

" Sabar Li, mau gimana lagi ". Ucap Kiara menenangkan.

" Kenapa mereka, begitu perhatian kepada adek kelas itu, sedangkan kita tidak pernah di perlakukan seperti itu, padahal kita lebih dulu kenal dengan mereka. tapi gak papak gue harus tegar, gue gak boleh terpuruk, gue harus jauhin Mirza dan yang lain nya, iya harus ". Lirih liora, menyemangati diri nya, Kiara menatap liora dengan perasan kesian.

" Ayo balik Ra ". Ajak liora sambil menghapus air matanya yang tak sengaja terjatuh.

Kiara mengganguk. Lalu kedua nya berlalu pergi menaiki kendaraan nya masing-masing, untuk menuju rumah nya. Kalau kalian tanya Vanya kemana dia sudah terlebih dahulu pulang, meninggalkan sahabatnya tanpa pamit.

***

Setelah sampai di depan pintu apartemen Arkan. Lalu salah satu dari mereka mengetuk pintu tersebut.

Tok...tok...tok..

Ketuk Mirza. Setelah nya pintu terbuka.

Clek.

Munculah Aiza. " Sia___".

" AIZA ! ". Potong Anya berteriak,  menubruk badan Aiza lalu memeluk nya, Aiza yang di perlakukan seperti itu sempat terkejut. Tapi setelah tahu si pemeluk Aiza pun membalas pelukan nya.

" An, iish jangan teriak, sakit kuping gue ". Kesal Zahra memukul pundak Anya yang masih memeluk Aiza.

Mirza beserta yang lain nya, mengeleng dengan tingkah Anya.

" Hehe, maaf semuanya ". Nyegir Anya melepaskan pelukan Aiza. Di balas anggukan oleh yang lain nya kecuali Zahra.

" Maklumi aja ya kak, ini anak agak-agak gitu, anak nya ". Ucap Aiza.

Anya yang di bilang seperti itu oleh Aiza, melotot tak terima. " Enak aja Lo kalau ngomong ". Ketus Anya cemberut.

" Haha ". Tawa Aiza dan Zahra, sedangkan para lelaki cuman tersenyum.

ARKAN AIZA ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang