8

53K 5.1K 297
                                    

-Cinta yang membuat kita nyaman cinta juga yang membuat kita tersakiti dan tanpa dirimu sadari ada cinta sejati yang menunggumu- Quotes of the...?-.

_____________________

Pagi harinya Zee tengah memakai seragam sekolahnya, dirinya kemarin malam diizinkan untuk bersekolah dan juga mammy Lau dan suaminya Sendi King Baskara pamit untuk pergi perjalanan bisnis.

"Perfect." gumamnya menatap cermin full body miliknya dan Zee memberikan lipblam miliknya yang berrasa strawberry kesukaannya.

Zee dengan langkah santainya turun menuju anaktangga langkahnya terhenti ketika sudah berada di anaktangga terakhir, dirinya menatap seorang perempuan yang tengah berdiri didepannya.

"Kak nia, ada apa?." ucap Zee kepada Larania yang tengah terpesona dengan adik sepupunya ini. Nia berniat mengajak Zee untuk keruang makan bersama.

Tanpa memperdulikan ucapan Zee, Nia langsung saja menarik Zee menuju ruang makan. Disana juga terdapat abangnya dan Varo dkk .

Mereka semua menatap heran Nia yang sepertinya sangat berbeda dari biasanya atau cuma mau caper? Entahlah mereka tak tau yang penting Nia tidak menggangu ketenangan mereka.

"Sini dek bareng kak Nia aja duduknya."
ucapnya yang sudah duduk seraya menepuk-nepuk kursi disampingnya yang kosong. Zee tersenyum tipis dan mengganguk, dirinya langsung saja mendudukkan bokongnya dikursi.

Mereka semua langsung memakan-makanan dengan tenang tak seperti biasanya, seperti hari ini mungkin mereka Varo dkk akan tenang tanpa gangguan Nia atau karna kehadiran Zee yang membuat Nia tidak berulah lagi?.

****

Tibalah mereka semua di SMA DVHS, SMA ini terkenal akan kepintaran dan fasilitas yang lengkap disini semua kalangan bisa masuk mupun itu orang yang memakai beasiswa, orang kaya, jalur belakang, Lonthe, bitch, jalang, sugar daddy, sugar mommy, psychopath, mafia, geng motor, alam lain dll.

Namanya juga SMA DEEP VOICE HIGS SCHOOL apa aja boleh masuk asalkan tetap mematuhi peraturan jadi ketika ada seorang jalang atau sejenisnya yang identitas aslinya ketahuan itu akan dipermalukan bahkan bisa saja dibunuh oleh mafia, Psychopath dll.

Brum brum brum.

Deruman mobil memasuki parkiran sekolah dan atensi siswa/i teralihkan disana dapat melihat Varo dkk yang sudah keluar dari mobil dan menyandar dipintu mobil.

Banyak pekikan-pekikan yang dilontarkan untuk Varo dkk tapi mereka acuh tak acuh, kecuali si playboy yang tengah tebar pesona kesiswi lain yang mana membuat mereka tambah histeris.

"Aa kak Varo ganteng banget."

"Iih kak Leon jadikan aku sugar babymu."

"Aduh kak Bara selangkangan aku basah tolong jilatin dong."

"I lup lup kak Ardian."

"Kak Gio rahim aku anget."

Dll.

Nia langsung saja turun tapi bukannya yang ia dapat pujian malahan yang ia dapat hanya cemohan, sinisan dari para siswi yang melihat Nia. Nia yang diperlakukan seperti itu mengeram marah dan mengepalkan tangan guna meredamkan emosi yang akan meluap.

Huft.

Hembusan nafas Nia ketika dirinya sudah benar-benar bisa meredamkan emosinya, dia ingin terlihat dimata Zee sebagai kakak yang baik.

Zee keluar dengan gerakan slowmotion, kaki jenjang yang putih serta mulus itu diikuti juga dengan kepala menyembul dan sekarang Zee tengah berdiri seraya menutup pintu, rambut yang tadinya menutupi muka langsung saja Zee menyugar rambutnya kebelakang.

Lagi dan lagi pekikan semua orang terdengar jelas ditelingga mungil milik Zee. Zee yang ingin diantarkan kakaknya Nia tiba tiba berhenti mendengar suara serak serak basah yang mana membuat jiwa cogan Zee bangkit.

"Gue anter." bisik pemuda itu tepat ditelinga mungil Zee dengan suara serak-serak basah sambil mengecup telinga Zee dan mengenggam erat tangan Zee seakan takut kehilangan.

Zee dengan cepat menoleh dengan mendongakkan kepalanya, dia dapat melihat siapa yang tadi berbisik.

"Bang Bara." ucapnya sambil ingin melepas genggaman dari bara tapi bukannya terlepas malahan ia tambah mengeratkan genggamannya

****


Zee kini tengah berjalan menuju kamar mandi sekolah, tadi setelah bell tanda isthirahat berbunyi Zee karna tidak tahan pun langsung berlari tapi ketika sudah sampai ia berjalan santai.

Dirinya tak tau saja bahwa Zee salah masuk kamar mandi cowo.

Ceklek.

Zee membuka salah satu pintu dan seketika ia diam sambil melihat pemuda yang tengah menresleting celananya. Bukan! Zee bukan melihat pemuda itu yang ia lihat sekarang adalah pen!s yang menegak dan berurat serta panjang.

Zee menatap pen!s itu tanpa berkedip, pemuda itu yang akan menresleting celananya berhenti ketika Zee menatap pen!snya dan seketika pemuda itu pipinya bersemu merah.

"Woah njir berapa ya kira-kira panjangnya?." tanya Zee pada diri sendiri.

Zee menggeleng pelan dan pergi begitu saja tanpa memperdulikan pemuda yang tengah menahan malu dengan pipi yang masih memerah bak tomat.

"oh ya btw punya lo panjang bet dah dan kayanya keras, mantap." ucapnya ketika berbalik lagi dengan kedua jempol mengangkat kedepan dan berlalu pergi.

Sedangkan pemuda itu hanya cengo. Hei! dirinya sudah tak suci lagi akibat perempuan itu masuk dan tanpa rasa bersalah perempuan itu pergi. Akh! Rasanya dirinya belum pernah semalu ini.

Dengan gerakan cepat ia langsung menresleting celananya yang tadi berhenti, lalu dirinya lansung saja mengejar Zee.

Bruk!.

Pemuda itu langsung saja memojokkan Zee dan mengungkung Zee dengan tangan kekarnya itu. Zee tersentak kaget kala ada yang mengungkung nya, Zee segera mendongak menatap bingung pemuda itu.

"Lo, siapa?." tanyanya dengan tenang yang sedikit terpesona oleh cogan dihadapannya ini.

"Lo harus tanggung jawab!." ucap pemuda itu dengan masih bersemu merah dipipinya, pemuda itu tak menjawab pertanyaan Zee.

Hah?!.

"Tanggung jawab? Sejak kapan gue hamilin lo bambang!." ucapnya mencoba melepaskan diri dari kungkungan pemuda itu yang tengah menyeringai kearahnya.

Pemuda itu langsung merengkuh pinggang Zee dan mendekapnya dipelukannya, Zee yang tiba-tiba otaknya blank pun hanya diam.

Dengan seringai andalannya itu langsung saja mndekatkan wajahnya ke wajah Zee.

Cup.

Pemuda itu mencium sudut bibir Zee sekilas dan juga mencium telinga serta leher jenjang Zee yang sedikit terekspos itu.

'Manis.'

Dan kemudian pemuda itu pergi dan terkekeh gemas oleh tingkah Zee yang terkejut itu.

****


Sedangkan disisi lain pemuda itu tengah duduk ditaman belakang sekolah seraya mengacak-acak rambutnya itu.

Shit!.

Gila!. Dirinya sekarang benar-benar gila sekarang, akibat apa yang ia lakukan tadi saat dikamar mandi.

"She is mine, sweety."

Saat pikirannya teringat oleh kejadian dimana dirinya tadi ia langsung saja menutup mukanya yang sudah memerah.

"Akh! Bibirnya membuatku candu, sweety."



Penulis:NVL.EL

Transmigrasi Zee [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang